Ternyata ~Fika
(Oh ternyata) ~Bagas
Ternyata
Kamu yang kutunggu ~Bagas Fika
Du du-du-duu du-du-duu
***
Kini mereka adalah dua yang menjadi satu. Setelah begitu banyak yang mereka lalui, kini aku menghentikan mereka pada bahagia. Bahagia yang terhenti, bukan bahagia yang abadi.
Mereka Fika dan Bagas tengah menyanyikan lagu dengan gitar masing masing di atas panggung. Tak terasa mereka sudah lulus dari sekolah menengah atas itu. Dengan banyak suka duka. Mereka begitu sempurna dengan balutan dres putih dan tuxedo hitam putih. Begitupun yang ada pada di acara bertema autdoor tersebut.
Malam ini semua bahagia juga sedih. Tercampur menjadi tangisan. Tak terasa perpisahan datang juga, setelah tiga tahun mereka yang ada disana bersama. Berawal dari tak mengenal, menjadi dekat lalu dipisahkan.
Ujian sudah berakhir, dan semua angkatan kelas tiga itu lulus dengan nilai memuaskan. Termasuk Fika dan Fuma, jangan sangka otak mereka melebihi rata rata. Mereka mengikuti susulan dan lulus bersama, lagi pula itu sekolah milik keluarganya.
Lalu mereka yang berakhir di panggung itu karena paksaan dari para sahabatnya. Katanya sih biar makin sweet, tapi tak masalah bagi Bagas maupun Fika. Mereka menerimanya dengan senyuman.
Hubungan mereka mulai membaik, dari hubungannya keluarga Fika, masalah Frans, dan hubungannya dengan Bagas. Semuanya seperti mimpi bagi mereka semua. Akhir yang benar benar bahagia, dan itu cukup untuk mengembangkan senyum mereka tanpa ada beban apapun lagi.
Tapi apakah benar seperti itu?
***
"Gue mau jadi pacar lo"
Tunggu, itu Bagas. Kenapa dia mengatakan itu, apakah ia lupa minum obat. Tenang saja, Bagas masih normal teman teman. Bagas hanya sedang mengenal apa itu cinta.
Setelah selesai membawakan sebuah lagu bersama Fika. Bagas segera berlutut, di hadapan Fika. Tak lupa itu ia lakukan sesudah ia meletakkan gitarnya. Sembari membawa sebuah cicin, ia membulatkan tekatnya.
"Gue tahu, gue gak pantas mengatakan ini setelah gue mentah mentah nolak lo waktu itu. Tapi, lo berhasil. Sekarang gue cinta sama lo, dan gue bersedia jadi pacar lo. Jadi Ana, bagaimana?"
Bagas berkata jujur di atas panggung, yang lain hanya bisa ternganga tak percaya. Tapi sahabat dan keluarga mereka hanya tersenyum simpul.
"Ana,... Gak bisa"
Benarkah? Bukankah ini yang Fika ingin, tapi tunggu.
"Gak bisa nolak maksudnya"
Setelahnya Fika mendapat cincin yang disodorkan Bagas dan sebuah pelukan hangat darinya. Suara surakan itu pun berganti menjadi jeritan bahagia.
Cup
Bagas mendaratkan kecupan manis di kening Fika. Mereka semua hanya bisa menahan tawa saking gemasnya.
"Makasih, Nathan cinta Ana"
"Sama-sama, Ana juga cinta Nathan"
***
"Pasangan baru cie" ucap Fuma yang menunggu di belakang panggung bersama teman temannya.
"Baru peresmian tepatnya, soalnya kemarin cuma percobaan" itu suara Diva yang sedang bergandeng tangan dengan Rava. Mereka juga diundang atas permintaan Fika.
YOU ARE READING
ANATHAN || END
RomanceCover by @Riryain Squelnya segera publish dengan judul yang sama, mampir ya :') *** "Kalo Salma punya Nathan maka Ana juga punya, Denathan" "Hakikatnya lo tu dikejar bukan mengejar, ngarti kagak sih?" "Gak tuh, karena Ana itu tipe yang memperjuangk...
EPILOG (Revisi)
Start from the beginning
