Tujuh

798 139 10
                                    

Tisha berjalan menuju lobi kampus dengan penuh semangat, karena hari ini ada beberapa hal yang bikin dia bahagia. Yang pertama: judul untuk skripsi-nya  sudah di-acc pihak akademik, dengan kata lain dia sudah bisa menghubungi pembimbing skripsinya. Yang kedua: Gemintang memberikan izin untuk dia fokus mengerjakan skripsi-nya tanpa harus potong gaji kalau izin gak bisa ke studio. Dan yang ketiga: undangan makan-makan di rumahnya Gemintang, yang artinya perbaikan gizi.

Yuhuuu... Seakan semesta pun ikut mendukungnya, Adam mau mengantarkan dia ke rumahnya Gemintang.

"Makasih ya, Dam, lumayan gue jadi irit ongkos." kata Tisha begitu menghampiri Adam yang sudah menunggu di depan lobi.

"Irit is your middle name, Tis." sahutnya sambil memberikan helm.

"Yah, namanya juga anak kostan, kudu serba ngirit kali, Dam." Tisha berpegangan pada lengan Adam untuk bisa naik ke atas jok motor.

"Kenapa ganti motor sih? Motor gini tuh susah naiknya, tau!" sungut Tisha ketika mereka sudah masuk ke jalan raya.

Adam hanya menjawab dengan tawa. Percuma, yang terdengar hanya suara kumur-kumur.

20 menit berlalu. Mereka tiba di kediaman Gemintang yang sudah terparkir beberapa mobil di depannya.

"Makasih, Dam. Sorry, gue ga bisa ajak lo mampir soalnya ini bukan acara gue."

"Anjir, iyeee... Selow. Gue cabut dulu ya."

Tepat ketika motor Adam berbalik menuju gerbang keluar komplek, datanglah mobil dengan plat nomor yang Tisha hapal.

"Hai." sapa Galaksi yang membuka kaca mobilnya.

"Hei, baru datang?" tanya Tisha.

Galaksi mengangguk, lalu dia bergegas menutup kaca dan segera keluar dari mobil.

"Dari mana, Tis?" tanya Galaksi, mereka lalu berjalan beriringan menuju rumah Gemintang.

"Dari kampus, kamu?" Tisha balik bertanya.

"Abis ketemu temen di depan."

Oooh...

Melihat Galaksi hari ini membuat Tisha teringat Whatsapp dari Galaksi.

Duh, jadi degdegan kan.

Ternyata di dalam rumah sudah lumayan ramai, beberapa memang gak Tisha kenal, kecuali Kakang, mami papi, dan itu...

"Pacarnya Kakang." bisik Galaksi seolah tahu apa yang jadi pertanyaan Tisha.

"Eh, keliatan banget ya keponya?" Tisha gelagapan.

"Nggak, kok. Santai aja. Tuh Teteh di sana sama mami." Galaksi menunjuk ke arah dapur.

"Ini sebenarnya acara apaan sih, Gal?" tanya Tisha, dia lalu meletakkan tas ranselnya di atas kursi kayu dekat partisi dan duduk di kursi kosong sebelahnya diikuti oleh Galaksi.

"Kakang dapat tender gede, jadi ngajak makan-makan semua timnya di sini. Tapi curiga perayaan balikannya Kakang sama Kak Naya, deh." Galaksi lalu berbisik, "soalnya mereka lagi akur-akurnya."

OMG! Galaksi ngajakin ghibah juga nih...

Tisha terkikik. Emang kelihatan banget sih Kakang hari itu nempel terus sama pacarnya, udah kayak lem sama perangko.

"Hei, Tis... Sini sini, makan dulu!" Panggil Gemintang dari arah dapur. "Kamu juga belum makan, Gal."

Tisha dan Galaksi berjalan bersisian menuju taman belakang. Di sana sudah tersedia beberapa makanan, beneran pesta barbeque nih.

"Ayo, Tis, perbaikan gizi sana. Makan daging yang banyak biar tambah tinggi." Kata Kakang begitu melihat Tisha datang sambil membawa piring.

