Part 25 [ Truth? ]

88 34 16
                                    

Cinta itu apa?

-Luna Kim-

***

Lengang menguasai keadaan saat itu, hanya suara pendingin ruangan yang jumlahnya 3 buah lah yang terdengar.  Masing-masing raga pemilik nyawa hanya saling menatap bingung dan cemas.

Raena melangkahkan maju kakinya sekali lagi. "Luna-ya?"

Luna yang tak kuasa menahan tangisnya ikut maju satu langkah dan memeluk sahabatnya. "Rae... Hiks...."

"Luna-ya, Wae?" tanya Raena seraya membalas pelukan Luna. Luna tidak menjawab, terus menangis.

"Lebih baik kita bicarakan semua ini di luar," kata Hyun seraya mengarahkan telunjuknya ke arah luar.

Vey yang ada diluar pintu toilet langsung berbalik badan mengarah ke sofa, diikuti Luna dan Raena yang masih saling rangkul lalu Hyun yang terakhir.

"Apa yang mau dibicarakan?" Vey memberanikan diri mengungkap topik perbincangan.

"Yang ingin di-"

Belum sempat Hyun menyelesaikan kalimatnya, Luna menggeleng mengisyaratkan.

Hyun berdiri, mengambil posisi berlutut dihadapan Luna dan memegang tangannya. "Kurasa semua ini tidak perlu disembunyikan lagi."

"Apa yang disembunyikan?" Raena menatap Hyun dan Luna, heran.

"Kalian menyembunyikan apa?" Vey juga bertanya bingung.

Hyun memejamkan matanya sambil mengangguk pelan, meyakinkan Luna. Sementara Luna masih menangis, emosinya memang sedang kacau-kacaunya saat ini.

"Kami berdua-"

"HYUN-AH! AKU BILANG TIDAK USAH YA TIDAK USAH." Luna mendorong Hyun yang sedang berlutut di depannya lalu berdiri, pergi meninggalkan ruangan.

Hyun yang sempat bersahabat dengan lantai lanjut berdiri dan menyusul Luna. "Luna-ya!"

Tersisa Vey dan Raena di ruangan itu, mereka saling menatap, bingung.

"Apa yang dirahasiakan? Kenapa jadi dramatis begini?" kata Raena.

"Raena-ya, jangan terlalu ikut campur urusan orang," ucap Vey.

"Aku ini sahabat Luna, jadi aku harus tau kesedihan apa yang sedang dialaminya!" protes Raena. Ia berdiri dengan wajah kesal lalu meninggalkan Vey seorang diri.

Vey mengangkat dua bahunya. "Kenapa semua jadi emosional?"

Skip--

Hyun sempat menyusul Luna yang ingin turun lantai menggunakan lift. Sekarang mereka satu lift.

"Luna-ya, dengarkan aku...."

Luna tidak merespon. Pintu lift terbuka, Luna kembali mempercepat langkahnya, melewati lobi begitu saja.

Langkah Luna yang secepat kuda membuat Hyun cemas, ada juniornya di perut Luna.

Hyun yang berlari secepat mungkin berhasil meraih Luna. "Luna-ya, dengarkan aku!"

Luna menoleh. "Kau pikir semua akan baik-baik saja jika kau menceritakannya pada orang lain?"

"Tapi apa salahnya jika mereka tau?" Otot leher Hyun menggeliat, ucapan yang dikeluarkan dari mulutnya sangat besar, menggema, membelah suasana riuh kendaraan di jalan raya sana.

PLAK

Lengang. Satu tamparan keras meluncur di pipi Hyun.

Luna kembali berlari, meninggalkan lelaki yang masih menatapnya itu begitu saja. Langkahnya berakhir di pinggir jalan raya yang berada 500 meter dari depan kantor. Hyun menyusul.

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Where stories live. Discover now