New Beginning 2

478 76 3
                                    

"Jaemin ayo temenin aku" pinta seorang Hwang Yeji yang dari tadi merengek rengek tidak tau malu pada Jaemin

"Lo nggak liat gue lagi kerja, ajak aja cowok lo" jawab acuh Jaemin

"Ihh bentar doang kok Jaem, cuma belanja di mall masa sama calo istri kayak gitu"

Jaemin menyergitkan alis ya mendengar pernyataan Yeji "hahah sejak kapan lo jadi calon istri gue, dan lo harus inget gue masih punya Heejin yang notabenenya masih istri gue" sarkas Jaemin

"Oh ya lo masih berharap sama si jalang itu"

Plak!!

"Jaga bicara lo ya Yeji, lo tuh nggak lebih dari seorang jalang" ucap Jaemin yang tersulut emosi

"Dan gue peringatin lo buat pergi dari ruangan gue, jangan pernah datang lagi ke kantor gue" lanjutnya

"Tapi-"

Belum selesai Yeji berbicara Jaemin sudah menyelanya

"Lo sama gue udah nggak punya hubungan apa apa, mending lo urusin ayah dan abang lo itu"

Yeji jadi semakin malas berbicara dengan Jaemin jika sudah membawa bawa ayah dan abangnya yang masuk penjara karena penggelap dana. Yeji memutuskan keluar dari ruangan Jaemin dan pergi dari sana mungkin kali ini Yeji belum berhasil mengambil hati seorang Na Jaemin yang terkenal dingin bahkan lebih dingin setelah istrinya menghilang.

Jaemin menghela nafas lega setelah melihat Yeji keluar dari ruanganya ia tidak perlu repot repot meminta satpam untuk menyeret Yeji keluar.

Jaemin baru aktif bekerja tiga tahun yang lalu dan empat tahun sebelumnya Minhee yang memegang kendali perusahaannya tapi sekarang Minhee sudah di tempatkan oleh ayahnya di China dan sudah menikah dengan Minju lalu Abangnya Jeno sekarang ia memegang perusahaan yang ada di Dubai ia juga sudah memiliki anak bersama Sieyon mungkin kalau Heejin ada anak anak mereka akan bermain bersama karena usia yang tidak terpaut jauh, Jaemin kini lebih dekat dengan Renjun dan Haechan mungkin karena efek sering bertemu ia juga masih suka berkumpul dengan teman temanya yang lain seperti Felix, Lucas dan Daehwi juma lebih sering dengan Renjun dan Haechan.

Ting!

Ponsel Jaemin berbunyi menandakan ada pesan masuk dan ternyata dari sang Bunda

Bunda

Kak nanti jam makan siang Bunda minta tolong ya

Minta tolong apa Bun, kalo Kakak nggak ada kerjaan tapi ya

Cuma ambil pesanan kue Bunda kok nanti Bunda kirim alamat tokonya

Iya Bun

Langsung anter kerumah ya soalnya mau ada tamu Ayah

Iya Bunda

Setelah membalas pesan sang Bunda Jaemin meletakan ponselnya lalu melirik sebentar pada jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 11.45, kenapa Jaemin tidak menolak sama sekali ya karena hanya dia yang tinggal di Korea bersmaa orang tuanya.

"Hmm udah mau jam makan siang" gumamanya dan tak lama ponselnya berbunyi lagi tenyata dari Bundanya yang mengirimkan alamat toko kue yang di maksud.


Jaemin segera melajukan mobilnya ke tempat toko kue yang Bundanya maksud dan jaraknya dari kantornya lumayan jauh apa lagi kalau harus mengantar ke rumah bisa bisa saat sampai kantor lagi sore jadi Jaemin memutuskan untuk tidak kembali ke kantor lagi.

