Epilog

479 56 14
                                    

A year has passed by

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

A year has passed by...

"MAU bertemu calon mertua sudah seperti mau bertemu presiden saja

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

"MAU bertemu calon mertua sudah seperti mau bertemu presiden saja. Butuh waktu berapa lama lagi sih?." Jennie menggerutu sebal, memprotes untuk kesekian kalinya, setelah lebih dari empatpuluhlima menit Hanbin masih belum juga keluar dari kamarnya.

Dari balik pintu yang masih tertutup rapat dan terkunci, suara Hanbin terdengar menyahuti. "Sebentar, J. Aku kan harus tampil maksimal. Nanti kalau ayah dan ibumu tidak suka bagaimana?." Ujarnya setengah berseru.

Hari ini mereka berencana datang ke rumah keluarga Jennie. Ikut serta dalam acara makan malam keluarga sekaligus di dalamnya nanti akan membahas mengenai rencana pertunangan Sungjae dan Sooyoung. Benar. Dua manusia yang tadinya berlagak tarik-ulur pada akhirnya malah lebih dulu melangkah maju. Meninggalkan Jennie dan Hanbin yang katanya masih mau menikmati masa penjajakan, sebelum menyusul mereka.

Sebenarnya cuma Jennie yang masih ingin menunda rencana masa depan mereka. Hei! Jennie sedang fokus pada tujuannya untuk menjadi profesor muda di rumah sakit alih-alih memikirkan pernikahan bersama Hanbin. Sementara Hanbin sudah berkali-kali mengutarakan niatnya untuk melamar Jennie secara resmi di hadapan kedua orangtuanya. Kalau di hadapan Jennie sudah setahun lalu. Tepat setelah persidangan kasus Lee Taesoon selesai, ruang sidang yang suci, nyatanya menjadi saksi pernyataan Hanbin pada Jennie. Bersyukur karena Jennie tidak membalas dendam dengan berpura-pura menolak lamarannya.

"Ck. Pakai berlagak ingin tampil sempurna. Biasanya juga acak-acakan, Kim!." Cibiran Jiwon yang keras langsung dibalas gebrakan Hanbin pada pintu kamarnya. Menyisakan gelak tawa yang menular dari Jiwon dan Jennie.

"Eh, bagaimana kalau aku saja yang datang dan menjadi pendamping Jennie? Sepertinya Ayah dan Ibu lebih setuju kalau Little Princess menikah dengan Little Prince-nya?." Jennie buru-buru menepuk keras bahu Jiwon. Gemas pada sahabat kecilnya yang masih saja gemar menggoda Hanbin. Biar bagaimanapun, Hanbin dalam mode cemburu tidak akan disukai oleh semua orang, begitupun dengan Jennie.

"Ya maaf. Aku kan cuma menggoda Kim Hanbin, Little Princess."

"Aku mendengarnya, Kim Bob sialan!."

[1] SnowflakesWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu