☕ 7 ☕ Married With Dosen 2

415 17 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan lupa bershalawat😉😉

اللهم صل على سيدنا محمدو على آل سيدنا محمد

.
.
.
.
.

"Farhan!" panggil Abi yang kini telah memasuki kamar, daritadi ia diberondong pertanyaan oleh sang Ayah sehingga ia sendiri bingung ingin menjawab bagaimana.

"Abi!" sahut Farhan yang kini sedang kebingungan.

"Apa maksud kamu pengantinnya ada?!" cecar Abi pada Farhan yang kini tengah menanti Humaira di kamar mandi untuk membersihkan wajahnya.

"Humaira yang akan menikah denganmu." putus Farhan membuat Abi menganga, apa temannya ini sudah gila?

"Kamu gila, Farhan?" tanyanya.

"Ya, aku gila! Gila karena aku ingin yang terbaik untuk adik dan sahabatku." Farhan menjawab dengan frustrasi.

"Farhan, kamu ingin menjadikan dia pengantin pengganti?!" Abi bertanya dengan tidak percaya. Tak akan ada keluarga yang ingin menjadikan putri kecilnya pengantin pengganti. Namun ini?

"Apa kamu akan memperlakukannya sebagai pengantin pengganti? Sementara aku tahu apa yang ada dalam hatimu." Farhan berujar dengan santai membalikkan pertanyaan Abi, ia tahu dengan jelas apa yang Abi inginkan sebenarnya. Hanya saja Abi terlalu takut mengutarakannya.

"Farhan, kamu?" tanya Abi tak percaya, bagaimana Farhan bisa tahu?

"Jangan bohong, kita lelaki dan aku paham itu." skak Farhan membuat Abi mati kutu. Temannya ini ternyata sangat berbahaya.

"Ya, tapi-"

Cklek!

Mereka kompak menengok pada Humaira dan Bunda yang baru saja keluar dari kamar mandi. Abi melongo dan Humaira mematung melihat Abi yang berada di depannya saat ini.

Dia Abi, sosok yang akan menjadi suaminya sebentar lagi. Ia kini akan segera menjadi pengantin pengganti. Sosok yang ia temani untuk mengurus pernikahannya malah membuatnya menjadi calon istrinya sendiri.

"Farhan, apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Bunda sambil menggandeng Humaira yang masih lemas.

"Dia harus bersiap Bun, pakai baju pengantin dan Make Up tipis aja. Penghulunya bisa kita undur kan, Abi?" Farhan mengalihkan pembicaraannya pada Abi yang masih terdiam di tempatnya.

"Bisa." jawab Abi, mungkin ini memang sudah jalannya.

"Aku harus pakai baju pengantin itu?" cicit Humaira sambil menunjuk gaun pengantin yang tergeletak begitu saja dengan mengenaskan.

Farhan, Bunda, dan Abi mengikuti arah telunjuk Humaira. Mereka juga bingung.

"Tidak, gaunnya akan diganti dan aku akan meminta pada salon nanti. Penghulu diundur dua jam lagi, dan aku akan mengalihkan perhatian Papa." putus Abi lalu berlalu keluar.

***

"Saya terima nikah dan kawinnya Humaira Lolita binti Muhammad Adam dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin sebesar dua puluh juta rupiah dibayar tunai." Abi mengucapkan akad dengan lancar setelah sebelumnya ia dipandu oleh Farhan yang mewakili mendiang ayahnya.

"Sah?"

"SAH!" Para tamu undangan menjawab sah meski sebenarnya ia kebingungan dengan nama pengantin yang berbeda dari undangan. Seingat mereka namanya Lisna, lalu kenapa sekarang menjadi Humaira?

I Love You, Pak Dosen! (REWRITE) Where stories live. Discover now