1. Tokoh Utama Yang Patah Hati

239 33 8
                                    

Ting..

Suara yang paling dinanti setiap siswa yang tak kalah dengan suara kemenangan seorang juara dalam perlombaan.

Kantin sekolah seketika menjadi surga dunia bagi mereka yang seakan kelaparan dan dahaga.

Namun berbeda dengan gadis itu, disaat yang lainnya berebut antrian tapi lain dengannya yang hanya terdiam membenamkan wajahnya diantara tangan yang ia lipat diatas meja. Pikirannya seolah sedang tidak baik-baik saja. Menerawang melihat kenyataan yang telah menimpanya dan berusaha tegar menerimanya.

Athalia Mahendra. Remaja SMA yang tengah remuk hatinya, hanya bisa menerima resiko atas kesalahan sendirinya. Ia sudah sangat salah dalam mencintai seseorang hingga saat ini ia menerima sakit itu karena terlalu mencintai dengan sepenuh hatinya.

"Alia!!", Naura Olivia--Sahabat sekaligus teman sebangku nya-- menepuk pelan bahu Athalia yang biasa orang-orang menyebutnya Alia.

"Hmm", jawab Alia tanpa sedikitpun menoleh ke arahnya. Mungkin saking tidak bersemangatnya Alia sampai-sampai untuk menggerakkan mulutnya saja tak mau.

"Lo kenapa sih? Masih mikirin dia? Udah lah Al, lo jangan lemah gini. Harusnya lo lebih keliatan kuat biar gak kalah dimata dia", ucap Naura sedikit jengkel dengan sahabatnya itu yang murung.

"Gue ngantuk", jawab Alia masih dengan posisi membenamkan wajahnya diantara tangan yang ia lipat di atas meja.

"Bohong mulu lo, ya udah gue ke kantin duluan sama si Gio, lo ada nitip sesuatu gak?"

"Mineral aja yang dingin"

"Oke, gue cabut sekarang"

Naura pun melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah. Jangan tanya tujuannya apa. Tak lupa Naura segera mengajak Gio yang sedari tadi sudah menunggunya diluar kelas untuk pergi ke kantin bersama.

Gio juga termasuk sahabat Alia yang paling aneh. Bagaimana tidak aneh? Gio Alvaro terlihat seperti laki-laki yang benar laki-laki. Toh emang dia laki-laki. Tapi dia lebih lengket dengan Alia dan Naura, padahal banyak manusia yang berjenis laki-laki.

Gio memang bersahabat dengan Alia dan Naura yang perempuan semua, tapi bukan berarti Gio itu sedikit alay yaa.. Malahan Seorang Gio Alvaro itu adalah bintang sekolah.

Tubuh yang tegap dan tinggi, wajah yang tampan dan rupawan, karakter yang humoris dan friendly ke setiap orang membuat dia memiliki pesona tersendiri yang membuat siswa lain merasa iri dengan Alia dan Naura yang bisa bersahabat dekat dengan seorang Gio Alvaro.

Entah takdir atau memang hanya kebetulan, Alia, Naura dan Gio sudah 2 tahun bisa satu kelas bahkan di kelas 12 ini mereka juga kembali satu kelas. Apa gak bosen ya?

"Lah itu biji karet gak ikut?", tanya Gio asal ceplos.

"Kayaknya dia masih galau deh", jawab Naura dengan nada prihatin nya

"Ya elaaahh dasar cewek emang kek gitu ya galau nya sampe berhari-hari?"

"Eh anak kadal! Namanya juga cewek ya wajar lah mereka itu kan punya hati! Gak kayak cowok", jawab Naura dengan nada sinisnya.

"Ampun suhu", ucap Gio sambil menepuk kedua tangannya sambil setengah menunduk. Mereka pun sampai di kantin sekolah setelah berjalan sambil berbincang tadi.

---

Setelah selesai ngantin, Gio dan Naura kembali ke kelasnya. Tak lupa Naura membeli pesanan Alia tadi.

"Woyy!", Diiringi dengan suara gebrakan meja yang sontak membuat Alia kaget buka main.

"Eh nyett! Gak ada akhlak lu, kaget gue!", jawab Alia spontan melihat Gio dengan wajah jailnya itu.

"Nih minum dulu Al", Naura menyodorkan Air mineral pesanan Alia tadi.

"Eh, nyet, lo kenapa sii? Katanya cewek Indonesia tapi dikasih patah hati dikit kek mayat hidup gini jadinya", tanya Gio yang memasang wajah sok serius.

"Dikit? Lo sih enak jenis spesies manusia batu, gak punya perasaan", sinis Alia yang disusul dengan meneguk airnya.

"Udah lah ya, sekarang mah udah gak jaman patah hati kek gini. Mending gue nih jomblo juga sehat fisik sehat hati", Gio menyombongkan diri.

"Cih.. Ngenes mah ngenes aja Yo, gak usah sok-sokan menegarkan diri dengan dalih gitu-gituan", ejek Naura.

Alia hanya menggelengkan kepalanya saat melihat dua orang sahabatnya itu beradu debat.

Tak lama bel pelajaran kembali terdengar dari setiap sudut sekolah membuat semua siswa seakan terebut kebahagiaannya.

Love Agreement [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang