10. In the dark of night

522 36 4
                                    

Pukul dua belas malam teng, tim utama pun berangkat ke kediaman Robby dengan Dion yang memimpin.

Penyergapan kali ini bisa dibilang sulit karena di rumah Robby pasti tingkat keamanan nya tinggi ditambah anak buah Robby yang banyak.

Jadi strategi kali ini yang dipakai adalah, meminimkan penggunaan senjata api, hanya saat keadaan mendesak saja.

Karena Dion tidak mau membuat keributan, dan tujuan utama nya adalah membawa Robby dengan tenang. Namun Dion yakin anak buah Robby akan melawan dengan brutal.

Dan tim utama yang dibawa dion bukan sembarang tim, karena anggota nya sudah mahir dalam bidang ini. Dion pun bisa memprediksi tim mana yang setara dengan target.

“Baiklah kita akan berangkat. Ingat, bergerak sesuai rencana dan arahan dari ku.” Ucap dion memastikan para anggota nya.

“Siap kapten!!ucap tim utama dengan serentak.

Mereka pun pergi dengan arahan dari dion. Selama di perjalan yang ada di otak dion hanya lah bagaimana reaksi robby saat dirinya di sergap oleh dion.

Selama kurang dari tiga puluh menit merek apun sampai di kediaman robby.

Mereka pun turun dan langsung mengepung area itu, dan langsung memulai aksi nya.

Sedangkan dion ia langsung saja ke kamar robby dengan dua orang dari tim utama.

Namun karena dion tidak memiliki denah rumah nya dan hanya mengandalkan insting, ia tersesat dan memakan waktu lebih lama dari rencana.

“Dengan elang disini. Bagian depan sudah bersih.” Lapor anggota tim utama di walkie talkie.

“Ambil posisi!” balas dion.

Dion pun langsung bertindak agar tidak terlalu memakan waktu. Dan memutuskan untuk mengecek seluruh ruangan dirumah ini agar robby tidak lolos.

Sementara di kamar robby, ia sendiri sedang asik bermain dengan perempuan bayaran nya. “Robby, aku ingin ke kamar mandi sebentar” ucap perempuan bayaran itu dengan mengedipkan satu matanya.

“Baiklah, jangan lama lama sayang.” Ucap robby yang tengah memandangi perempuan itu sampai masuk ke kamar mandi.

Tak lama kemudian kamar nya di buka paksa oleh tim utama dan dion. Robby yang sedang asik pun terkejut dengan kedatangan mereka.

“A-apa apaan ini?!” ucap nya sembari berdiri dari duduk nya. Ia tahu jelas alasan mereka menyergap dirinya. Namun jika ia tertangkap maka habis riwayat nya.

“Tidak ada, hanya ingin membawa mu ke tempat ku.” Ucap dion dengan tenang.

Robby berkeringat dingin melihat senjata senjata yang mereka bawa, mustahil robby melawan mereka ber tiga sendirian dengan tangan kosong.

Lagian dimana pengawal pengawal ku, dasar sampah!. Batin robby

“Cukup ikut dengan ku dengan tenang maka kau tidak akan kami sakiti. Namun jika kau melawan... kau pasti tahu jawaban nya bukan?” jelas dion kepada robby sembari melangkah maju.

“O-okay okay!! Aku akan ikut kalian dengan tenang” robby melangkah mundur karena dion mulai mendekat.

Sampai dimana dion terpojok di lemari, ia berusaha memutar otak nya agar ia tidak tertangkap. Dan ia pun baru sadar bahwa kakak nya pernah menaruh pistol di lemari nya.

“Sebentar, aku mau mengambil jaket ku agar aku tidak kedinginan” alibi nya, padahal ia ingin mengabil pistol di dalam lemari.

Dan dengan cepat ia pun mengambil dan menarik pelatuk nya. Namun belum sempat robby mengarahkan pistol nya dengan benar. Anak buah dion sudah menembak kaki robby. Kali ini robby kalah cepat dengan anak buah dion.

ANTIDOTE • [정재현]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang