5. I'm OK with The Pain

358 77 21
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

JENNIE meringis memandang pada gedung yang menjulang di hadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


JENNIE meringis memandang pada gedung yang menjulang di hadapannya. Beberapa jam yang lalu setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, ia memantapkan diri untuk datang.

Kantor Kejaksaan Seoul.

Tempat yang beberapa bulan belakangan Jennie hindari, demi Kim Hanbin. Sudah dibilang kalau Jennie ingin memberikan ruang dan waktu. Siapa tahu setelahnya pria Kim itu bisa berpikir jernih. Jennie mencoba peruntungannya, barangkali setelah pikirannya jernih, ia bisa memaafkan kesalahan Jennie. Terkadang, seperti sekarang, Jennie menerka dalam benaknya. Seberapa besar dan fatal kesalahannya sampai membuat Kim Hanbinnya berubah drastis?.

Pria yang dulu sehangat semburan sinar mentari di musim semi kini berubah. Menjadi dingin dan beku. Tidak memiliki unsur hangat setitik pun untuk Jennie. Ya hanya untuk Jennie. Sedangkan untuk wanita lain? Jangan ditanya. Kalau saja hubungan mereka masih baik-baik saja, Kim Hanbin mungkin sudah kehilangan beberapa organ tubuhnya karena ulah Jennie.

Memberanikan diri, Jennie melangkah perlahan memasuki gedung, mencari ruangan kerja Hanbinnya. Mengatur napas seirama detak jantungnya yang berpacu tidak keruan, Jennie meneguk salivanya begitu sampai di depan pintu.

Samar-samar ia bisa mendengar suara orang yang bercakap di dalam. Sial sial sial. Ia sangat merindukan Hanbin. Terlalu rindu hingga rasanya membayangkan jika itu adalah suara Hanbin terasa menyesakkan. Jennie memejam membiarkan gelenyar perih menguasai benaknya, membuat sesak yang terasa familiar.

"H—Hai..." Suara Jennie tercekat saat pintu tiba-tiba terbuka dan sosok yang dinantikannya sudah menyambutnya. Hatinya tercubit mendapati Hanbin yang terang-terangan menunjukkan perasaan bencinya. "Apa kabar?."

Kim Hanbin tidak bergeming. Memandang Jennie sinis dan teramat dingin.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1] SnowflakesWhere stories live. Discover now