"Apa ia masih hidup?"

"Tidak, ia telah mati beberapa abad yang lalu dan kau harus bersyukur karnanya. Ia tamak, keji, dan tak mengenal ampun. Namun ia juga ceroboh karna berusaha mengubah masa depan."

"Apa ia mati karna gagal mengubahnya?"

"Ia mati dengan misterius, penyebab kematiannya di rahasiakan hingga saat ini. Namun, ia tidak mati dengan sia-sia. Ia berhasil menghasilkan keturunan yang sama kejinya."

"Kau pernah bertemu dengannya?

"Tentu. Putri dengan kecantikan mematikan. Ia memiliki pemikiran tak terduga, hingga bahkan sang Ratu meragukan masa depan Kaumnya."

Kecantikan mematikan, pemikiran tak terduga, keturunan yang sama kejinya. Apakah Putri yang Kakeknya maksud sama dengan Putri yang ada dalam pikirannya?

"Jika memang ia sehebat yang kau katakan, kenapa ia tak pernah memunculkan batang hidungnya? Atau jika memang perilakunya sangat keji, kenapa selama puluhan tahun belakangan tak pernah ada kasus besar seperti peperangan?"

"Karna Ayahnya menyimpannya seperti porselin, menyiapkannya hingga ia cukup hebat untuk dipamerkan. Banyak rumor beredar mengatakan jika gadis itu sering berada di sekitar kita, hanya saja kita tak menyadari statusnya. Ada Serigala yang kini menjadi tawanan mengaku pernah bertemu dengannya ketika sedang menyantap manusia, pakaiannya seperti gadis Sekolah pada umumnya dan kekuatan kecil yang di keluarkannya memiliki efek yang dahsyat. Seperti rumor yang beredar, ia memiliki tato pada tulang selangkanya."

Mino terdiam, lidahnya kelu hanya untuk mengucap sepatah kata. Jika memang gadis itu Seulgi, apa memang kekuatannya sehebat itu? Itukah alasan ia sering mengancam untuk membunuhnya? Tapi jika memang benar, apakah tawaran berdamai yang gadis itu berikan hanyalah semu? Sebegitu bencinyakah mereka pada kaumnya? Hingga sang Putri terjun langsung untuk mencoba menggodanya.

"Menurutku, anak itu tidak setamak kelihatannya. Ia punya pemikirannya sendiri yang tak ingin ia bagi."

"Kini kau memihaknya?"

"Saat kali pertama aku melihatnya, aku bisa tau lewat bola matanya bahwa ia tak mengikuti siapa pun, ia memiliki jalannya sendiri. Dan dalam buku kuno yang seharusnya kau pelajari sewaktu kecil, disana tertera jika kedua kaum dapat bersatu karna cinta. Namun dalam buku itu, sang gadislah penyatunya. Ia bertaruh nyawa untuk kedua kaum meski peperangan tak bisa terelakkan."

Tunggu, tawaran perdamaian itu sudah di ramalkan?

"Buku kuno itu adalah buku tentang 'perdamaian' kan? Apa buku itu asal-muasal tentang janji perdamaian?"

"Ya, kisah itu menjadi legenda dan kami para Serigala masih menantinya."

"Bagaimana jika mereka berkhianat?"

"Aku tak pernah membayangkannya karna aku tak pernah memikirkannya. Saat kami menandatangani janji perdamaian, dimana kau tak hadir karna egomu, disana aku yakin bahwa dia memang penyelamat, meski mungkin akhir tragis akan menghampirinya."

Janji perdamaian ya? Ia memang menolak hadir karna merasa hal itu sangatlah konyol. Lihatlah sekarang, meski ada janji perdamaian bukankah mereka tetap tak berdamai dalam artian sebenarnya? Bahkan Seulgi berkali-kali mengancamnya. Tapi jika ia hadir bukankah ia dapat bertemu dengan Sang Putri?

"Apa masih banyak yang ingin kau tanyakan?"

"Apa kakek pernah mendengar tentang Hybrid? Kenapa para Vampire sangat takut pada kasta itu?"

"Hybrid? Bukankah mereka juga spesial karna terdiri dari 2 jenis? Vampire dan manusia?"

Mino Kembali terdiam, cukup tertegun setelah mendengar kata itu keluar dari mulut kakeknya, seolah memperjelas seberapa menjijikkannya asal-muasal kasta itu. Predator dengan mangsa? Cih.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 12, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Where stories live. Discover now