zayn's

2.5K 187 1
                                    

HAY HAY HAY!!!

SEKEDAR NGASIH INFORMASI NIH MUNGKIN PART LAGI CERITA INI AKAN NEMU ENDINGNYA.

SETELAH DI PIKIR-PIKIR, KAYANYA BAKAL AKU BUAT SEQUEL NYA.

GIMANA MENURUT PARA READERS SEKALIAN??

STILL NEED VOTE AND COMMENT YAA :D

***************************

'Irina POV'

"jika sesuatu hal fatal terjadi dengan niall,jangan salahkan aku jika aku menghajarmu sampai tulang hidungmu patah!"

kalimat itu masih terngiang di otak ku. kalimat ancaman zayn yang aku rasa adalah ungkapan hatinya. sejak 10 menit yang lalu aku dan yang lainnya sampai dirumah sakit, zayn masih tidak menatapku. aku selalu mencoba untuk mendekatinya tetapi dia seperti menghindar.

aku akui ini semua salahku. aku yang menyebabkan keadaan niall menjadi seperti ini. semua gara-gara kau irina! kau bodoh menyianyiakan lelaki  baik seperti niall!!

"are you okay, baby?" fabian mengelus kepalaku. ah ya aku bahkan melupakan keberadaannyya yang tepat disampingku.

"yeah, i guess" akuu menjawab seadanya. karena jika ditanya sudah jelas i'm not okay.

"bolehkah aku tau niall itu ada hubungan apa denganmu?"

"he's my boy. kami berpacaran. sebenarnya begitu." aku tidak cukup berani melihat ekspresi fabian saat ini. yang aku tahu, setelah aku mengatakan nya, dia diam. aku merasakan tangannya perlahan lepas dari bahuku. dan mengambil jarak dariku. oh please not now bi.

"oh i see. aku sepertinya harus ke toilet dulu" dia bergeser dan segera pergi. aku berani bertaruh bahwa dia pasti tidak betulan pergi ke toilet. tapi yasudahlah. aku juga saat ini ingin tenang.

aku segera berdiri dari kursi dan melihat niall yang sedang terbaring lemah dan belum sadarkan diri. akibat kecelakaan itu kepalanya sedikit terbentur dan mengalami pendarahan diotak. tapi untung saja tidak cukup parah. sehingga niall masih bisa di tolong. aku mengingt kembali semua yang telah aku perbuat. aku yang berbohong pada niall. aku yang tidak mengabari niall, perlahan air mataku turun. jujur saja aku tiddak tahu harus memilih siapa. aku sayang niall, tapi aku juga masih menyayangi fabian. 

 perlahan aku merasakan airmataku menetes. bagaimana mungkin kau tega melihat lelaki sebaik niall hancur karena dirimu irina. masih menangis, aku merasakan kehadiran ada seseorang di sampingku sambil menyodorkan sapu tangan berwarna biru langit dengan inisial "z" di sapu tangan itu. aku masih diam tidak berniat untuk menerimanya. orang itu mengehlea nafas dengan berat, sampai aku mendengar dia mengatakan hal yang membuatku terkejut.

"sepertinya sudah waktunya aku jujur padamu jane"

"kau tau jane, aku menyayayangimu. sangat menyayangimu lebih dari apapun. aku rela mengakhiri hubunganku dengan perrie agar aku bisa terus mengejarmu. mencintai dan menyayangimu membuat aku egois. aku tidak memikirkan bagaimana rasanya jadi niall jika kekasihnya direbut oleh sahabatnya sendiri" aku mengalihkan pandanganku ke arah zayn yang masih menatap lurus kedalam kamar rawat niall.

"jangan menatapku seperti itu jane. aku rasa sudah seharusnya kau tahu kenapa 2 minggu belakangan ini aku sangat sering mengajakmu keluar. aku ingin selalu ada didekatmu. aku tidak pernah seperti ini sebelumnya. menginginkan seseorang begitu dalamnya" zayn mengalihkan matanya dari dalam kamar rawat niall dan menatapku dengan tatapan sendunya. dan sampai saat ini aku masih diam. rasanya tak sanggup berbicara karena pengakuan zayn ini membuatku terkejut.

"melihat kau tadi datang bersama fabian dan fabian mengatakan bahwa kau adalah wanitanya, aku kesal. tapi disisi lain aku memikirkan bagaimana jika niall mendengarnya. bagaimana jika niall ternyata sudah ada didepan pintu. bagaimana jika niall melihat berita tentangmu tadi pagi di tv  ketika menjemput fabian di airport. dan ternyata ke khawatiran ku itu nyata. niall tertabrak dalam keadaan habis menggunakan heroin." aku melihat mata zayn yang memerah dan aku rasa sebentar lagi akan menangis. dan buru-buru dia hapus air mata yang hampir jatuh itu.

"i love you jane. i really do." dia memegang kedua tanganku. aku melihat tangannya yang memegang tanganku dan mendongak keatas untuk melihat zayn yang ternyata sudah menangis

"i know zayn. but-"

"its okay jane, aku akan memendam perasaan ini sendiri. kembalilah kepadanya. kepada niall. aku memang membutuhkanmu. tetapi aku rasa niall lebih membutuhkanmu untuk melewati semua hari-harinya. aku akan melihat mu bahagia dengannya. tertawa bersamanya. berpegangan tangan dengannya. berpelukan dengannya, dan aku hanya akan menjadi seseorang yang melihat gadis yang aku cintai dari jauh, bahagia bersama orang lain" aku melihat zayn yang akhirnya menangis tersedu-sedu. baru kali ini aku melihatnya sesedih ini. aku mengusap pipinya lembut dan menghapus sisa airmatanya. tanpa sadar dengan gerakan refleks aku mencium pipinya agak lama dan melihat dia memejamkan mata

"kau pasti akan menemukan wanita mu zayn. wanita yang akan kau sayangi dan cintai lebih daripada kau mencintai aku. maafkan aku tak bisa membalas perasaanmu"

"yaah i know. tidak apa-apa selama aku masih bisa melihatmu. boleh kah aku meminta sesuatu jane? untuk terahir kalinya?

"apa itu zayn?"

"boleh kan aku menciummu untuk terakhir kalinya?" aku membelalakkan mataku mendengar perkataan zayn. ketika aku merasakan pipiku memanas, aku malah mendengar zayn tertawa kecil. sial! kenapa aku jadi malu begini?!

aku mengerjapkan kedua mataku. masih sedikit terkejut dengan permintaan zayn. aku melihat dia tersenyum dan tidak berapa lama aku merasakan sesuatu yang lembab menyentuh bibir ku.

he kiss me

In Relationship with Niall HoranWhere stories live. Discover now