25. her deepest heart

4.7K 632 20
                                    

Sukses mencurahkan isi hati yang selama ini disembunyikan dari Merakai malah membuat Renjana gugup alih-alih merasa lega. Ia masih ingat saat ketika mendapat kabar bahwa ayahnya telah tiada. Tangannya bergetar dan napasnya pun tak beraturan. Saat ini pun sama. Meninggalkan Merakai sendirian di kantin, Renjana berjalan di lorong-lorong rumah sakit menuju kamar perawatan ibunya. Jantungnya berdetak kencang dan tangannya gemetar.

Sesungguhnya Renjana tau apa yang menyebabkan semua ini terjadi. Rasa bersalah yang kian menggunung. Renjana tau apa yang baru saja ia lakukan. Playing victim. Sebuah tindakan yang hanya dilakukan oleh para pecundang dan saat ini Renjana telah menjadi bagian dari mereka.

Dari dulu Renjana tidak pernah suka kalah dari orang lain. Apapun itu ia harus jadi pemenang termasuk ketika berargumen dengan yang lain. Namun itu jelas tak bisa membenarkan sikap yang baru saja ia lalukan. Meneriaki Merakai ketika bahkan lebih dari separuh ucapan kekasihnya itu adalah kebenaran. Dan bodohnya, kenapa Renjana malah tersulut emosi alih-alih merasa bersalah dan meminta maaf?

Tak ada yang salah dengan perkataan Merakai. Sungguh itu juga hak Merakai untuk mengungkapkan kegundahan dan keresahan dalam hatinya. Dan kewajiban Renjana adalah untuk mendengarkan bukan menyerobot. Untuk menghargai bukan menyalahkan balik. Untuk meminta maaf bukan melempar kesalahan.

Apa yang dikatakan Merakai adalah benar. Ia berubah adalah kebenaran. Berubah karena Senandika ... mungkin saja bisa. Karena buktinya bahkan sosok lelaki itu berhasil mengusik pikirannya. Senyum Senandika yang sering mengganggu hari-harinya. Bagaimana Senandika selalu menyapa dirinya tak peduli sikap dingin yang selalu Renjana berikan pada mulanya. Atau bagaimana ia dan Senandika selalu berbagi cerita akan hal-hal sentimentil. Hari-hari yang ia habiskan bersama Senandika. Di atap gedung kantor, di klub, di bar, bahkan Senandika saja pernah bermalam di apartemennya. Jadi mungkin benar yang Merakai bilang, Renjana berubah karena Senandika.

Tentu saja! Senandika adalah alasan segalanya. Senandika alasan ia masuk ke Sentraya Cipta Mandiri, Senandika alasan ia membalaskan dendam, Senandika adalah alasan ... ia melupakan Merakai.

Dan bodohnya lagi, kenapa juga Renjana harus membeberkan rahasia yang sudah ia simpan rapat-rapat dari Merakai? Hari ini ia sungguh-sungguh hilang kendali.

Ada beberapa alasan yang seharusnya selalu ia ingat dan camkan di dalam pikiran. Alasan mengapa ia tak pernah jujur perihal rencana besar balas dendamnya.

Pertama, ia tak mau Merakai mengintervensi rencananya. Kedua, ia tak mau Merakai menceramahinya tentang ini itu. Tentang betapa buruknya pikiran untuk membalas dendam. Ketiga dan yang paling utama, dia tidak mau Merakai melihat Renjana sebagai perempuan yang buruk.

Dan kini, Merakai pasti sudah memandang Renjana dengan cara yang berbeda. Playing victim dan balas dendam. Benar-benar buruk sekali citranya kali ini.

Renjana sampai di depan kamar perawatan ibunya. Tangannya masih bergetar ketika memegang handle pintu. Dari kaca kecil di pintu tersebut, Renjana bisa melongok ke dalam pada apa yang dilakukan sang ibu. Rupanya wanita yang pernah mengandungnya selama sembilan bulan itu sudah tertidur lelap. Ia urung untuk masuk ke dalam dan memilih duduk di kursi tunggu.

Renjana benar-benar merasa tak berguna. Ketika sang ibu jatuh sakit justru dia malah susah dihubungi. Ia bisa membayangkan bagaimana paniknya keadaan rumah pagi tadi. Sepasang suami istri yang tinggal bersama ibunya pasti kelabakan menemukan Utami tergolek tak sadarkan diri di lantai rumah sakit. Ketika Renjana meminta ibunya tinggal bersama di apartemen, ia juga tak bisa apa-apa. Memang apa bedanya tinggal bersama Renjana dengan tinggal di rumah?

Renjana juga tak pernah berada di apartemen. Pada akhirnya, ibunya juga akan sendirian. Dan kalau-kalau ibunya jatuh sakit kembali, siapa yang akan menemukannya ketika Renjana sibuk di kantor atau sibuk dengan rencana balas dendamnya?

Days After We MetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang