7

660 71 28
                                    

Pekan ujian telah selesai. Aku bersorak dalam hati dengan senyuman dibibir melihat sorakan anak-anak lain yang merayakannya dengan heboh. Kelas terasa ramai sekali. Banyak anak-anak gadis yang merencanakan sesuatu untuk berkumpul di mall ataupun anak laki-laki yang akan berkumpul di game center.

Aku meninggalkan kelasku terlebih dahulu. Dengan sengaja, aku melewati kelas Jeonghan dimana laki-laki itu berada. Saat berjalan perlahan agar dapat menatapnya di tengah kericuhan siswa-siswi di koridor, aku melihatnya. Aku hendak menyapa, namun seseorang telah menyapanya lebih dulu dan mereka terlihat mengobrol dengan asik.

Seketika aku menurunkan tanganku yang semula akan gunakan untuk melambai, tapi melihat peristiwa ini membuatku enggan menyapa. Lagi-lagi aku tersenyum getir sambil melangkah menjauhi kelas Jeonghan. Tetapi, sebelum berhasil menjauh, suara Jeonghan sudah terdengar memanggilku. Aku tentu saja menoleh dengan cepat dan dengan perasaan antusias juga tanpa diminta aku menghampirinya. Jeonghan tersenyum manis padaku.

Lalu aku bertanya padanya dan dia langsung merangkul seorang gadis didepanku. Aku tahu siapa gadis itu. Dia kekasih Jeonghan. Aku sedikit melunturkan senyuman dan menyapa gadis cantik itu riang. Dia menyapaku juga dan setelahnya Jeonghan memperkenalkan ku dengan kekasihnya. Rasanya sangat canggung dan sakit?

Aku menerima uluran tangannya dengan senang hati. Menghiraukan puluhan pisau tajam yang menghujam ulu hatiku yang aku buat sendiri. Aku menyambut mereka yang juga menyambutku dengan antusias. Kami saling mengobrol berbasa-basi di awal sebelum Jeonghan mengeluarkan kalimat yang mampu membuatku tidak dapat berkata-kata.

"Terimakasih ya, Irena! Karena belajar denganmu, aku bisa mengajar kekasihku dengan benar. Kemarin dia baru saja mendapatkan peningkatan nilai dan merupakan nilai tertinggi dikelasnya!"

Aku diam seribu bahasa. Ekspresi senang yang sudah susah payah aku buat sedari awal luntur sudah. Aku menatap mereka tidak percaya terutama pada Jeonghan. Tanpa membalas perkataannya, segera saja aku berbalik dan berlari meninggalkan mereka yang menatap kepergianku dengan pandangan bingung.

Aku tidak pernah merasa sesedih ini setelah akhir pekan ujian selesai.

END

Cek cerita Woozi ya! Dia lagi mikirin siapa sih?

●●

Cek cerita DK nih! Senyum terus nih? Ada apa ya?

●●

maw epilog?
200 vote, boleh? boleh yaaa??
xixixixi

Mine ; Yoon Jeonghan [✔]Where stories live. Discover now