Gaga

29 3 0
                                    


        Di SMA Nusantara setiap angkatan pasti punya tempat nongkrong khusus mereka sendiri2, contohnya kelas 12, mereka selalu berkumpul di warung depan sekolah yang biasa mereka sebut dengan kafe elsa. Selain kafe, mereka juga sering rapat atau olahraga bersama di gedung olahraga milik keluarga Erick.

      Selanjutnya kelas 11, kalau disekolah mereka selalu berkumpul di kantin belakang, dekat taman belakang. Kawasan utara SMA Nusantara ini seolah dipasang garis khusus agar tidak dimasuki oleh angkatan lain selain kelas 11.

    Bukan hanya dikantin yang tersembunyi, mereka juga sering menghabiskan waktu di gedung gym milik keluarga Jagad, dari luar gedung itu memang seperti tempat gym biasa. Tapi ada pintu khusus di bawah tangga yang menghubungkan mereka ke club mewah plus tempat karaoke paling nyaman yang sengaja dibuat Jagad untuk tempat perkumpulan teman2nya.

     Sedangkan kelas 10, mereka bisa dibilang tidak memiliki tongkrongan, karna setiap murid hanya mengunjingi tempat2 yang dirasa perlu saja, seperti kelas, kantin utama, masjid, plus ruang ekskul mereka. Jadi anak paskib nongkrong diruang paskib, anak basket nongkrong diruang basket, begitu seterusnya.

     Seperti biasa Meiza dan Sandra duduk dikantin, mereka makan siang sambil terus menghafal dialog teater mereka.

      "Eh lo center dance juga kan?" Sandra teringat saat rapat online di grup chat mereka tadi malam, jadi di teater nanti mereka juga menyuguhkan adegan menari bersama.

    Meiza hanya mengangguk sambil membolak balik buku naskahnya.

     "Sibuk coy?" Rindang tiba2 datang, duduk didepan mereka, lalu mencomot kerupuk soto Sandra.

     "Tumben nggak makan sama kak Meira lu!" Cibir Sandra, karna biasanya tiada hari bagi Rindang tanpa ngebucin.

     "Dia makan sama teman2nya!" Jelas Rindang yang beralih meminum teh es Meiza lagi.

    Sandra hanya mengangguk, karna ia tau betul Rindang selalu tidak bisa nyambung dengan teman2 Meira, apalagi mereka semua sangat berisik.

     "Stopp! Gue aus!!" Dengan cepat Meiza kembali merebut teh es nya dari Rindang.

     Rindang sedikit merengut, lalu beralih mencomot kerupuk Sandra lagi.

     "Udahhh ke Jagad sanaa, ganggu loo!!" Sandra mendorong tubuh Rindang sambil memberi laki2 itu 2 kerupuk terakhir, supaya dia mau pergi.

     Rindang tertawa tipis, lalu berjalan menuju meja Jagad dan teman2nya yang lain.

     Sandra dan Meiza kembali diam, fokus ke naskah mereka.

     "Cihh si Gaga, sok2an pake hansaplast oren begitu, yang ada malah makin serem kalii!!" Cemooh Sandra saat melihat Gaga masuk kantin dengan wajah datar seperti biasa.

     Mendengar Gaga memakai hansaplast oren, Meiza segera mengangkat kepalanya dari naskah, matanya memperhatikan gerak gerik Gaga yang sekarang sedang memesan makanan.

     Entah dorongan dari mana, sudut bibir Meiza sedikit terangkat, didalam hatinya Meiza sudah berteriak keras sambil jingkrak2an. Gaga memakai hansaplast dari Meiza, dan menurut Meiza itu lucu. Seseorang seperti Gaga... mendengarkan sarannya.

     "Mei!! Lo senyum2, liat Gaga??" Sandra berseru syok. Ini diluar pikirannya.

     Meiza setengah kaget, ia segera membekap mulut Sandra dan menarik perempuan itu merunduk dibalik meja.

     "Sandraaa...." desis Meiza yang melihat Gaga menoleh kearah mejanya dan Sandra, ditambah lagi Jagad, David, Cans, dan Rindang ikut mendengar ucapan Sandra tadi, yang membuat mereka bereaksi heboh.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

He is DifferentWhere stories live. Discover now