Tanda Petik ("...")

131 16 0
                                    

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. 

Misalnya: 
➡️ “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya. 
➡️ “Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. “Besok akan dibahas dalam rapat.” 
➡️ Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.” 

.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 

Misalnya: 
➡️ Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu. 
➡️ Marilah kita menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar”! 
➡️ Penulis naskah film “Contagion” melakukan riset mendalam perihal pandemi.
➡️ Saya sedang membaca “Teledor” dalam buku Misteri Hilangnya Kucing Tetangga
➡️ Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” menarik perhatian peserta seminar. 
➡️ Perhatikan “Pemakaian Tanda Baca” dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.


3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. 

Misalnya: 
➡️ “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi. 

➡️ Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

⚠️Ekstra!
Dalam kutipan (percakapan), pasti ada tanda baca.

A. Jika hanya berisi kutipan, tanpa dialog tag, tanda bacanya hanya bisa berbentuk titik, tanda tanya, tanda seru, dan elipsis dengan 4 titik pada akhir kalimat.

Contoh:
"Saya capek."
"Saya capek!"
"Saya capek? Kata siapa?"
"Saya ... mungkin capek ...."

.
B. Jika kutipan diawali dengan dialog tag, sebelum tanda petik pembuka harus ada tanda koma yang memisahkan dialog tag dari kutipan.

Contoh:
Nia berkata, "Saya capek."
Tanya Nia, "Saya capek? Kata siapa?"
Nia berseru, "Saya capek!"
Nia bergumam, "Saya ... mungkin capek ...."

.
C. Jika kutipan berupa kalimat berita dan diikuti dialog tag, sebelum tanda petik penutup harus ada koma. Tanda titik harus sesudah dialog tag.

Contoh:
(S) "Saya capek." kata Nia.
(B) "Saya capek," kata Nia.

⚠️ Tanda titik hanya bisa sekali dalam sebuah kalimat! Itu sebabnya tanda titik hanya ada setelah dialog tag dalam kutipan (percakapan).

.
D. Jika kutipan berupa kalimat tanya dan/atau kalimat seru dan diikuti dialog tag, sebelum tanda petik penutup hanya bisa diisi dengan tanda tanya atau tanda seru atau tanda elipsis (tiga atau empat titik). Tanda titik harus sesudah dialog tag.

Contoh:
(S) "Saya capek!." seru Nia.
(B) "Saya capek!" kata Nia.

(S) "Saya capek?." tanya Nia.
(B) "Saya capek?" tanya Nia.

(S) "Saya ... mungkin capek .........." gumam Nia.
(B) "Saya ... mungkin capek ...." gumam Nia.

Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk PengarangWhere stories live. Discover now