#59 : Ext Part (Finally)

1.7K 268 53
                                    

Di kehidupan selanjutnya jadikan aku takdir mu lagi, lalu ayo kita hidup bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kehidupan selanjutnya jadikan aku takdir mu lagi, lalu ayo kita hidup bersama. Sedikit lebih lama..

*














"Udah ada kabar?" Irene yang baru saja selesai mandi langsung menyerobot lengan Suho yang jadi orang pertama mandi. Perempuan itu membiarkan rambut basah nya tergerai melampaui leher. Membasahi kaos yang baru saja Suho kenakan.

"Kamu kalau habis mandi rambut nya di keringin dulu" ujar laki-laki itu. Ia membimbing Irene berjalan hingga meja rias, Suho memegang bahu Irene, menyuruh wanita itu duduk manis diatas kursi. Ia meraih Hair dryer dari atas meja, lalu dinyalakan. Irene menahan senyum nya yang ingin sekali mengembang, melihat Suho dari pantulan kaca. Laki-laki itu fokus mengeringkan rambut nya. Sederhana memang, tapi Irene begitu menyukai suasana saat ini. Suara dari pengering rambut menjadi backsound mereka.

"Yana udah ngabarin?" Irene kembali teringat pasal Yana. Dia sudah ingin menanyakan ini sejak tadi tapi malah berakhir bersemu merona di meja rias. Suho yang memang belum mendapat kabar menggeleng, wajah nya sedikit diselimuti khawatir. Melihat itu Irene meraih tangan Suho, menggenggam nya erat.

"Kita berdoa aja, semoga semuanya baik-baik aja. Yana kan kuat"

Suho mengangguk, ia tak tahu apa yang harus dikhawatirkan sebenarnya. Tapi entah kenapa perasaan nya sedikit gusar akhir-akhir ini. Padahal seharusnya ia harus berbahagia karena sudah menikah. Kehidupannya sedikit berubah, yang tadinya melakukan semuanya sendirian, lalu berubah ketika ada Irene yang membantunya melakukan semua. Suho jadi punya teman, ia punya teman makan dan berbincang. Biasanya, itu dilakukan nya bersama anak kosan. Lalu tiba-tiba ia merindukan Yana, ketika mengingat bagaimana ia pernah begitu menyukai wanita itu. Walaupun ia tetap berbahagia ketika dia dan Yana sudah menemukan hidup mereka masing-masing. Rasanya bahagia ketika orang yang kau sayang berbahagia adalah bahagia yang tak bisa hanya dijelaskan oleh kata-kata.

"Aku sedikit khawatir sama Om Sooman" Suho bersuara. Melanjutkan aktivitas mengeringkan rambut Irene yang sudah hampir mengering seluruh nya. Irene menatap pantulan wajah Suho lagi dari kaca, perempuan itu tersenyum hampa.

"Kamu udah nganggap Om Sooman bapak sendiri ya?"

Suho mengangguk, "bahkan pernah nganggap dia bapak mertua aku."

Irene yang mendengar itu mendengus kesal, menarik rambutnya sendiri agar tak disentuh oleh Suho lalu berdiri dengan wajah kesal. Wanita itu berkacak pinggang. "Kamu belum move on sepenuh nya ya dari Yana!?" tuduh Irene.

Suho terkekeh melihat tingkah Irene lalu mendekap perempuan itu dengan erat membuat Irene sedikit tersentak kaget. Suho tak menjawab apa-apa. Hening menyertai mereka sampai akhirnya Irene membalas pelukan itu dan tersenyum hangat. Dia mengerti. Laki-laki yang sedang ia peluk itu sudah jadi milik nya. Dan akan tetap seperti itu. Selamanya.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang