Chapter 23

9.3K 1K 48
                                    

Dibutuhkan sekitar tiga puluh menit dari Xiao Zhan ke rumah Haikuan. Xiao Zhan sedikit gugup selama seluruh perjalanan tetapi Yibo memegang tangannya dan meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Begitu mobil Yibo melewati gerbang depan, pintu depan terbuka dan seorang wanita hamil dengan senyum lebar di wajahnya menampakkan diri.

Yibo membukakan pintu untuk putranya dan membantunya turun dari mobil. Xiao Zhan berjalan menuju Yibo karena dia terlalu gugup untuk berjalan sendirian. Satu tangan memegang tangan Ayuan dan tangan lainnya diletakkan di belakang Xiao Zhan lalu mereka bertiga berjalan menuju pintu. "Lin-jie, ini Xiao Zhan" Xiao Zhan membungkuk "dan ini anakku, Ayuan." Yibo memperkenalkan mereka pada kakak iparnya. “Xiao Zhan, ini Lin-jie. Dia setahun lebih tua darimu jadi kamu masih bisa memanggilnya Lin-jie.” Yin Lin memelototi Yibo saat dia menyebutkan tentang usianya. Tapi kemudian dia dengan cepat mengabaikan Yibo dan mendekati Xiao Zhan. Dia menatapnya.

"Hei hei...apa yang kamu lakukan? Berhenti menatapnya seperti itu. Kamu membuatnya takut" Yibo menarik Xiao Zhan lebih dekat dengannya.

"Yibo ahh....kenapa dia begitu cantik?! Ya Tuhan! Penampilannya sangat indah. Dia sangat cantik" Yibo menunjukkan wajahnya yang sombong saat Yin Lin memuji kekasihnya. Selesai mengamati Xiao Zhan, Yin Lin mengalihkan perhatiannya ke pria kecil di samping Yibo.

"Dia SANGAAAT LUCUU! Ya Tuhan! Bagaimana dia bisa begitu imut seperti ini??!!" Yin Lin terus mencubit dan menangkup pipi Ayuan. Dia tidak merasa takut melihat bibinya berteriak keras di depan wajahnya tetapi Ayuan senang saat bibinya merasa senang bertemu dengannya.

"Sayang, berapa lama kamu akan membiarkan mereka berdiri di luar?" Suara Haikuan membuat Yin Lin berhenti mengagumi kelucuan Ayuan. "Ya ampun! Maaf maaf. Ayo ayo...Ayo masuk" Yin Lin mengambil tangan Ayuan dari Yibo membuat Haikuan menggelengkan kepalanya. Semuanya berjalan langsung ke ruang makan. Xiao Zhan memberikan makanan manis yang dia bawa untuk Yin Lin. "Hmmm, Lin-jie, ini untuk kalian. Maaf aku hanya membawa ini" Dia mengusap tengkuknya.

Yin Lin mengeluarkan apa yang ada di dalam kantong kertas dan matanya bersinar. "Apakah kamu membuat ini?" Xiao Zhan mengangguk. "Terima kasih! Inilah yang aku dambakan akhir-akhir ini, tetapi setiap kali aku membelinya, selalu terjual habis atau rasanya sangat tidak enak. Terima kasih Xiao Zhan!" Xiao Zhan tersenyum dan mengangguk berulang kali.

Semuanya duduk di meja makan. Haikuan duduk di tengah dan Yin Lin di kanan dan Yibo di kiri. Xiao Zhan duduk di samping Yibo dan dia ingin menempatkan Ayuan di sampingnya tetapi Yin Lin bersikeras bahwa Ayuan duduk di sampingnya. "Tidak apa-apa. Biar aku yang merawatnya kali ini. Setidaknya aku bisa berlatih sebelum yang ini keluar" Dia menunjuk perut buncitnya.

Xiao Zhan baru bisa mengiyakan setelah Ayuan sudah ditarik untuk duduk di sampingnya. Saat makan malam, Yibo sibuk melayani kekasihnya dan Yin Lin bersama Ayuan. Haikuan hanya bisa menonton dari samping. Dari waktu ke waktu, dia akan melihat Ayuan lalu Yibo. Setelah beberapa kali, ia yakin bahwa Ayuan memang milik Yibo karena ada kemiripan di antara mereka.

Semuanya duduk di ruang tamu setelah makan malam. Yin Lin mengeluarkan makanan manis yang dibawa Xiao Zhan dan diletakkan ke piring. Awalnya, dia ingin menyajikan dan berbagi makanan penutup itu dengan semua orang tapi begitu dia mencicipinya, dia memakan sebagian besar. Yibo dan Haikuan sudah memprediksinya karena mereka tahu Yin Lin menyukai makanan manis.

Haikuan berpura-pura batuk untuk menarik perhatian semua orang. "Jadi, kalian sudah memutuskan untuk menikah?" Dia bertanya. “Segera...setelah aku bertemu dengan orang tuanya” Yibo cepat-cepat menjawab.

"Kalian yakin tentang ini?" Haikuan bertanya lagi. "Tentu saja" jawab Yibo, lagi.
Xiao Zhan hanya bisa menundukkan kepalanya. "Aku juga perlu mendengar jawaban dari Xiao Zhan. Jadi, bagaimana dengan Xiao Zhan, apa kamu yakin ingin menikah dengan adikku?" Semua dari mereka menoleh ke arahnya.

[Terjemahan] My Favorite LaoshiWhere stories live. Discover now