NUMBER 14 - PLAN

216 58 0
                                    

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASIKU SENDIRI

MURNI MILIK ©CALLMERIES

JADI, JANGAN PLAGIAT!

APRESIASI KALIAN DALAM KARYA INI MENJADI PENYEMANGAT UNTUK AKU MENULIS

TERIMAKASIH

◾️◾️◾️◾️

Setelah kemarin mengetahui fakta baru dari orang tuanya sendiri, sekarang Roses menjadi pendiam. Ia saat ini sedang berkumpul bersama sahabatnya untuk membahas alasan yang membuat Sooya mencari Siya kemarin.

Namun, karena pikirannya sedang tidak berada di tempat ia jadi bersikap seolah bukan Roses. Roses Saiffle itu tidak pernah sependiam hari ini kecuali sedang marah. Sekarang pun ia sedang tidak mengeluarkan aura mencekam yang biasanya keluar saat ia marah. Jadi, fix Roses diam bukan karena marah.

Lalalis yang menyadari sikap aneh sahabatnya itu mengernyit bingung. Alhasil ia langsung menyenggol Roses agar kembali fokus.

"Kau kenapa? Kita sedang membahas hal penting kau tau! Tolong fokuslah," ujarnya yang membuat Roses terkejut. Ia memang sedang melamun dari tadi.

"Ah, maaf aku memikirkan hal lain. Okay, aku fokus sekarang," jawab Roses langsung mencoba fokus.

Namun, sikapnya itu membuat ketiga sahabatnya memilih memperhatikannya. Dan Roses yang ditatap sedemikian intens jadi gugup, apa yang akan ia jelaskan bila mereka tanya aneh-aneh?

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya Jane.

Roses diam, ia bahkan tidak berani membalas tatapan Jane, Sooya, dan Lalalis.

"Roses."

Sekitar semenit diam dengan perhatian masih fokus kepadanya, akhirnya Roses menyerah. Sepertinya memang ia harus jujur, sebab mereka sudah memulai semuanya bersama. Apapun fakta yang nanti terkuak ia harus menerimanya. Termasuk jika daddy-nya benar terlibat.

"Begini ..."

Megalirlah cerita yang Roses alami kemarin, semua yang terjad ia ceritakan tanpa ada yang ditutupi. Dari awal hingga akhir baik Sooya, Jane, maupun Lalalis mendengar dengan seksama.

Berbagai ekspresi muncul di muka mereka saat mengetahui hal baru yang tanpa sengaja sejalan dengan informasi yang mereka ketahui sebelumnya.

"Tunggu-tunggu, jadi maksudmu lab yang uncle Roves tunjukkan padamu sama dengan lab yang ada di foto itu?" tanya Lalalis memastikan.

Roses mengangguk, lalu menyerahkan ponsel yang di dalamnya ada rekaman lab itu.

Lalalis, Sooya, dan Jane langsung menontonnya. Dan mereka terkejut untuk yang kedua kalinya.

"Aku juga sama terkejutnya kemarin. Aku belum pernah tau tempat itu," imbuh Roses.

"Tapi ini terlihat ko-song."

"Daddy bilang mereka sudah lama tidak memakai lab itu. Saat aku tanya mereka meneliti apa, dia tidak menjawab."

Keempatnya diam. Mereka masih mencerna informasi baru yang mereka dapat. Jika benar tempat di foto itu adalah lab milik ESS, kenapa HGC mempunyai foto itu? Apa yang mereka lakukan di sana?

Apa mungkin hal itu ada kaitannya degan Ghost Card? Permainan yang sedang melejit itu pasti tidak sesederhana kelihatannya. Apalagi dengan fakta jika pemerintah tak pernah nampak di permukaan untuk menanggapi game tersebut.

GHOST CARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang