Bahasa Indonesia: Panduan Lengkap untuk Pengarang

Kata Berimbuhan

1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.

Misalnya:
berlari
berkelanjutan
mempersulit
gemetar
lukisan
kemauan
perbaikan

⚠️ Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
sukuisme
seniman
sastrawan
gerejawi

.
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Misalnya:
adi- ➡️ adikuasa
aero- ➡️ aerodinamika  
antar- ➡️ antarkota
anti- ➡️ antibiotik  
awa- ➡️ awahama  
bi- ➡️ bikarbonat  
bio- ➡️ biokimia  
deka- ➡️ dekameter  
de- ➡️ demoralisasi  
dwi- ➡️ dwiwarna  
eka ➡️ ekabahasa  
ekstra- ➡️ ekstrakurikuler 
infra- ➡️ infrastruktur
in- ➡️ inkonvensional
kontra- ➡️ kontraindikasi
ko- ➡️ kosponsor
manca- ➡️ mancanegara
multi ➡️ multilateral
nara- ➡️ narahubung, narapidana
non- ➡️ nonkolaborasi
pari- ➡️ paripurna
pasca- ➡️ pascasarjana
pramu- ➡️ pramusaji
pra- ➡️ prasejarah
pro- ➡️ proaktif
purna- ➡️ purnawirawan
sapta- ➡️ saptakrida
semi- ➡️ semiprofesional
sub- ➡️ subbagian
swa- ➡️ swadaya
tele- ➡️ telewicara
trans- ➡️ transmigrasi
tuna- ➡️ tunakarya
tri- ➡️ tritunggal
tan- ➡️ tansuara
ultra- ➡️ ultramodern

⚠️ Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-).
Misalnya:
non-Indonesia
pan-Afrikanisme
pro-Barat
non-ASEAN
anti-PKI

(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
➡️Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih.
➡️Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun.

(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali kata esa, ditulis serangkai.
Misalnya:
➡️Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
➡️Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.