19. Terbongkar

29 16 0
                                    

"Semuanya terbongkar"

________________*****______________

Setelah mendengar penjelasan Shinta, Glory dan Lala bengong tidak percaya apa yang di lakukan Mira.

"Yang bener?" Lala yang masih bingung menatap Saras

"Gue gak tau selanjutnya apa yang mereka lakukan, tapi gue sendiri melihat begitu." Tutur Saras pelan takut salah bicara

"yaudah gue pamit balik ya udah malam." Akhirnya Glory dan Lala pamitan pada Shinta dan Saras.

Sepanjang perjalanna Glory dan Lala diam tidak ada yang bicara hingga samapai di rumah Glory. "Nginep di gue yah." Glory menyeret Lala masuk ke rumah

"Eh udah dari mana?" Tanya Gar yang sedang memainkan gitar di ruang keluarga

"Kepo bener punya Abang." Kesal Glory

"Tau rasa aja kalau nanti tiba-tiba Abang pergi, di jamin lu rindu gue." Teriak Gar

"Hilih rindu gak ada tuh dalam kamus Glory Ardana kata rindu sama Bang Gar." Ejek Glory dan melanjutkan langkahnya

"La, mau aja lu berteman sama daki gajah." Lala yang mendengar ocehan Gar hanya bisa terkekeh

"Ayo,La.jangan dengerin cucu fir'aun." Glory memegang tangan Lala

"Lah gue sama lu satu gen, gue sih bukan." Timpal Gar yang tak mau kalah

"Nih ngomong sama pantat panci." Teriak Glory dari atas

"Lu tuh gak bisa akur apa sama Abang lu?berantem mulu heran gue." Pusing Lala yang melihat pertengkaran Kakak Beradik ini

"Cepet tidur dah besok kita ujian akhir perlu di ulang lagi ujian akhir La, nanti kita lulus." Sumarigah Glory

"Kaya yang lulus aja lu." Tonyor Lala

"Cepet tidurr besok kesiangan tau rasa lu masuk ke kandang Pak Dadang." Glory begidik ngeri saat memutar memory dimana dia di hukum bersama Gio

"Merem bukan senyum-senyum gak jls." Ejek Lala sambil melempar boneka ke wajah Glory "Sttt tidurr gak boleh berisik nanti tetangga sebelah bangun." Lala acuh dan mereka terlelap ke alam mimpi.

"BANGUNNN." Teriak Lala
Glory yang mendengar itu loncat

"Ada apa lu teriak." Kesal Glory

"Liat jam berapa sekarang." Glory yang melirik ke arah jam melotot

"Waittt gue kesiangan." Glory lari ke kamar mandi tapi balik lagi

"Kenapa balik lagi?" Heran Lala

"Ini masih pagi banget lo kibulin gue ya?" Selidik Glory

"Hehe iya, cepetan dah mandi nanti kita ke rumah Pak RT." Glory memutar mata malas

"Kenapa masih berdiri di sana?" Tanya Lala

"Mau ngobrol dulu sama BF udah lama gak ngobrol." Lala yang melihat Glory yang mengobrol dengan cermin bergidik ngeri temenya ini dari dulu sampai sekarng gak berubah-rubah.

"Gue mandi dulu ya." Glory melambaikan tangan kepada cermin

"Gak waras lu." Kesal Lala yang melihat keleletan Glory

"Sabar dong." Glory mendelik tajam ke arah Lala

"Kok bisa ya Gio jatuh cinta sama mahluk petakilan kek lu." Heran Lala masa iya Gio benar-benar suka sama Glory yang notabenya manusia aneh

"Ilih jomblo mah iri mulu heran gue." Sinis Glory menutup pintu kamar mandi

"Yehh onta jomblo gini juga bukan gak laku emang belum minat aja." Bangga Lala

Korban silaturahmi [TAMAT]Där berättelser lever. Upptäck nu