(5). {Part 2_ Bab II}

42 28 38
                                    

❄❄❄

.

.

.

🍃🍃🍃

"Neige beraksi lagi" jawab murid itu

Mendengar hal itu Naresh langsung menutup lokernya dan berlari menuju kantin

"Na tunggu!!" Zieno menyusul

"Thanks ya" Arnjun lalu mengambil paperbag warna hitam didalam lokernya dan ikut menyusul kedua sahabatnya

Keriuhan terjadi dikantin, murid-murid berkerumun menyaksikan pertunjukan yang slalu dipertontonkan oleh Neige.

"Haii itik??" Ucap Erren

"Kaum anggrek datang lagi nih" tambah Elsa

"Bisa-bisanya orang miskin kaya dia masuk sekolah ini" ledek Erren

"Bisa-bisanya ya sekolah ini nerima dia disekolah ini" Ucap Elsa

"Mungkin mereka iba dan kasihan ngeliat orang susah" Ucap Anna dengan penuh penekanan dibagian kata susah

Anna sengaja menyenggol gelas air yang ada diatas meja hingga tumpah membasahi seragam Shia.

"Upss sorry gak sengaja" ucap Anna

"Permisi" lirih Shia hendak berdiri

"Mau kemana?? Kita belum selesai loh" Elsa menahan mendudukan Shia kembali, memberi kode pada Anna dan Erren

Jus Mangga mengalir dari puncak kepala Shia, Anna sengaja melakukannya.

Shia menggigit bibirnya, matanya mulai berkaca-kaca.

"Kenapa??" Tanya Anna "Marah ya?? Masa gitu aja marah sih" Lanjutnya

Dengan nafas yang tersengal-sengal Naresh, Zieno, dan Arjun tiba dikantin, dan ketiganya melihat Shia yang sudah menjadi korban dan bahan olokan murid-murid lain.

Melihat kehadiran Naresh, Arjun, dan Zieno. Anna semakin terpancing untuk berulah lagi. Ia menumpahkan kari panas dibaju Shia membuat korbannya sedikit mengaduh karna kepanasan.

"Gak sengaja!! Gak tau kalau itu masih panas!!" Ucap Anna

BRAAAAKKK

Naresh hendak membantu Shia. Namun tiba-tiba suara gebrakan meja terdengar dari sudut ruangan, membuat fokus tertuju pada sumber suara.

Zaruna mendongakkan kepalanya meminum segelas air. Ia melihat kesekeliling yang kini semua mata tertuju padanya. Zaruna nampak begitu tenang ia perlahan berdiri dan berjalan menuju kerumunan.

"Mau apa lo??" Ketus Anna saat Zaruna menghentikan langkahnya tepat dihadapan Anna

"Mau tanya" Zaruna nampak begitu tenang

"Apa??" Sungut Anna

"Kalau lo..." kalimatnya tergantung tangannya mengambil jus yang ada dinampan Erren "Gue siram kaya gini. Marah ga??" Lanjutnya sembari menumpahkan jus stroberi dipuncak kepala Anna

"Aaaarrrghh" Anna menjerit

"Lo" bentak Erren mencoba menjambak Zaruna namun urung ia lakukan sebab Zaruna memegang pisau lipat miliknya, yang diarahkan tepat pada leher Erren

Erren, Elsa, Anna, bahkan seluruh murid yang menyaksikan kejadian itu dibuat kaget dan ketakutan dengan apa yang dilakukan Zaruna, ditambah lagi dengan sorot matanya yang tajam dan dingin.

Outfit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang