fake nerd [nomin] ✅

6

Jangan lupa vote dan komentarnya
Selamat membaca 💚

//

Pagi ini Jeno mengamati seseorang, lelaki berambut pink yang tampak berjalan sambil mengendap endap, seperti menghindari seseorang. Beberapa orang menyapanya dan si manis hanya tersenyum, lalu dia kembali berjalan seperti biasa.

Jeno terkekeh melihat sikap Jaemin pagi ini, laki laki itu terkesan mengindari sesuatu. Jeno berjalan lebih cepat, lalu merangkul bahu Jaemin. Si manis tampak terkejut dan tubuhnya menegang.

“Selamat pagi, Jaemin.” kata Jeno manis.

Lihatlah wajah Jaemin, dia ingin mengumpat tapi tertahan karena berada di sekolah. Akhirnya dia hanya pura pura tersenyum saja.

“Bagaimana harimu?” tanya Jeno.

“Bukan urusanmu. Lepas.” kata Jaemin lirih.

Siswa dan siswi disana membicarakan lucunya interaksi antara Jaemin dan Jeno pagi ini, mereka berpikir kalau dua lelaki itu benar benar memiliki hubungan.

“Lee Jeno, lepaskan semua orang melihat kita.” kata Jaemin, semuanya memperhatikan Jaemin dan Jeno yang berangkulan

Jeno menatap balik orang orang yg menatapnya dan Jaemin, “Kenapa kalian? Iri melihat kami?”

Jaemin menginjak kaki Jeno, Jeno menatapnya seakan menanyakan alasan Jaemin melakukannya. “kenapa kau berkata seperti itu bodoh!” Jaemin menggeram.

“Lihatlah, Jaemin tidak suka kalian memandanginya seperti itu.” kata Jeno lagi, Jaemin panik dengan kata kata Jeno.

“Ah tidak, itu tidak benar teman teman.” kata Jaemin, dia tak ingin ada kesalahpahaman yang membuat namanya buruk.

“Ah, tidak Jaemin, itu salah kami, maaf mengganggumu dan kekasihmu.” kata salah satu dari mereka.

Jaemin membulatkan matanya menatap Jeno yang tersenyum bangga. “Ah tidak Jeno bukan—”

“Bubarlah, jangan ganggu aku dan kekasihku.”

Astaga dimana malaikat maut? Jaemin ingin membuat kesepakatan untuk mencabur nyawa Jeno, atau berikan Jaemin death note, Jaemin ingin sekali membunuh Jeno! Pria itu benar benar menyebalkan, sekarang di mengaku kekasih Jaemin.

//

Haechan dan Renjun menertawai Jaemin yang tampak lusuh akibat kesal pada Jeno. Mereka tidak menyangka Jaemin akan berurusan dengan Jeno, si berandal itu. Jelas Jaemin agak khawatir tentang opini orang orang dia dekat dengan Jeno.