Chapter 17

8.8K 1K 42
                                    

Suara alarm membangunkan Xiao Zhan. Ia mencoba mengangkat teleponnya di meja samping tempat tidur di dekatnya. Dengan mata masih tertutup, dia hanya menekan di mana-mana layar ponsel sampai alarmnya berhenti berdering.

Merasa ada sesuatu yang membungkus pinggangnya, Xiao Zhan menarik selimut itu lalu melihat ke bawahnya. Sebuah lengan melingkari pinggangnya dengan erat. Dia melihat ke samping dan dia melihat Yibo tidur dengan nyenyak.

Tiba-tiba, bayangan aktivitas tadi malam, muncul di benaknya. Aktivitas yang intens membuat wajah Xiao Zhan memerah. Ia mencoba melepaskan lengan di pinggangnya dan turun dari tempat tidur, tetapi begitu dia menginjak lantai dan mencoba untuk bangun, lututnya terasa lemah menyebabkan dia jatuh.

Energinya telah habis. Ketika dia mencoba untuk bangun lagi, dia merasakan sesuatu mengalir dari bagian belakangnya. Cairan itu perlahan mengalir ke bawah sampai pahanya.

Xiao Zhan menjatuhkan diri lagi ke lantai.
"Tidak... tidak... tidak... tidak mungkin... t
idak mungkin..." Dia terus bergumam. Yibo keluar di dalam dirinya tidak hanya sekali tetapi setiap kali dia cum. Xiao Zhan tidak akan berani membayangkan konsekuensinya. Dia hamil pada usia 24 tahun dan ayah dari anaknya baru berusia 18 tahun?
"Tidak.. tidak.. tidak.."

Yibo terbangun oleh suara seseorang yang sedang berbicara. Dia mengintip melalui kelopaknya yang setengah terbuka dan melihat di samping tempat tidur, Xiao Zhan duduk di lantai berbicara sendiri.

Yibo berusaha untuk bangun dan mendekati Xiao Zhan. “Heyy.. apa kau ba..” Tangan yang terulur untuk membantu Xiao Zhan bangun ditepis.
"Jangan sentuh aku"

Yibo membeku. Dia tidak percaya Xiao Zhan benar-benar mendorongnya menjauh setelah malam bersama mereka. Mengabaikan ancaman tersebut, Yibo mencoba menyentuh Xiao Zhan lagi tetapi Xiao Zhan tidak mengizinkannya.
"Kubilang jangan sentuh aku!"

"Ada apa denganmu ?! Bisakah kamu tenang!" Yibo berusaha untuk menggendong Xiao Zhan dan mengangkat pria yang masih duduk di lantai itu. Xiao Zhan terus memukul dan mendorongnya dengan keras.

Saat dibaringkan di ranjang lagi, Xiao Zhan dengan cepat menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya lalu ia menatap tajam ke arah Yibo.

"Hei... bukankah kamu terlalu berlebihan? Ya, aku tahu itu salahku tadi malam tapi bukankah itu salahmu karena memperlakukanku seperti itu? Kamu cukup mengenalku bahwa aku benar-benar posesif terhadap sesuatu yang menjadi milikku. Lalu kamu masih mengizinkan orang itu memelukmu" Yibo berusaha mengatakan bahwa semua yang terjadi bukanlah kesalahannya sepenuhnya.

Xiao Zhan memelototi Yibo dari sudut matanya. Tanpa berkata apapun, dia mencoba untuk bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi... dengan susah payah.

Yibo hanya bisa melihat Xiao Zhan dari belakang. Dia pikir Xiao Zhan akan memaafkannya jika dia bercinta dengannya tapi... tidak pernah dia mengira Xiao Zhan menolaknya.

Sambil menunggu Xiao Zhan selesai mandi, Yibo terus memikirkan cara berbaikan dengan sang kekasih. Mungkin kali ini, permintaan maaf tidak akan berhasil.

*click*
Suara pintu kamar mandi terbuka menyentak Yibo dari pikirannya. Xiao Zhan berjalan sangat lambat dan sedikit pincang akibat aktivitas ekstrim tadi malam.

Yibo segera turun dari ranjang dan mencoba membantu kekasihnya tapi niat baiknya diabaikan. Xiao zhan bahkan tidak melihatnya, menepis tangannya dan tetap berjalan ke arah lemari.

Yibo benar-benar diabaikan. Dia masuk ke kamar mandi dan mandi dengan cepat. Begitu dia sudah keluar dari kamar mandi, Xiao Zhan sedang duduk di tempat tidur.

*sniff...sniff* Xiao Zhan dengan cepat mengusap air matanya tapi Yibo sudah melihatnya. Dia langsung bergerak menuju Xiao Zhan dan berlutut di depannya.

[Terjemahan] My Favorite LaoshiWhere stories live. Discover now