Oni

531 74 0
                                    

Setelah hari itu rasa penasaran Sasuke semakin tinggi. Dia memutuskan menyelidiki identitas Violet ditengah kesibukannya sebagai Ketua OSIS.

Mulai mencari datanya di jurnal sekolah, jurnal penerimaan siswa baru. Hingga langsung menuju kelas 1.

" Violet? tidak ada "

Kelas lainnya.

" Disini tidak ada yang namanya Violet "

Kelas terakhir.

" Dare? indo kan? "

Ketiga kelas tak satupun yang mengetahui mengenai Violet.

Siapa Violet ini?

Sasuke terus mencari semua data yang bisa dia akses. Meski hasilnya nihil.

Aku tidak bisa menemukannya di data manapun, ini semakin mencurigakan.

Puas dengan semua pencariannya, kini saatnya dia mencari sosok itu sendiri.

Jika ku ingat lagi, dimana dia biasanya muncul? Kebunnya sudah rata dengan tanah jadi tidak mungkin dia ada disana.

Sasuke galau sendiri mencari cara untuk bisa menemui Hinata.

Dirumah keluarga Hyuga.

" Tadaima "
" Ah Okaerinasai Hinata "

Ibunya juga Hanabi tengah berada di meja makan bersiap untuk makan malam tanpa Hiashi, ayahnya.

Usai ganti baju Hinata langsung turun dan berkumpul bersama.

" Aku akan membantu " ucap Hinata.
" Nee-san "
" Hm? "
" Kau tau ketua OSIS sekolah kan "
" Ketua OSIS? "
" Aku sedang mendekatinya, kuharap kau tidak mengganggu "

Deg

" Um " angguk Hinata.

Sakit! Adik kandung sendiri mengatakan hal seperti itu. Aku juga manusia Hanabi.. apa kau tidak pernah memikirkan perasaanku?!

" Hinata? "
" Ah..ha-i.. gomennasai Okaa-san "
" Kau menangis? "
" Masaka..haha.. " senyum Hinata.

Hanya bisa diam dan menutupi sakitnya dengan senyum agar ibunya tidak mengkhawatirkan hubungannya dengan Hanabi yang nyatanya semakin buruk.

Mereka bertiga lantas berkumpul di meja makan untuk makan bersama.

" Bagaimana sekolahnya? "
" Tanoshikatta " senyum Hanabi

Tapi tidak bagiku, batin Hinata.

Namun Hinata diam hanya melanjutkan makannya.

Tingtong

" Biar aku yang buka " ucap Hinata.

Cklek

" Ha-i? "
" Ah..um.. Hanabi-san ada? "
" Ada, tunggu sebentar "

Hinata lantas memanggil Hanabi.

" Hanabi "
" Hey "
" Hanabi yang tadi siapa? kenapa dia memakai topeng aneh begitu "
" Bukan siapa-siapa jangan dipikirkan "
" Aneh sekali "
" Memang..ahahaha.. "

Deg

Demi siapa aku memakai topeng ini? demi siapa aku menjadi aneh begini?
Kau yang memintaku untuk selalu memakai topeng saat teman laki-laki mu berkunjung. Dan kau juga yang...

Hinata tidak melanjutkan makannya, langsung lari menuju kamarnya.

Beberapa hari kemudian di sekolah. Diruang OSIS tepatnya.

" Ini sudah setengah jam dan rapat belum juga dimulai "
" Sepertinya ada yang sedang dipikirkannya "
" Apa mengenai pekerjaan kita? "
" Gawat! aku belum input sisa yang kemarin "

Suasana di dalam begitu mencekam. Sasuke hanya diam, kedua jemarinya bertemu di bawah hidungnya. Tatapannya tajam ke depan. Aura tidak mengenakkan terus
keluar dari sekitarnya.

Menyebalkan.. sangat menyebalkan.. bagaimana bisa aku tidak menemukan data nya. Kenapa begitu sulit menemuinya.. mencarinya. Violet.. saat kita bertemu nanti akan ku bongkar semua topengmu itu.

Aura Sasuke semakin gelap membuat semua anggota tak mampu bertahan lama.

" Kaichou kapan kita mulai- "

Brak

" Ra..pat... " lanjut Suigetsu.

Tiba-tiba saja meja itu terbelah menjadi dua. Semua mata melotot melihatnya.
Ketakutan akan sikap Sasuke.

Tasukete.. tasukete...

Jerit hati anggota OSIS yang tersiksa karna tekanan dari Sasuke.

" Keluar.. semua cepat keluar sekarang "

Suigetsu langsung mengeluarkan semua anggota OSIS saat itu juga demi kelangsungan hidup mereka.

" Suigetsu-san.. apa yang terjadi pada Kaichou? "
" Jangan dipikirkan dia memang begitu kalau sedang stress berat "

Brak

" Suigetsu-san..ruang OSIS bisa hancur kalau dibiarkan "
" Aku akan berterima kasih kalau kau mau menjadi korban "
" Hiii "
" Tenang saja aku pasti akan slalu mendoakan mu nanti "
" Yamette Suigetsu-san..kowai yo.. "

Disaat Sasuke melampiaskan kemarahannya di dalam. Diluar Suigetsu dan anggota lain menunggu dengan cemas.

Beberapa menit kemudian tiba-tiba suasana menjadi tenang.

Srrtt

Sasuke keluar dengan pakaian dan penampilan rapi seolah tak terjadi apapun di dalam.

" Rapikan "
" Ha-i " seru mereka.

Sasuke berjalan meninggalkan ruangan yang 80% rusak parah. Anehnya, tak satupun tanaman disana ada yang rusak.

" Sasuke kau mau kemana? "
" Mencari udara segar "
" Bagaimana dengan rapatnya "
" Tunda "
" Hah.. " desah Suigetsu.

Sasuke berjalan sendiri mencoba menghilangkan kegelisahan di dadanya. Terus berjalan sambil melihat-lihat kegiatan siswa sore itu. Hingga tiba-tiba onyx nya tertuju pada seseorang.

" Violet " gumamnya.

Dia berlari dari lantai 2 sekolah menuju tempat Hinata di lantai dasar. Di beberapa tikungan dia hampir kehilangan.

" Sepertinya di ruang OSIS sedang ada sesuatu, mungkin lain kali saja
aku kesana " gumam Hinata.

Tepat saat Sasuke mengamuk, Hinata berniat menuju ruang OSIS untuk melihat tanamannya. Tapi saat dia lihat anggota OSIS sedang diluar diapun langsung kembali dan mengurungkan niatnya.

Hinata masuk toilet perempuan berniat ganti kostum lagi lalu pulang.

Cklek

Suara pintu di kunci, Hinata langsung menoleh.

" Hah..akhirnya..hah.. "

Lavendernya membulat saat melihat ada yang mengunci pintu.

" Kau "

~Skip~

ToxicWhere stories live. Discover now