"Gue tau lu suka sma Reza." Teriak Glory dari kamar mandi

"Mandi mah mandi aja gak usah nyaut mulu." Teriak Lala jengah.

Setelah mereka selsai dan siap. turun ke bawah untuk sarapan
"Pagii smuanyaaa." Teriak Glory

Veronika dan Vero berhenti melakukan aktipitas saking kagetnya pagi-pagi sudah mendengar toa radio rusak

"Eh curut satu pelan-pelan dong kalau ngomong ini rumah bukan hutan." Sinis Gar

"Lah siapa yang bilang ini hutan?" Kesal Glory

"Makannnn." Teriak Vero membuat Glory, Gar dan Lala begitupun Veronika melirik ke arah Vero yang barusan teriak sambil makan mendahului semuanya.

"Gak heran gue sipat lu Lory turun dari om Vero." Kekeh Lala

"Nah La, bilangin sama Bapak mu reuni nanti ke rumah Hamsah." Vero masih melahap makanan nya

"Lah ada apa om kok kek mau bahas masalah ilegal gini." Kekeh Lala

"Nah itu,La.mau bisnis ilegal nih." Veronika meninju tangan suaminya

"Gak baik loh ngomong kek gitu." Ucap Veronika

"Ilegal apa sih?" Tanya Glory bingung

"Mau jual kamu." Ucap Gar ngasal.

Setah sarapan Glory dan Lala pamitan untuk berangkat sekolah.

"Jangan lupa ke rumah Bapak RT dulu." Pengingat sejati Lala

"Oke siapppp komandan." Glory memarkirkan motornya di halaman rumah mira.

"Assalamualikum ya ah...." ucapan Glory terpotong

"Apaan hah mau bilang ya ahli kubur." Teriak Th Cici yang kebetulan sedang menyapu halaman

"Hehe gak jadi deh." Ucap Lala

"Maksudnya gak jadi satu kali mau dua kali assalamualikum ya ah.." lagi-lagi ucapan Glory terpotong

"Heyy kalian sekali lagi di supel panci Mbok Uyun." Kesal Cici

"Iya maaf th maaf khilaf ath." Kekeh Glory "Mau apa hah pagi-pagi udah datang kemari?" Tanya Cici

"Kaya yang baru liat kita datang pagi-pagi aja." Kesal Lala

"Mau jemput Mira?" Tanya Th Cici lagi

"Ya iyalah masa jemput Th Cici, nanti Th Cici mah di jemput sang maha kuasa." Cengir Glory

"Mira udah pergi tadi subuh, lambemu Nak, benar-benar pengen gue sumpel." Glory dan Lala ngacir naik ke motor dan tancap gas takut kena amuk Th Cici.

Mereka menerabas keramian pagi sampai lupa menjemput di pertigaan yang disana ada Shinta dan Saras.
Saras dan Shinta yang melihat itu kesal tingkat dewa "Itu anak pura-pura gak liat apa gimana." Shinta tancap gas menyusl Lala dan Glory yang tadi lewat.

Glory dan Lala sampai di sekolah langsung lari menuju kls yang masih ribut

"Woyy ada yang liat Mira gak?" Mereka yang ada di kls diam beralih dari aktivitasnya dan sekarang melirik Lala yang berteriak

"Woy Maemunah, Rukoyah, Ferdi, Adnan dan itu Ucok jawab woyy elah kita nanya loh." Kesal Glory

"Gak." Jawab semuanya

"Ehh tapi tadi liat di toilet." Jawab Rohayeh yang baru datang

"Oke makasih." Dan akhirnya Lala dan Glory lari manuju tolilet tapi di jalan mereka bertabarakan

BRAKKK

BRUKKK

"AWWWW."

"ADUHHHH."

Glory dan Lala tepar di bawah lantai karna lari terlalu kencang sehingga tidak melihat kanan kiri sekitar koridor.

"Jalan liat-liat, cepet bangun." Gio membantu Glory bangkit dan begitupun Reza pada Lala

"Ck kalian ini bukannya minta maaf malah ngomel." Kesal Glory

"Mau kemana?" Tanya Alan

"Ehh sodara gue, mau cari Mira." Cengir Glory yang ingat bahwa Alan jadi sodaranya sekarang

"Ck,ogah bnr punya sodara kek lu." Lala yang mendengar jawaban dari Alan mengaga tidak percaya seorang Alan yang cuek bisa juga ya ngomong agak panjang

"Taman belakang." Gio yang sudah gerah melerai percakapan mereka

"Otw." Glory dan Lala tidak peduli luka yang ada di tangannya.

Merka berlari ke taman belakng namun belum sampai mereka terhenti karna ucapan seseorang yang sangat mereka kenal "Memang waktu itu gue pergi ke hotel dan iya gue melakukan hal bejad." Mira menatap Shinta lekat "Tapi gue gak seberngsek lu Shin, lu aborsi anak lu sendiri, dan lu cewek yang baru pertama yang gue kenal dengan kelakuan bejad kamu sama Bang Faraz." Glory yang mendengar nama sepupunya di sebut tertohok masa iya sebejad itukah Faraz yang kelihatan cool ternyata brengsek

"G..ue." gagap Shinta

"Gue cabut." Saras yang sudah muak dengan adegan drama itu pergi namun langakhnya terhenti saat melihat Glory dan Lala yang jongkok sambil mencabut rumput.

Saras terkekeh "Yang nguping pura-pura gak liat." Seketika Glory dan Lala yang tadi pura-pura siswi yang di hukum menoleh ke arah Saras dengan cengiran tak berdosa

"Udah tau semuanya kan? oke sekarang kita masuk ke kls pulang sekolah kumpul di Pantai biasa." Ajak Saras dan di angguki Lala dan Glory.

Mereka menuju kls yang bentar lagi di mulai.
Setelah selsai ujian hari pertama mereka misuh-misuh memasukan alat tulis ke dalam tas untuk segera pulang

"Pantai gays." ucap Glory dan di ikuti temannya.

Semuanya menuju ke pantai tempat dimana mereka berkumpul, setelah sampai di sana mereka membuka tas masing-masing mengambil karpet "Nahh mantep." Takjub Lala yang sudah selsai menyimpan karpetnya dan merebahkan tubuhnya

"Gue menuntut penjelasan kalian." Glory membuka percakapan

"Maafin gue." Shinta yang sudah terisak menangis tersendu "Hiks gue minta maaf gue emang teman yang paling brengsek, apa yang tadi di katakan Mira benar." Shinta mentap temannya "Dan yang di katakan Shinta juga benar." Timpal Mira.

Tutututttt happy reading gayss.

Aku masih bingung mau pake cash atau jangan. maunya pengen tapi takut sama gitu poto cash yang aku pake sama yang orang pake :(
Yaudah gayss pokonya salam hormat buat readers setia aku yang selalu menenmani dari part pertama sampai sekarang semoga suka💋🐧

Ig Linamarlina7131

Sukabumi- 14 September 2020🐧

Korban silaturahmi [TAMAT]Where stories live. Discover now