16 : Kissmark

95.3K 7.3K 609
                                    


Happy reading!💘

*****

16 : Kissmark

5 hari sudah mereka di Bandung. Kejadian dimana orang itu menghampiri Nabil dan akan memeluknya, Ara sudah melupakan nya. Karena ia tak mau membuat hatinya sakit kembali. Pekerjaan Nabil pun sudah selesai.

Saat ini mereka sudah berada di pesawat milik Nabil. Gadis itu tengah bermain bersama boneka-boneka nya yang Nabil beli di timezone, boneka itu bisa di bilang banyak. Dari yang kecil, sampai besar pun ada. Nabil senang jika Ara senang, karena kebahagiaan Nabil ada pada Ara.

"Ga cape?" Ara menggeleng.

Beberapa jam kemudian, Ara berlari ke arah Nabil yang tengah memainkan ponselnya. Kepalanya ia sandarkan di dada bidang Nabil, serta kedua tangan nya memeluk pinggang Nabil.

Nabil yang mengerti pun mematikan ponselnya. Ia membalas pelukan Ara tak kalah erat, tangan nya terus mengelus rambut maupun punggung Ara.

Nabil dan Ara memejamkan matanya, Ara merasakan kasih sayang dari Nabil begitupun sebaliknya. Nabil tak ingin Ara meninggalkan nya sedetikpun, sama halnya dengan Ara.

Cinta mereka saling melengkapi walau hanya sesaat. Takdir cinta bukan mereka yang menentukan. Mereka mengikuti alur cerita nya saja dan menjalaninya.

*****

"Ara ga ngerepotin kan?" Tanya Anna seraya membawa koper milik Ara kedalam mansion nya. Nabil mendongkak, lalu menggeleng. "Ngga kok Bun."

Anna mengangguk mengerti, lalu berpamitan untuk membereskan baju milik Ara. Gadis itu masih tertidur, mungkin karena terlalu lelah.

"Kamu pulang aja, kayaknya kamu cape banget. Biar Ayah yang gendong Ara." Ujar Rian saat melihat Nabil ingin menggendong Ara.

Nabil mengangguk, ia memang benar-benar lelah. Tubuhnya butuh istirahat, jangan sampai ia sakit.

"Yaudah Nabil pulang dulu, Assalammualaikum Yah." Pamit Nabil seraya menyalimi Rian. Ia pun masuk ke dalam mobilnya dan langsung melajukan mobil nya tersebut dengan kecepatan di atas rata-rata.

"Waalaikumsalam." Rian memandangi mobil Nabil yang sudah menjauh. Di gendongan nya sudah ada Ara yang masih tertidur.

Rian tersenyum tipis, ia berbalik berjalan memasuki mansion nya. Langkah pria itu sangat besar dan juga sangat pelan, karena tak ingin membangunkan putrinya yang tengah tertidur.

*****

Hari ini Ara mengajak Albara untuk berjalan-jalan. Tadinya Albara menolak, tapi Ara mengancam nya dengan mengadu pada Nabil. Mengingat dimana Albara dipukuli oleh Nabil membuatnya meringis, pukulan Nabil sangat menyakitkan. Itulah hukuman nya jika tidak menuruti keinginan Ara.

Ara terus menarik-narik tangan Albara untuk berjalan dengan cepat. Albara yang ditarik pun hanya pasrah dan mengikuti apa yang adiknya ini mau.

"Abang Ara mau ke Gramedia!" Seru gadis itu. Albara mengangguk. "Iya."

Tak lama, mereka sudah sampai di Gramedia di mall tersebut. Banyak buku maupun Novel ber jejeran di rak nya, Ara sampai kebingungan karena melihat banyak nya Novel.

"Abang, Ara bingung mau beli Novel yang mana." Keluh Ara pada Albara.

Albara mengedikkan bahunya acuh. "Beli aja yang kamu mau, nanti abang bayar."

POSSESSIVE NABIL [ PO 25 JANUARI - 5 FEBRUARI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang