9.

1.1K 259 109
                                    

Voment sangat di harapkan, dan hargailah para penulis 💛

●●●

.
.
.
.

Dyandra kini sedang berdua dengan bundanya di dapur, menggoreng ayam, bundanya ngebet sekali masak dadakan karena Chandra menerima tawaran Arini untuk makan bersama,

"Mimpi apa bunda hari ini, bisa kenal sama calon mantu"

"Bunda gak usah ngaco! Dia bukan calon suami Dyandra"

Arini mengangkat kedua bahunya acuh, anaknya memang keras kepala sekali.

Kini ketiganya sudah bergabung jadi satu di meja makan, Chandra duduk di depan Dyandra, sedangkan Dyandra duduk bersebelahan dengan bundanya,
Arini yang paling antusias mengambilkan nasi dan juga lauk-pauk untuk Chandra,
Namun Chandra merasa linglung saat ia mencari sendok dan garpu, tapi tidak ia dapati,

Dengan gerakan kaku, Chandra makan sambil sesekali memperhatikan Dyandra dan Arini, melihat cara makan mereka menggunakan tangan, tanpa sendok dan garpu,
Dyandra tentu saja menyadari itu, menyadari jika Chandra sedang kesulitan untuk memakan,

Arini berdiri dari duduknya dan mengambil sendok, di berikan kepada Chandra, Chandra menerima sendok itu dengan rasa sungkan, sedangkan Dyandra hanya mampu menggeleng-gelengkan kepalanya, kemudian ia kembali fokus pada makanannya,

Jika seperti ini, perbedaan Dyandra dan juga Chandra sangat kentara sekali bukan?

Kini di meja makan hanya tertinggal Dyandra dan Chandra saja, Airini berpamit karena sudah selesai makan, meninggalkan Dyandra dan Chandra dengan beralasan menemui bu Arum untuk memberinya oleh-oleh,

Makan berdua dengan Chandra memang bukan hal yang baru, Dyandra sering menemani makan Chandra saat berada di kantor, lebih tepatnya hanya menemani, bukan makan bersama, karena Chandra yang memaksa,

Diam-diam Dyandra tersenyum simpul saat mengingat Chandra kesusahan makan menggunakan tangan, jika di pikir-pikir, kenapa Chandra mau susah-susah makan seperti itu, "pak. Chandra tidak pernah ya makan pakai tangan?"

Chandra menggeleng, ia masih fokus menikmati makanan yang di buat calon istri beserta calon ibu mertuanya,

"Pak. Chandra"

Chandra menangkat kepalanya menatap Dyandra, "Ya?"

"Kenapa pak. Chandra tiba-tiba ada disini? Bukanya ini masih jam kerja?"

"Karena sekertaris saya ada di sini"

'Tck'

"Serius dong pak. Chandra, tujuan bapak kemari ngapain? Lagi pula saya sudah izin untuk pulang terlebih dahulu"

"Tujuan saya? Makan"

Dyandra menghela nafasnya, tubuhnya ia sandarkan kebelakang kursi makan, Dyandra tentu tidak percaya dengan alasan Chandra,

"Kenapa sih, pak.chandra tidak pernah serius menjawab pertanyaan saya?"

"Karena kamu juga tidak pernah mau menjalin hubungan yang serius bersama saya, Dyandra"

Dyandra terdiam, jika sudah menyangkut sebuah hubungan, Dyandra lebih baik diam.

The Crazy Rich, Chandra! ✔Where stories live. Discover now