NUMBER 17 - DI LUAR KENDALI

209 42 2
                                    

Karena cerita sudah cukup lama tidak dilanjutkan, kalian bisa baca ulang beberapa part sebelumnya supaya ingat kembali ^^

CERITA INI MURNI DARI IMAJINASIKU SENDIRI

MURNI MILIK ©CALLMERIES

JADI, JANGAN PLAGIAT!

APRESIASI KALIAN DALAM KARYA INI MENJADI PENYEMANGAT UNTUK AKU MENULIS

TERIMAKASIH

◾️◾️◾️◾️

3 bulan kemudian

Di salah satu ruangan dengan banyak komputer canggih di sana, ada 2 orang pria yang sedang melakukan hal berbeda. Jika pria ber-jas mengamati dengan tangan terlipat di depan dada, seorang lagi sedang mengetik cepat di atas keyboard transparan. Ia terlihat tengah membuat suatu program yang tidak siapapun tahu apa fungsinya selain mereka berdua.

Namun, di balik itu semua suasana di dalam sana sangat tak bersahabat. Bukan tanpa alasan, sebab memang keduanya bukanlah sekutu yang memiliki tujuan sama. Mereka adalah musuh, tapi terpaksa bekerja sama.

"Sudah berapa persen progresnya?" tanya pria ber-jas.

Sampai beberapa menit setelahnya pria berpakaian ilmuwan itu hanya diam. Sama sekali tidak tertarik untuk menjawabnya.

"Saya mau jawaban!"

Namun, tetap tidak ada jawaban.

"Apa aku harus mengancammu menggunakan 'dia'?"

Baru setelah itu pria berpakaian ilmuwan menoleh. Raut mukanya menunjukkan bila dia sangat tidak menyukai ancaman pria ber-jas itu.

Dengan menahan segala amarah, akhirnya dia menjawab. "45%. Dan akan terus berkembang mengikuti perkembangan sumber daya."

Pria ber-jas menampilkan smirk kepuasan. Jika seperti ini tujuannya akan segera tercapai.

"Lanjutkan!" tegasnya kemudian pergi, namun belum juga keluar pria berpakaian ilmuwan mengatakan sesuatu yang membuat pria ber-jas berbalik marah.

"Saat ini semua berjalan sesuai kemauanmu, tapi waktu di mana para pahlawan muda sadar ada yang salah. Semua akan hancur, termasuk ketamakanmu."

"Kau fokus saja dengan tugasmu, atau aku akan membuatmu menyesal karena tidak bekerja dengan benar!"

Pria ber-jas itu pun keluar dari laboratorium dengan tangan terkepal erat. Dari semua manusia yang bersamanya hanya pria itu yang berani membuatnya marah. Andai ia tidak butuh kepintaran dari pria berpakaian ilmuwan, dari lama ia sudah membuangnya.

Sedangkan di dalam laboratorium, setelah kepergian pria ber-jas, pria berpakaian ilmuwan segera membuka salah satu situs rahasia yang sudah lama ia ciptakan tanpa ada siapapun yang mengetahuinya. Hanya orang yang ia izinkan tahu yang dapat terhubung dengan situs tersebut.

Sebelum ia membukanya, sudah terlebih dahulu kamera pengawas di dalam sana ia manipulasi agar pergerakannya tidak diketahui pria tadi beserta anak buahnya, selamanya.

"Akhirnya," ucapan itu meluncur begitu lancar disertai helaan nafas lega. Sudah beberapa tahun ia menunggu seseorang membuka berkas 'itu', akhirnya penantiannya tidak sia-sia.

"Sekarang tinggal menunggu dia 'membuka kuncinya'."

Kemudian ia log out tanpa meninggalkan jejak.

♥️♠️♦️♣️

Bhinneka Mall

Saat ini di salah satu pusat perbelanjaan telah terjadi perdebatan antara 2 kelompok laki-laki yang mau tidak mau membuat banyak pengunjung menjadikan mereka pusat perhatian.

GHOST CARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang