Chapter 14

9.7K 1.1K 40
                                    

Translate by : J_sette

Sinar matahari yang terik mengenai wajah Yibo membuatnya tidak nyaman dan bangun. Kelopaknya terasa begitu berat untuk dibuka tetapi ketika dia merasa seperti sesuatu bergerak dalam pelukannya, Yibo melirik kebawah.

Kelinci lucu yang sedang merengut tidur di lengannya dengan wajah menghadap dadanya. Pemandangan yang ia lihat membuat Yibo tersenyum lebar.

"Ehemm... Uhuk...Uhuk..." mata Yibo
melebar ketika dia mendengar seseorang pura-pura batuk.
Yibo mengangkat kepalanya, "Sialan! Apa yang kamu lakukan disini? Sejak kapan kamu berada di sini?! " asisten Haikuan, Zanjin berdiri agak jauh dari tempat tidur, melihat mereka berpelukan dengan senyum di wajahnya.

Yibo dengan cepat menutupi Xiao Zhan yang masih tidur telanjang dengan selimut dan menyembunyikan wajahnya di dalam pelukannya. Senyuman Zanjin semakin lebar saat dia melihat apa yang Yibo lakukan.

"Jangan khawatir. Tuan Xiao Zhan bukan tipe ku. Aku lebih suka yang manly, keren dan tampan bukan seseorang yang menggemaskan dan cantik sepertinya" Yibo tersenyum mendengarnya, merasa lega.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Kupikir kamu menemani kakakku di perjalanannya"
Yibo menurunkan volume suaranya, tidak
ingin mengganggu keindahan yang tengah tidur di lengannya.
"Ya. Pekerjaan kami selesai lebih cepat dan kami baru saja tiba pagi ini, jadi Tuan Haikuan memintaku untuk memanggilmu makan siang bersama tapi.... sepertinya kamu sibuk.... bukan?"

Yibo mencibir. "Ya. Aku benar-benar sibuk
sekarang jadi suruh kakakku makan sendiri. Aku sedang sangat sibuk" kata Yibo tanpa menatap Zanjin karena dia terlalu sibuk menatap Xiao Zhan.
Zanjin mengangguk, "Baiklah, aku akan memberi tahu Tuan Haikuan"

Saat Zanjin hendak meninggalkan kamar, Yibo memanggilnya "Bisakah kamu memberi tahu pelayan untuk membawa makanan untuk dua orang ke ruangan ini. Aku takut seseorang bahkan tidak bisa turun dari tempat tidur ini" dia menyeringai pada Zanjin, membuat sang sekretaris tertawa.
"Baiklah. Aku mengerti... hmm... omong-omong, Tuan Yibo... tolong jangan terlalu kasar. Dia sepertinya sangat rapuh bagiku" kata Zanjin sebelum meninggalkan kamar.

Melihat kekasihnya tidur dengan tenang membuat Yibo ingin menggodanya. Yibo mulai mencium dahi, lalu dia bergerak ke mata, hidung, pipi kiri, pipi kanan, dagu dan terakhir dia mengecup bibir bengkak itu. Xiao Zhan mengerutkan alisnya dalam tidurnya, merasa seperti serangga mengganggunya....seranga pencium.
Ketika tidak ada tanda Xiao Zhan untuk bangun, Yibo meraup bibir bawah Xiao Zhan ke mulutnya, menghisap dan menggigitnya.

"Hmmn!" Xiao Zhan membuka kelopak matanya dan ia kaget ketika melihat tidak ada jarak antara wajahnya dan wajah Yibo.
"Hmnn! Hmmmm!" Yibo terus mencium Xiao Zhan, membuatnya tidak lagi mengantuk. Xiao Zhan memukul bahu Yibo beberapa kali, memintanya untuk berhenti.

"Apa...yang kamu lakukan sepagi ini?" Xiao Zhan merengek.
"Ini tidak pagi lagi baobei... ini sudah hampir jam 10 pagi" tubuhnya sakit sekali jadi Xiao Zhan terlalu malas untuk bangun. Dia menarik selimut ke atas kepalanya mengabaikan Yibo.

Bahkan tindakan terkecil Xiao Zhan pun terlihat begitu imut di mata Yibo. Dia menarik selimut memperlihatkan kelinci yang meringkuk di dalamnya.
"Baobei...bukankah kamu lapar? Apakah kamu mau makan. Aku sudah meminta pelayan untuk siapkan makanan untuk kita" mata Xiao Zhan otomatis terbuka dan bersinar ketika dia mendengar tentang makanan.

"Sepertinya seseorang benar-benar lapar tapi... bisakah kamu... bangun?" Yibo membelai pinggul Xiao Zhan tetapi Xiao Zhan menampar tangannya. "Dan salah siapakah itu?" Dia menatap Yibo yang nyengir tanpa henti.

"Baobeiiii~ jangan marah..." Yibo cemberut.
"Siapa baobeimu? Berhenti memanggilku begitu" Xiao Zhan sebenarnya tidak keberatan ketika Yibo memanggilnya itu tapi dia tidak ingin Yibo terbiasa dengan nama itu dan secara tidak sengaja memanggilnya dengan nama panggilan itu di depan orang lain.

