Enam

985 154 10
                                    

Sebagai mahasiswi tingkat akhir, bagi sebagian orang mungkin akan dilalui dengan berat. Fase bimbingan, bolak balik ngejar dosen, revisi skripsi, belum lagi harus riset. Beneran harus menyiapkan mental dan materi sebaik mungkin.

Setelah mendapat izin untuk libur dari Gemintang, Tisha pagi ini langsung meluncur ke kampusnya. Yang pertama dia lakukan adalah mengunjungi perpustakaan untuk numpang wifi gratis, lumayan... Bisa hemat berapa puluh ribu nih untuk bisa menyelesaikan laporan magangnya. Untungnya selama magang kemarin, dia sembari mengerjakan laporannya, jadi hari ini bisa dia selesaikan semuanya, termasuk daftar pustaka.

"Tis, woy..." bisik seseorang di belakang Tisha.

Tisha pun berbalik, ternyata Adam.

"Eh, Dam, ngapain di sini?"

"Menurut lo?" Adam malah nyengir. Tisha melihat di depan Adam ada beberapa buku referensi dan laptop yang masih belum menyala.

"Wiiih, Adam. Bosen kan lo lama-lama di kampus? Akhirnya skripsian juga."

"Anjir!"

Lalu Adam buru-buru menutup mulutnya, takut ketahuan kepala perpustakaan kalau dia mengumpat di dalam perpus.

"Dari kapan lo di sini?" tanya Adam, dia malah pindah duduk ke sebelah Tisha tanpa membawa buku dan laptopnya.

"Dari pagi, jam 8 lah." Jawab Tisha lalu dia melihat jam tangannya, sudah pukul 2 siang. Pantes, dia ngerasa lapar, botol minumnya pun sudah habis tak bersisa.

"Semangat banget, Tis. Beneran pengen cepet lulus, ya?"

Tisha hanya tersenyum. Melihat Adam yang baik-baik saja membuat dirinya malu sendiri.

"Makan yuk, Tis," ajak Adam.

"Kan lo baru datang?"

"Gak apa-apa, gue bisa kerjain di rumah."

Tisha mengangguk, lalu dia membereskan buku dan memasukkan laptopnya ke dalam tas.

"Tapi gue mau ke akademik dulu ya, lo tunggu aja di sini."

"Ayo, bareng aja." Adam malah sudah siap, dia berjalan duluan ke bagian peminjaman buku.

Tisha menghela nafas, lalu mengendong tasnya dan beranjak keluar.

~

"Lo beneran ga apa-apa, Dam?" tanya Tisha, dia memastikan bahwa Adam yang ada di depannya ini masih baik-baik saja.

"it's okay, Tis. Mungkin Mella emang bukan jodoh gue."Jawab Adam ringan." Elo mungkin yang kenapa-napa, ya? "

Tisha malah gelagapan ditanya Adam.

" Ngga, kok, gue gak apa-apa. Lagian Juna kan bukan siapa-siapa gue."

Lah,sialan si Adam malah ketawa.

"Klise banget sih, Tis. Berengsek juga ya si Juna, ngedeketin elo eh malah jadian sama Mella."

"Elo ga sakit hati, Dam?"

"Ya, sakit sih, menurut lo aja, gue udah pacaran dua tahun sama Mella, eh masih aja kalah sama yang baru kenal 3 bulan."

Tisha menepuk bahu Adam dua kali.

"Sabar ya, Dam."

"Jangan gitu, Tis, kalau gue baper gimana?"

DilemmaWhere stories live. Discover now