"Hehehe, tau aja, Kang." Sambil malu-malu, Tisha menuju ke stand daging steak.

"Nih." Galaksi meletakan sepotong daging yang baru saja matang ke atas piring Tisha. "Mau apalagi?"

"Eh, eh, gak usah, Gal. Nanti aku ambil sendiri." Merasa gak enak, Tisha mengambil alih sendok bumbu steak.

"Yang banyak makannya."

Galaksi masih berada di sebelah Tisha, dia pun sama sedang mengantri untuk mengambil sosis bakar.

Tisha melihat ke sekeliling, beberapa kursi terisi oleh para pria yang sedang mengobrol, mungkin temannya Kakang. Beberapa orang duduk santai di gajebo pinggir kolam ikan. Gemintang sedang berbincang dengan Mami dan Kanaya di kursi kayu, terlihat hangat dan seru. Beneran pemandangan yang sangat dirindukan Tisha dari dulu.

"Heh, ngelamun." Galaksi menyimpan sosis di atas piring Tisha, lalu mengajak Tisha untuk duduk di kursi yang kosong dekat kolam.

"Gal, beneran deh, kalau ga kenal kamu mungkin aku udah kayak butiran debu di sini, celingak-celinguk kayak orang nyasar cuma numpang makan."

Galaksi tersenyum simpul.

"Abis dari sini mau kemana?"

"Langsung pulang kayaknya, udah mulai skripsian nih, mau nyiapin bab 1."

Galaksi menganggukan kepalanya.

"Nginep di sini, Gal?" tanya Tisha sambil memasukan potongan daging berbalut bumbu lada hitam.

"Iya."

"Ooh..."

"ehem, besok agendanya mau kemana aja?"

Eh?

Tisha langsung tersedak begitu mendengar pertanyaan Galaksi. Galaksi dengan sigap mengambil botol air mineral dan membuka segelnya, lalu diberikan kepada Tisha.

"Sorry, sorry."

"Motongin dagingnya kurang kecil kali, Tis."

Bukaaan! Pertanyaan elo yg bikin gue keselek, Gaaal...

"Ciyeee, seru banget nih dari tadi diliatin dari jauh, awas ah baper." Tiba-tiba Gemintang datang sambil membawa handphone-nya.

"Ga usah di-upload dong, Teh..." Pinta Galaksi.

"Yah udah ke-share, Gal. Hahahaha..."

"Kak Gem iseng banget sih." Tisha ikutan merajuk.

"Eh, Tis, ada yang nanyain kamu tuh." Ujar Gemintang, dia ikut duduk diantara Galaksi dan Tisha.

"Siapa, kak?" tanya Tisha, mulutnya kembali mengunyah daging di piringnya.

"Lihat arah jam 2, junior Kakang di kantornya. Cucok kan?" jawab Gemintang sedikit berbisik.

Tisha melihat ke arah yang disebutkan Gemintang.

Hm, oke, tampang sih manis, rambut agak ikal, pakai polo shirt hitam dan celana jeans juga sepatu converse hitam putih.

"Bayu?" celetuk Galaksi.

"Eh? Kenal, Gal?" Tanya Gemintang.

Galaksi mengangguk.

"Ganteng, Kak." ujar Tisha, dia pun gak sengaja berpandangan dengan Bayu.

"Gantengan mana sama Galaksi?" Gemintang malah makin menggoda Tisha.

"Apa sih, Kak..." Tisha menundukkan wajahnya, pura-pura sibuk memotong daging.

"Awas ya, Gal, kalo nge-php-in anak orang!" ujar Gemintang sambil tertawa, lalu dia pamit ke dalam rumah.

"Nanti aku anterin pulang, ya. Sekalian gantiin cokelat yang ketinggalan kemarin."

Ya Allah, hamba memang udah lama jomblo. Tapi hamba tahu kode-kodean macam kayak gini tuh maksudnya apa. Kuatkan hati hamba, Ya Allah...

+++

DilemmaWhere stories live. Discover now