26. 0853344XXX

38 15 0
                                    

       Sudah terhitung dua hari lalu Alia dan yang lainnya pulang dari liburannya itu, namun pegal di seluruh badannya masih saja menetap ditubuhnya.

Di tengah-tengah ia sedang mengerjakan tugas sekolahnya tiba-tiba ia teringat akan selembar kertas itu, ia kembali melihat dan membaca isi list dari kontraknya itu, dulu.

Senyumnya terbentuk lebar kala mengingat kejadian yang telah terjadi semenjak kertas itu ada.

---

Brukk!!

Beberapa buku tugas yang tengah Alia pegang berjatuhan, dibarengi dengan jatuhnya dua gadis yang saling bertubrukan.

"Aww..", ringis gadis itu. "Cari masalah lo sama gue?", sentak Viona menyadari orang yang ia pikir menubruknya itu adalah Alia.

"Lo yang salah, jalan tuh liat arah bukan liat instastory!", ketus Alia sambil merapikan buku-bukunya yang tak muat di tasnya.

Setelah mengambil semua bukunya yang berjatuhan, Alia pun beranjak pergi meninggalkan Viona yang tengah kukulutus sendiri. Lagian, daripada harus mendengar kalimat sumpah serapahnya Viona, lebih baik Alia segera ke kelas menunggu suara bel berbunyi.

---

"Al, ngantin yuk?", ajak Naura

"Gak ah, lo gak pegel apa?", jawab Alia sambil meregangkan tangannya

"Ihh cepet, yang lain juga udah pada disana", paksa Naura sambil menyeret Alia. Alia hanya pasrah.

"Hrrr... Kebiasaan banget lo Ra!", ucap Alia memasang wajah yang malas

---

"Vi, lo mau rahasia lo tetep aman kan? Jadi gak usah lo ngusik hidup Alia!", ucap Rafa penuh penekanan

"Hahaha.. Lucu ya, liat lo ketakutan gitu", jawab Viona terkekeh sambil mengibas-ibaskan kertas kontraknya itu.

Rafa tidak mengerti kenapa bisa kertas itu ada di tangan Viona, masa iya Alia memberikannya cuma-cuma?

"Gua bisa aja ya nyeb-",

"Apa? Lo sendiri gak takut rahasia lo gue beberin?", jawab Viona dengan sombongnya. "Lo takut kan kalo.."

---

"Hahaha... Garing lo!", ucap Leo pada Haidar

"Loh, kok garing sii. Saya ini sedang curhat ya, bukan ngelawak"

"Drama hidup lo El!", ledek Rafa sambil melempar kerupuk ke arahnya. Naura dan Alia hanya menyaksikan ocehan teman-temannya itu, dan Gio? Dia sedang rapat mengenai turnamen sepak bola disekolahnya.

Drrtt..

Suara ponsel itu hampir tak terdengar bunyinya

0853344XXX
Seneng seneng dulu aja, nanti juga ngerasa paitnya gimana.
_V

Kening Rafa mengerut, ia berulang kali mencerna tulisan dari pesan yang terkirim dari nomer yang tidak ia kenal.

V? Batin Rafa.

"Fa, lo kenapa?", tanya Alia heran melihat Rafa yang tiba-tiba terdiam

"Ng-nggak kok, gue lagi lupa sesuatu", elak Rafa memasang wajah yang berusaha normal seperti biasanya.

Tiinggg...

Bel pertanda masuk kembali berbunyi, mereka harus segera ke kelas melanjutkan sisa pelajaran yang belum tuntas hari ini, tinggal dua mata pelajaran lagi.

Love Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang