10 : Tunangan?

97.6K 8.2K 1.3K
                                    


Happy reading!❤

*****

10 : Tunangan?!

Di kelas 12 Ipa 1 sedang jamkos dan jadilah kelas ini sangat-sangat ramai. Di tambah ada spesies jamet siapa lagi kalo bukan Devan, Reza serta Akbar. Si tukang perusuh.

Berbeda dengan Rafly dan Nabil. Mereka berdua hanya diam menonton tanpa ingin berbaur bersama yang lain nya, terlalu malas memang.

"Bil, kantin kuy? Kesel gue disini terus, gaada guru juga." Ajak Devan dengan menampilkan wajah memelasnya.

"Duluan aja." Ujar Nabil. Mereka mengangguk dan berjalan ke arah kantin dengan semangat. Nabil dan yang lain nya memilih ke kantin 10, kenapa? Karena Nabil yang menginginkan nya.

Nabil berjalan ke arah kelas 10 Ipa 1, untuk mengajak Ara ke kantin. Walaupun ia tahu, jika di kelas Ara ada guru yang sedang mengajar. Namun Nabil tak perduli, Nabil tahu jika Ara belum sarapan sama sekali karena tadi pagi Ara berbicara padanya sebelum bell berbunyi.

Nabil membuka pintu kelas 10 Ipa 1, banyak siswa dan siswi yang kaget melihat kedatangan Nabil, sama halnya dengan guru yang sedang mengajar.

"Ara." Ucap Nabil pada guru itu. Guru yang bernama Bu Vena itu mengangguk, lalu memanggil Ara.

"Arabella." Panggil Bu Vena.

Ara pun yang merasa nama nya di panggil, mendongkak kan wajahnya untuk melihat Bu Vena.

"Iya Bu?" Tanya Ara.

Ara mengkerutkan keningnya saat melihat Nabil ada di kelasnya. Gadis itu kebingungan melihat Nabil ada disini.

"Kamu boleh istirahat." Ucap Bu Vena.

Ara melirik ke arah Fadila. Fadila mengangguk meyakinkan Ara, dengan pasrah Ara pun mengangguk. Gadis itu berjalan ke arah Nabil, dan tak lupa berpamitan pada Bu Vena.

Mereka semua mendesah pelan karena hanya Ara yang di perbolehkan keluar. Ingin sekali memiliki kekasih seperti Nabil.

"Bu kok dibolehin si? Curang ini mah." Kata siswa itu dan di angguki setuju oleh lainnya.

Bu Vena menggeleng. "Ibu gamau di keluarin dari sekolah ini cuma gara-gara ga ngikutin apa yang di ucapkan oleh anak yayasan."

"Ibu cuma mau ngasih tau, kalian jangan pernah macem-macem dengan Ara. Mengerti?" Ujar Bu Vena mengingatkan. Semua siswa maupun siswi mengangguk mengerti.

Lalu pembelajaran pun dilanjutkan kembali. Berbeda dengan Ara yang sedang menggerutu kesal, bisa-bisanya Nabil mengajaknya untuk membolos pelajaran.

"Sini tangan nya." Suruh Nabil. Ara menggeleng tak mau, rupanya gadis nya ini sedang merajuk

Nabil tersenyum tipis. Lalu ia teringat dengan ucapan beberapa hari yang lalu, jika dirinya akan membeli pabrik ice cream. Dan hari ini, ia berniat untuk menggoda Ara dengan pabrik ice cream.

"Wah, aku baru aja beli pabrik ice cream. Tapi pabriknya udah ga bisa di pake, gara-gara pacarnya Nabil ngambek." Ujar Nabil dengan nada menggoda nya. Ara yang mendengar itu memajukan bibirnya kesal. Ia tahu jika Nabil sengaja menggodanya

"Ih! Iya-iya, Ara ga ngambek kok." Ucap Ara dengan senyuman yang terbit di bibirnya.

Nabil terkekeh geli seraya mengacak-ngacak rambut gadisnya itu dengan gemas. "Bercanda doang kok, hm?" Nabil mengulurkan tangan nya meminta Ara menggenggam nya.

Gadis itu menyengir lalu mengaitkan jari-jemarinya di tangan Nabil. Lalu melanjutkan perjalanan nya yang tertunda.

Sesampainya di kantin kelas 10, Nabil melihat para sahabatnya yang sedang menggoda anak kelas 10 Ips. Nabil sudah biasa dengan tingkah sahabatnya, sudah tak di ragukan lagi.

POSSESSIVE NABIL [ PO 25 JANUARI - 5 FEBRUARI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang