[SEASON 2]#65 : some can be trusted n some can't

360 82 9
                                    

seperti bersama, namun terpisah.
seperti merindu, namun tak bertemu.
menyakitkan.

*




(Pin)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Pin)







“dokter bilang Hwang Minhyun sempat sadar tadi malam," Namjoon menepuk bahu Hyunjin, menghibur laki-laki yang masih kelihatan sama kacau nya dihari-hari yang lalu.

Tidak ada suara. Hyunjin mulai bersikap seakan ia hidup sendiri. Semua orang pergi begitu saja, dan orang yang ia sayangi pun melakukan hal yang sama. Air mata nya tak lagi keluar, mungkin sudah habis.

Padahal semua ada disisinya sekarang ini. Mendorong bahu laki-laki itu agar tetap melangkah maju. Menyediakan tempat bersandar yang nyaman untuk nya. Semua orang begitu peduli.

“kita tunggu aja, Minhyun pasti sehat!"

Yang lain ikut menghibur. Hyunjin menyunggingkan senyum masam nya. Senang, tapi tetap merasa sesak.

Hwang Minhyun sudah melewati masa kritis nya, hanya tinggal menunggu laki-laki itu sadar saja.

“gaada niatan nyari makan nih?" Jungkook bersuara memecah sendu. Laki-laki itu mengusap perut berototnya.

“pizza sabi lah!" Sambung Jin.

“gue lagi pengen carbonara sih," Han menyelutuk. Langsung lah ia disenggol oleh Haechan yang kebetulan duduk disamping nya.

“gaya sia! Biasanya makan intermi juga~"

“sekali-sekali, anjir!"

“pizza aja udah, biar gampang sekali pesan," putus Kai. Lalu akhirnya mereka memesan pizza.

Pintu dibuka perlahan, Suho menyembulkan setengah tubuhnya dari balik pintu. Semua atensi beralih padanya.

“WOAH KEBETULAN NIH, KITA--"

“-Ssut!" Suho meletakkan jari telunjuk nya didepan mulut. Menyuruh untuk diam dan tak heboh. Lalu ia membuka pintu sedikit lebih lebar lagi dan masuk. Ternyata dia tidak datang sendiri.

Irene mengekor dibelakang Suho. Tangan nya menggendong seorang bayi. Semua nya tersentak.

“pelan-pelan, dia lagi tidur!" Peringat Suho. Semuanya mengangguk patuh, menatap Irene kemudian, dengan wajah penasaran seakan meminta wanita itu untuk segera mendekat.

Irene yang mengerti berjalan masuk lagi, mendekat pada semua orang. Duduk di sofa yang disediakan, dengan pelan. Ia tersenyum hangat menyapa semua orang.

“dia.. anak nya Kak Yana?"

Irene mengangguk. Mereka semua berbinar. Irene dan Suho sengaja membawa bayi itu kesini, agar dikenalkan dengan semua orang. Irene rasa, anak kosan pun pasti ingin melihat nya.

[✓]KOS KOSAN GUVLUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang