NUMBER 4 - GHOST CARD ACTIVE

479 98 2
                                    

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASIKU SENDIRI

MURNI MILIK ©CALLMERIES

JADI, JANGAN PLAGIAT!

APRESIASI KALIAN DALAM KARYA INI MENJADI PENYEMANGAT UNTUK AKU MENULIS

TERIMAKASIH

◾️◾️◾️◾️

D-DAY [4 Oktober 2056]

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu semua orang yang mendapatkan undangan tiba. Hari inilah peluncuran Ghost Card di Indonesia dimulai. Para calon player di setiap kota satu-persatu mulai berdatangan ke gedung Human Ghost Company, baik gedung pusat maupun gedung cabang.

Di sanalah mereka berkumpul, para manusia yang penasaran akan permainan misterius Ghost Card. Menunggu 7 hari lamanya membuat mereka ingin segera menuntusakan rasa penasarannya hari ini.

Di salah satu apartemen luxury pusat kota, berkumpul 4 orang gadis yang masing-masing sedang berkutat dengan handphone-nya. Tak seperti calon player lain yang ingin secepatnya datang, mereka justru terlihat santai tak peduli sampai jam berapapun mereka nanti.

"Lihatlah, gedung Human Ghost Company nampak penuh," kata Sooya sambil memperlihatkan gambar sebuah gedung yang penuh dengan manusia ke ketiga temannya.

Jane, Roses, serta Lalalis melihat serentak. Benar saja gedung itu penuh, padahal hari masih dikatakan pagi. Jam pun masih menunjukkan pukul 08.00 WIB.

"Tidak aneh mengingat bagaimana dunia maya Indonesia heboh setelah undangan Ghost Card tersebar." Lalalis mengendikkan bahu acuh, ia kembali fokus pada handphone-nya.

Jane mengangguk menyetujui ucapan Lalalis. Bahkan, sejak tadi ia membuka aplikasi IDtweet, hastag #GHOSTCARDACTIVE trending nomor 1 Indonesia.

Tapi karena Jane terlalu malas kepoin hal yang sudah pasti, ia pun hanya melewatinya dan fokus ke hal lain.

"Hm, enaknya kita datang jam berapa?" tanya Roses dengan gestur berpikir. Meski di dalam otaknya ia sedang memikirkan sebentar lagi akan makan apa. Jujur saja Roses sedang lapar. Tadi pagi ia sengaja belum sarapan karena berharap setelah sampai di apartemen Lalalis, gadis itu akan memberinya makanan. Ternyata tidak.

"Nanti dulu, tunggu lenggang baru kita berangkat. Supaya tidak berdesakan," usul Sooya.

Ketiganya serempak menyetujui.

"Baiklah, sekarang mari kita pesan makanan. Aku lapar." Ajakan Roses mengakhiri percakapan mereka. Sebab setelah itu, selain fokus pada makanan mereka juga kembali berkutat dengan pikirannya masing-masing.

♥️♠️♦️♣️

13.00 WIB.

Empat buah mobil sport canggih sampai di tempat parkir area Human Ghost Company. Pemilik mobil yang tak lain dan tak bukan adalah Sooya, Jane, Roses, serta Lalalis yang setelah berdebat cukup lama perihal berangkat bersama atau naik sendiri-sendiri akhirnya sampai juga di tempat pengaktifan Ghost Card.

Satu persatu dari mereka turun dari mobil lalu berdiri sejajar menghadap gedung megah tak jauh di depan sana.

Kemegahan gedung HGC merupakan salah satu bukti nyata seberapa besar perusahaan itu. Bahkan, dibanding gedung ESS milik keluarga Roses, HGC 2× lipat lebih besar.

"Let's go."

Serentak mereka berjalan bersamaan menuju ke dalam. Sekarang suasana terlihat lebih renggang dibanding pagi tadi.

GHOST CARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang