[Sebelum baca, aku saranin untuk follow akunku dulu yaa💜]
"Btw, kamu bisa munduran gak? Badan kita hampir sentuhan." Bisiknya pelan.
Lagi, Jungkook mengerjap. Ia baru sadar kalau dirinya sudah menghimpit Lisa bahkan lebih dekat dibandingkan denga...
Jungkook masih mau cerita katanya, yang jam segini masih melek, jangan tidur dulu yaa.. Diajak ngobrol sama International playboy masa gak mau. 😎😁💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading🥳
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bugh!
Jika Jeil tak salah hitung, maka ini adalah ketiga kalinya Jungkook melayangkan bogeman pada dirinya sampai cowok itu tersungkur ke tanah halaman rumahnya sendiri.
Ia mengusap sedikit darah di ujung bibirnya yang robek dengan punggung tangannya. Jeil bisa merasakan amarah yang sangat besar dari kepalan tangan Jungkook yang dengan tepat membuat pipinya terasa bengkak luar biasa ini.
"Gue nyuruh lo buat jagain Lili, bukan kasih lo waktu supaya bisa modusin dia, bangsat!!"
Suara Jungkook begitu memekakan telinga, bahkan mungkin jika saja Jeil tinggal di lingkungan perkomplekan ia pasti akan kena semprot para tetangga. Beruntung ia tinggal di rumah mewah yang jauh dari jangkauan orang banyak, membuat ia tak perlu khawatir atas para tetangga-karena ia memang tak memiliki tetangga di sini.
Jeil terseret kasar sampai dirinya setengah berdiri karena Jungkook mencekal dan menarik kerah kemeja seragam sekolahnya dengan sangat kuat, bahkan sampai Jeil dengan susah payah menahan diri agar tidak terbatuk karena merasa tercekik oleh bajunya sendiri.