"Kamu. Kamu BAO.BEIKU." Xiao Zhan menjadi merah seluruhnya.
Xiao Zhan mengabaikan pria manja di sampingnya dan mencoba untuk bangun.

"Aduh!" Rasanya seperti tulang pinggulnya retak.
"Hei.. pelan-pelan..." Yibo mencoba membantunya bangun tetapi sebuah bantal terbang ke wajahnya.

"Benci. Kamu" Xiao Zhan melupakan niatnya untuk turun dari tempat tidur dan hanya bersandar di kepala tempat tidur.

Yibo tertawa terbahak-bahak. "Baiklah... jangan marah. Maafkan aku....yaa...tidak benar-benar minta maaf...aku berjanji tidak akan melakukannya terlalu keras lain kali.. Oke??"

Xiao Zhan mendengus. "Tidak ada lagi lain kali. Kita tidak akan melakukannya lagi. Tidak sampai kamu lulus"
Yibo panik. "Baobei.. Xiao Zhan... Tolong jangan berkata seperti itu... Aku benar-benar minta maaf..."

Xiao Zhan tertawa di dalam ketika Yibo dengan serius berlutut di tempat tidur sambil memohon tapi mempertahankan wajah pokernya.

Yibo tiba-tiba ingat tentang hal buruk kemarin malam.
"Baobei...bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Xiao Zhan menolehkan kepalanya untuk menghadap Yibo.
"Tadi malam...siapa pria itu sebenarnya? Apakah dia kenalanmu?"

Tubuh Xiao Zhan berubah kaku ketika Yibo menyebutkan tentang Yan Xi.

Xiao Zhan menghela nafas,
"Dia dulu temanku di perusahaan lamaku. Kami cukup dekat karena dia satu-satunya yang tidak menghakimiku. Dia melindungiku ketika orang lain menghinaku. Dia tidak pernah mengambil keuntungan ketika kami bekerja bersama tetapi aku tidak pernah berpikir bahwa dia melakukan semua karena dia ingin aku memperhatikan perasaannya. Dia mengatakan kepadaku bahwa dia benar-benar mencintaiku tapi dia agak frustrasi ketika aku tiba-tiba berhenti dari perusahaanku sebelumnya."

"Lalu apa yang membuatnya tersentak adalah teleponmu. Caramu berbicara ketika kau menelepon ponselku, membuatnya sadar bahwa...kita berada dalam sebuah hubungan. Yah... Mungkin itu kesalahanku karena tidak menempatkan jarak di persahabatan kami"

Yibo memegang tangan kekasihnya itu erat. "Itu bukan salahmu. Itu kesalahannya sejak awal. Bagaimana kamu bisa tahu, bahkan dia tidak mengatakan apa pun? Meskipun itu baik kamu tidak tahu"

"Bahkan jika aku tahu, kurasa aku tidak bisa menerimanya lebih dari teman. Hanya saja... Aku tidak berpikir dia yang benar..." Xiao Zhan mengangkat bahunya.

"Lalu.... Bagaimana denganku?? Aku adalah orang yang benar, kan??" Yibo menatap penuh harap yang Xiao Zhan akan mengatakan apa yang dia ingin dengar.

Dia hanya menggelengkan kepalanya dan perlahan turun dari tempat tidur. Yibo tidak puas ketika kekasihnya berusaha menghindar dari menjawab pertanyaannya tapi tetap saja dia cepat lari ke sisi lain tempat tidur.

Begitu Xiao Zhan menginjak lantai, dia dibawa dengan gaya pengantin. Xiao Zhan tidak melawan karena dia bahkan tidak punya energi untuk melakukan itu.

10-15 menit mandi hampir menjadi satu jam karena singa yang tidak bisa berhenti menyentuh sang kelinci.

Yibo harus meminjamkan pakaian pada Xiao Zhan karena dia tidak membawa pakaian cadangan, plus bajunya telah dirobek tadi malam. Makanan mereka dikirim oleh pelayan dan mereka makan siang bersama di kamar Yibo. Xiao Zhan
tidak bisa mengangkat kepalanya ketika mereka makan karena di waktu yang sama, para pelayan sedang membersihkan kamar Yibo dan Xiao Zhan melihat bahwa sang pelayan hampir tidak bisa menahan senyumnya ketika dia melihat tempat tidur yang berantakan dan bau keringat.

Sementara itu, itu tidak mengganggu Yibo sama sekali. Dia masih bisa bertindak seperti pasangan mesra, duduk sangat dekat di sebelah masing-masing seperti tidak ada kursi lain dengan satu dari lengannya melingkari pinggang Xiao Zhan, mencoba memberinya makan dan menyeka mulutnya. Tidak peduli berapa kali Xiao Zhan memintanya untuk menghentikan aksinya, dia tidak akan mendengarkan untuk itu. Akhirnya, Xiao Zhan hanya bisa patuh kekasihnya yang kekanak-kanakan.

A/N :

A/N :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[Terjemahan] My Favorite LaoshiWhere stories live. Discover now