Part 12 [ Call me Oppa ]

144 65 16
                                    

Go

***


3 tahun kemudian.....

Berjalannya waktu tentunya membuat semua keadaan tidak sama lagi, itu dapat dilihat dari berbagai segi pandangan baik usia, persepsi ataupun kebiasaan. 21 tahun, umur yang sudah bisa dibilang sebagai usia transisi dari remaja ke dewasa, ya benar sekarang Luna sudah berusia 21 tahun dan saat ini sedang mengerjakan proyek terakhirnya sebagai syarat kelulusan. Sementara itu Hyun dengan umurnya yang sudah 24 tahun menjadi tambah dewasa dan kini telah mengambil alih posisi CEO di perusahaan milik ayahnya, tidak mudah bagi Hyun untuk menjadi seorang CEO karena notabene pendidikannya bukan ilmu ekonomi dan bisnis. Disamping profesinya itu Hyun tidak melupakan hobi dan bakatnya di bidang seni.

Kehidupan rumah tangga Hyun dan Luna berjalan lancar meskipun sama sekali belum pernah berhubungan seperti yang suami istri lakukan pada umumnya. Rumah tangga keduanya bisa dibilang sangat membosankan karena setiap harinya mereka sibuk dengan urusan masing-masing ditambah lagi Hyun yang selalu pulang larut malam sejak memimpin perusahaan ayahnya.

Bicara soal Mrs. Hwang, ibu Luna yang bilang jika pergi untuk urusan pekerjaan tidak pulang sampai sekarang. Tidak ada alasan dibalik ketidakpulangan Mrs. Hwang yang diketahui Luna ataupun Hyun.

.
.
.

Semua sisi ruangan sangat gelap malam ini karena listrik padam dan Luna yang sendirian dirumah tidak bisa melakukan banyak hal agar bisa menerangi kembali rumah berlantai dua itu. Menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut adalah satu-satunya hal yang bisa dilakukan Luna bersama rasa takutnya yang semakin membara. Ponsel tanpa baterai milik Luna tidak bisa membantu apapun, semua gelap.

Dua jam berlalu, Luna masih setia dengan selimutnya berharap Hyun segera pulang dan membawakan cahaya untuknya.

"Kenapa dia tidak pulang-pulang, aku sangat takut" batin Luna yang napasnya mulai tersengal karena selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya.

Hyun seharusnya pulang jam 11 malam, tapi kali ini ia tak pulang-pulang walaupun jam sudah beranjak dari angka kembar itu.

Suara semu jejak kaki didengar oleh Luna, berharap asalnya dari Hyun.

"Hyun!" Luna mencoba mengeluarkan suara ditengah ketakutannya. Sangat disayangkan, suara lembut Hyun tidak segera didengar Luna. Tubuhnya semakin kaku bersama pikiran horor yang terus berputar-putar di kepalanya.

Suara jejak kaki yang ditakuti Luna itu ternyata milik Hyun. Hyun tidak bermaksud untuk tidak menjawab panggilan dari istrinya itu. Justru saat tau listrik padam Hyun langsung mengambil lilin di dapur dan membawanya ke kamar Luna.

"Hiks.. hiks.. hiks.." Luna tidak bisa menahan rasa takutnya lagi sehingga tangisan pun datang saat terdengar suara pintu kamar yang terbuka.

"Luna" Hyun berjalan kearah dimana Luna berada dan membuka selimut yang rapat menutupi seluruh tubuh Luna.

"Hyun-ah, kenapa tidak merespon saat aku memanggilmu tadi" Luna mengatakan itu dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Mianhae" Hyun mengusap lembut wajah Luna yang basah karena air matanya.

"Lain kali telingaku akan lebih peka Jika ada yang memanggilku Hyun Oppa" tambah Hyun untuk memecah ketakutan yang sedari tadi mengganggu Luna.

"Hyun Oppa?" Mata Luna menyeringai lebar kearah Hyun.

"Ah sudahlah, sekarang sudah larut sebaiknya kau tidur. Aku akan menemanimu sampai lampunya menyala" Hyun mengatakan itu sembari menahan rasa malunya karena Luna mengatakan Hyun Oppa. Padahal Luna memberikan tatapan bingung tadi, sepertinya Hyun keGR-an. :v

Dimming Moon || Kim Seokjin x Kim Sojung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang