3

135K 12.4K 2.7K
                                    

Jangan lupa vote and coment
Selamat membaca 💚

//

Ketika bel tanda pulang berbunyi, diam diam Jaemin mendesah lega

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika bel tanda pulang berbunyi, diam diam Jaemin mendesah lega. Akhirnya dia bisa terbebas dari lingkungan sekolah, pelajaran terakhir tadi benar benar menyebalkan. Si guru terus saja menunjuk Jaemin dengan alasan Jaemin adalah yang terpandai. Apa yang bisa Jaemin lakukan selain menerima dan maju?

Jaemin memakai tasnya dan keluar kelas, dia terkejut ketika Jeno berada di depan kelasnya. Rasanya langsung ingin memaki tapi masih ramai, jadi Jaemin pura pura menyambut Jeno. “Oh, hai Jeno.”

Beberapa orang berbisik bisik ada yang mengatakan kalau Jeno dan Jaemin sangat cocok. Si pandai dan si berandal bukankah kisah yang menarik?

“Jaemin ayo pulang.” ajak Renjun, sedangkan Haechan sudah lebih dulu menghampiri kekasihnya.

“Oh, ayo.” jawab Jaemin, tapi tangannya di tahan oleh Jeno.

“Kau lupa kita akan pulang bersama?” tanya Jeno.

Jaemin menatap Jeno tidak paham. Dia tidak membuat janji apapun dengan Jeno, bagaimana Jeno mengatakan kalau mereka harus pulang bersama.

“Jaemin, kau pulang bersamanya?” tanya Renjun tidak percaya, dia sebenarnya ingin menanyakan kenapa Jeno dan Jaemin bisa dekat.

“Aku ti—”

“Jaemin. Pulang. Bersamaku.” kata Jeno sambil menggenggam tangan Jaemin, dia menoleh ke arah Jaemin dan berbisik, “kau lupa soal 'menuruti semua perintahku'.” bisik Jeno

Sialan, Jaemin menatap Jeno sengit, tidak perduli lagi, dia ingin menendang selangkangan Jeno sekarang juga. Kalau perlu sampai dua telur Jeno pecah sekalian.

Jeno membawa Jaemin ke parkiran, setelah parkiran sepi, Jaemin langsung menghempaskan tangan Jeno, sifatnya langsung berubah total. “Sialan, kau menariknya dengan kuat. Lihat ini sampai memerah.” keluhnya

Jaemin mengangkat tangannya dan meniup niup tangannya yang memerah karena ulah Jeno. Jeno meraih tangan Jaemin, lalu mengecup bagian yang memerah karena ulahnya itu.

Cup.

Tubuh Jaemin menegang ketika bibir padat Jeno menyentuh kulit tangannya, apa yang dia lakukan. Beberapa detik Jaemin tertegun, lalu dengan cepat menarik tangannya dari genggaman Jeno, dan memalingkan pandangannya.

Dia tersipu.

“cepatlah di luar sangat panas.” kata Jaemin mengalihkan topik.

Jeno terkekeh, ternyata memggoda Jaemin ternyata menyenangkan.

//

Jaemin mungkin memang nakal, dia suka ke Club diam diam dan menghibur dirinya sendiri di sana, tapi untuk sejenis kenakalan seperti balapan Jaemin tidak melakukannya, karena dia sayang pada nyawanya. Jaemin sadar betapa berharganya nyawanya itu, untuk dirinya, dan untuk orang tuanya.

fake nerd [nomin] ✅Where stories live. Discover now