Part 9 [First?]

185 77 13
                                    

Jika daun melambaikan tubuhnya dengan cepat, itu tandanya sore menyayangimu.

Jika langit telah memamerkan bintang-bintang yang berkilauan, itu tandanya malam bersahabat denganmu.

Dan,

Jika Bulan berusaha menerangi dirimu lagi, itu tandanya dia mencintaimu.

Mayanlah :) hehe,

***

Sepulangnya dari kampus, Luna dan Hyun dikejutkan dengan kehadiran sahabat-sahabatnya semasa kecil, sebut saja Raena si cengeng, Mina si cupu pada zamannya, Vey yang cool, dan si savage Kaeso.
Tentu mereka datang bukan untuk merayakan pernikahan Luna dan Hyun, melainkan hanya sekedar berniat untuk temu kangen.
Semuanya sungguh mengejutkan, lantas siapa yang merencanakannya?


"Annyeong" sapa Mina yang sekarang terlihat lebih mempesona.

"Annyeong" sahut Luna yang berjalan kearah Mina dan Raena lalu mereka berpelukan dan tak lupa berteriak khas ciwi-ciwi.

"Bagaimana kabar kalian" Hyun mencoba membuka pembicaraan dengan Vey dan Kaeso yang sejak tadi hanya menyaksikan para wanita melepas rindu.

"Kabarku baik" si cool Vey meletakkan tangannya di bahu Hyun.

"Aku juga baik" sambung Kaeso melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Vey.

"Bagaimana jika kita berpesta malam ini" cetus Raena bersemangat.

"Aku setuju" Mina berteriak semangat.

"Kami tidak bisa menolak jika kalian telah memintanya" sahut Hyun dengan candaannya.

"Benar sekali" sambung Vey tertawa kecil.

"Dimana ibu" ucap lirih Hyun yang tidak melupakan Mrs. Hwang saat situasi seperti itu.

"Kau membicarakan ibunya Luna?" Kaeso yang ternyata mendengar perkataan lirih Hyun.

"Ya benar" jawab Hyun yang wajahnya masih memandangi sekeliling rumah.

"Dia yang mengundang kami, dan saat kami sampai dia membawa koper besar dan mengatakan akan menyelesaikan proyek diluar kota" terang Vey.

Waktu yang ditunggu-tunggu tiba, mereka pun segera menyetel musik kuat-kuat, menari bersama, hingga minum sepuasnya.

"Kau punya wiski lagi?" Kaeso menanyakan pada Hyun sambil menunjukkan botol wiski yang sudah kosong.

"Aku sudah mengeluarkan semuanya" jawab Hyun yang sedikit mabuk.

"Ahh... Tidak seru" Vey yang mabuk berat memprotes tuan rumah yang tidak memiliki persediaan wiski lagi.

"Kalian sungguh menjijikkan" Mina melihat ketiga pemuda yang tengah mabuk karena menghabiskan banyak sekali wiski dan tidak menyisakannya walau sedikit.

"Kalian telah menghabiskannya saat kami belum meminumnya sedikitpun" tambah Raena protes.

"Siapa suruh sejak tadi hanya menari seperti boneka mesin" Kaeso menjawab perkataan gadis-gadis itu.

"Tenang saja, aku punya sampanye" Luna yang baru kembali dengan tiga botol sampanye.

"Yeayyyyy" teriak Mina dan Raena bersamaan.

"Ini lebih nikmat daripada wiski" Luna yang mulai meneguk sampanye dalam botol.

"Tentu saja" sambung Mina.

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Where stories live. Discover now