"Bisa bisanya Bunda nyuruh ke tempat yang jauh, kan yang deket ada" gumamnya begitu sampai

Saat Jaemin masuk pandangan pertama yang ia lihat adalah dua anak kecil yang sedang duduk di belakang kasir tapi yang membuat Jaemin terus menatap anak kecil itu karena wajah yang anak itu miliki sangat sangat mirip seseorang yang berarti bagi hidupnya

"Ah selamat siang om ada yang bisa kits bantu saya Jia ini Jay Kakak saya" ucap anak kecil yang bernama Jia tersebut

"Jay?" gumam Jaemin

"Tidak tidak mungkin, Heejin tidak hamil anak kembar mana mungkin tapi kenapa mirip sekali" batin Jaemin

"Om? om kenapa?" tanya Jia

Jay? dia hanya diam memperhatikan tak banyak bicara

"Emm om mau ambil pesanan"

"Oh gitu sebentar ya om, Jay kamu panggil Buna sana kita kan nggak tau pesanan om ini yang mana" titah Jia

"Kamu nyuruh Kakakmu?" cibir Jay

"Jay nanti kalo aku yang ke Buna terus di sini ada pelanggan kamu bisa layanin kamu bisanya cuma diam ngeliatin"

"Ck!" decak Jay sebenarnya ia malas jika di suruh suruh adiknya seperti ini tapi ya mau bagaimana lagi semua yang di katakan Jia benar semua

Jaemin hanya terkekeh melihat interaksi kedua anak di depannya ini

"Kalian kembar?"

"Iya om, kita kembar" jawab Jia sambil memainkan lego yang ia letakan di atas meja kasir

"Kok kalian yang jaga pelayanannya kemana?"

"Ada lagi batuin Buna di belakang bikin kue"

"Semua?"

Jia mengangguk sebagai jawaban anak itu masih sibuk dengan mainan nya, Jaemin juga merasa kalau sifat Jia sangat mirip seseorang bukan hanya wajahnya,tak lama Jay datang di ikuti dengan seorang pelayan yang mengekori Jay

"Loh Buna Jiny mana?"

"Jiny!?" batin Jaemin penasaran

"Bunda lagi beres beres katanya suruh Kak Yeri aja yang ngelayanin" jawab Jay datar tanpa ekspresi

Setelah itu Jaemin menyodorkan list pesanan yang Bundanya kirimkan tapi sesekali pria itu melirik Jay dan Jia yang diam dengan mainannya masing masing

"Jay Jia bisa ke Bunda sebentar"

Suara dari dalam mengalihkan pandangan mereka semua termasuk Jaemin tapi ia merasa sangat kenal suara ini

"Iya Bunda" jawab Jay lalu pergi ke belakang di susul Jia

Jaemin semakin penasaran dengan siapa si pemilik suara tersebut

"Ini mas pesanannya"

Lamunannya buyar karena sang pelayan yang memberikan pesanannya

"Ah iya mba, emm boleh tanya nggak mba" tanya Jaemin ia sangat penasaran biasanya dia tidak pernah se penasaran ini

"Boleh mas kenapa emang nya"

"Tadi itu suara siapa ya mba" tanya Jaemin yang hampir mati karena penasaran

"Oh itu Mba Jiny mas itu sih panggilan anak anak nama aslinya Heejin kalo nggak salah marganya Jeon deh dia juga pemilik toko ini " jelas Yeri ramah

"Heejin?"

Jaemin tercengang mendengar perkataan Yeri, Benarkah itu Heejinnya itu lah kira kira isi pikiran Jaemin saat ini

"Iya mas kasian dia rela pergi dari suaminya biar nggak nyusahin waktu itu dia lagi hamil dan nggak taunya waktu lahiran anaknya kembar untung ada banyak orang yang bantuin Mba Jiny, Mba Jiny juga buka usaha ini di bantui temen temenya " jelas Yeri, Yeri juga tahu karena ia di ceritakan lansung oleh Heejin

"Mas... Masnya nggak papa kan" ujar Yeri saat melihat Jaemin hanya melamun

"Ah iya makasih ya mba, kalo gitu saya permisi dulu"

"Iya mas"

Jaemin keluar dari toko tersebut dengan perasaan yang sangat penasaran benarkah itu Heejinya dan benarkah mereka anak anaknya.

"Gue harus dateng ke sini lagi buat ketemu pemilik nya"






-----------------------------------------------------------------
Double up nih, kayaknya cerita ini bakal panjang deh ngga sesuai dugaan aku hehe makasih ya udah mau baca

Because Where stories live. Discover now