Floos

680 89 2
                                    

Happy Redding


*Jaemin POV

"Sebentar ya, ngobrol aja sama temen temen kamu dulu aku nggak lama kok ngobrol juga sama bunda dari kemaren katanya pengen ngobrol sama bunda, Mini jangan tanya yang aneh aneh lo ke Heejin" setelah gue pamitan ke Heejin gue langsung jalan ke kamar orang tua gue, rasanya ada yang aneh nggak biasanya ayah kalo ada orang itu di kamar

Gue ketuk pintu kamar orang tua gue tapi nggak ada jawaban akhirnya gue memutuskan untuk buka langsung, pemandandangan pertama yang gue lihat setelah masuk adalah ayah gue yang terbaring di atas ranjang

"Yah.." panggil gue

Gue pun mendekat buat cek kondisi ayah, ternyata ayah lagi nggak baik baik aja pantesan perasaan gue nggak enak dari tadi

"Yah.." panggil gue sekali lagi dan ayah buka matanya, gue liat sorot matanya itu banyak menyimpan kesedihan gue tau ayah gue buka orang yang kayak gini pasti udah terjadi sesuatu

"Ayah kenapa?" tanya gue khawatir

"Ayah nggak papa kok kak"

"Ayah bohong, pasti ada yang di sembunyiin kan" tanya gue memastikan

"Ayah nggak bohong kakak, ayah cuma capek dari kemaren lebur"

"Kakak nggak percaya sama ayah, pasti ada apa apa"

"Kakak tau,perusahaan ayah yang ayah dirikan di LA?"

"Tau"

"Hah...ayah di tipu sama keluarga Hwang dan sekarang perusahaan itu udah jadi milik mereka" kata ayah sedih

"Ck! Ayah itu terlalu mudah percaya sama orang, Kakak kan udah berkali kali bilang kalo mereka itu bukan keluarga baik baik mereka itu manfaatin ayah, terus sekarang ayah tau sendiri kan masih pake acara jodohin kakak lagi"

Ayah cuma diem, gue tau ini nggak sopan tapi ayah harus tau semuanya

"Sebenarnya Kakak udah tau lama tapi Kakak pengen ayah yang tau sendiri, sekarang ayah udah tau kan betapa licik nya mereka" jelas gue

Inilah yang gue takutik kalo keluarga gue terlalu percaya sama orang, gue takut mereka cuma manfaatin keluarga gue

"Istri kamu mana?" tanya ayah, gue sama sekali nggak ngira kalo ayah bakal nanyain Heejin

"Ada di depan, lagi ngobrol sama bunda mungkin"

"Ayah pengen ketemu?" tanya gue, dan ayah cuma ngangguk

*Jaemin POV end...

Kini Heejin berada di taman belakang mansion bersama bunda Irene, mereka masih saling diam dan Heejin merasa canggung

"Emm tante..." panggil Heejin Irene pun menoleh laku ia tersenyum manis yang membuat semua orang akan ikut tersenyum

"Kok tante sih, panggil Bunda ya sayang" tutur Irene

"Ehh iya Bunda"

"Makasih ya sayang, udah mau jadi istrinya Jaemin mungkin kalo Jaemin tetap di jodohkan keluarga ini bakal berantakan"

"Hah maksud Bunda?"

Akhirnya Irene bercerita tentang kondisi Suho dan perusahaan yang di ambil alih oleh keluarga Hwang, semuanya sedih awalnya Irene ingin memberi tahu Jaemin tapi ia punya feeling kalau Jaemin pasti akan datang ke seni, jadi ia tidak memberi tahu Jaemin sampai dia tahu sendiri.

Setelah bercerita tentang masalah tersebut kini Irene sedang menceritakan masa kecil Jaemin Irene bilang dari kecil Jaemin memang orang yang pendiam dan irit bicara, padahal bagi Heejin Jaemin tergolong manusia yang cerewet, Heejin hanya tertawa saat mendengar cerita Irene tentang masa kecil Jaemin.

"Emm Heejin ayah kamu kerja apa" tanya Irene tiba tiba

Heejin hanya menundukkan kepalanya, ia tidak tau harus menjawab seperti apa

"Dari kecil Heejin nggak tau dimana orang tua Heejin Bunda" jawab Heejin masih dengan menundukkan kepala

Irene merasa bersalah dengan pertanyaan barusan kenapa bisa ia bicara asal asaln

"Ah maafin Bunda ya sayang"

"Nggak papa kok bunda"

Setelah itu mereka berdua diam dengan pikiranya masing masing sampai suara seseorang mengintrupsi mereka berdua

"Sayang"

Ternyata Jaemin yang manggil Heejin, ia pun berdiri dan mendekat ke Jaemin

"Kenapa?" tanya Heejin

Bukanya menjawab Jaemin malah bicara dengan Bundanya

"Bunda kamar Jaemin belum pindah kan?" tanya Jaemin mengundang tawa Irene, Irene berpikir sejak kapan Jaemin jadi banyak bicara seperti ini

"Masih sayang kamar kamu nggak pernah pindah kok"

"Oh, yaudah ayo" ajak Jaemin ke Heejin

"Loh kemana" tanya Irene

"Bikin cucu bun" jawab Jaemin asal asalah lalu pergi meninggalkan sang Bunda dengan wajah cengonya

"Yang bener aja itu anak" guman Irene

Tapi Irene bersyukur Jaemin jadi banyak berubah, dan banyak bicara






Jaemin menarik Heejin menuju kamarnya, tapi Heejin menghentikan langkahnya saat di ruang tamu masih ada teman temanya

"Loh kalian nggak pulang?"

"Ngapain pulang nggak ada kerjaan" jawab Haechan dan langsung mendapat jitakan dari Renjun dan Minhee

"Nanti juga pulang, lah lo nggak pulang?" jawab Shasha

"Ngak"

Bukan bukan Heejin yang jawab tapi Jaemin, setelah itu ia menarik lagi tangan Heejin untuk mengikutinya

"Buset galak amat deh Kakak lo" cibir Somi

"Lo nggak tau aja, dia tuh paling irit kalo ngomong ya 11 12 lah sama Abang tapi nggak se irit dia" jelas Minhee

"Btw abang ganteng mana kok nggak pulang pulang" tanya Somi yang langsung mendapat tatapan tidak suka dari Haechan, ya siapa yang nggak marah pacarnya aja di sampingnya kok nyari orang lain

"Lagi di Dubai " jawab singkat Minhee

"Ps yok njun chan" lanjutnya

"Ayok" jawab Renjun dan Haechan serempak

Anak cowok enak bisa mainan, lah ini Somi sama Shaha bingung sendiri mau ngapain masa iya diem terus mau pulang tapi Renjun lagi main Ps, ngajak Heejin nggak mungkin kan udah ada pawangnya berakhirlah mereka main ponsel sendiri sendri.

Because Where stories live. Discover now