Chap 5

1.6K 162 14
                                    

2 hari sudah di habiskan Chanyeol dan Rose berdua di dalam satu Apartement yang sama. Namun tetap saja mereka tidak tidur berdua. Chanyeol memilih untuk tidur di sofa dengan alasan mereka bukan suami istri.

Memang benar, namun itu mungkin sudah terdengar aneh karena Rose sudah mengandung anak dari Chanyeol sendiri.

Mereka berdua sudah mengamankan semuanya. Berusaha agar orang lain tidak curiga terutama Eomma Chanyeol dan Jisoo.

Pagi ini Rose yang bangun lebih awal, ia menegakkan tubuhnya untuk bersandar di headboard.

Entah kenapa tiba-tiba saja perutnya terasa sangat perih bercampur nyeri yang amat sakit.

Ia berusaha memanggil nama Chanyeol di situasi yang benar-benar tak biasa ini.

"Chan-akh! Chanyeolhhh shhh, Chanyeol! Chanhh, i-ini s-sakit! Akhh! Mhhh, Chan!"

"Chanyeolhhh!!"

"Chanhhh"

"AKHHH!!!"

"ROSE!"

Chanyeol dengan wajah khawatir nya segera menghampiri Rose sampai-sampai pintu kamar itu berbunyi akibat Chanyeol yang terlalu kencang membuka nya.

"Chanhhh, i-ini s-sangat sa- akhh!"

Dengan segera Chanyeol langsung menggendong Rose ala bridalnya dan langsung ia bawa ke mobil untuk menuju ke rumah sakit.

"Chanhh asshh"

"Tahan Rose, aku akan membawa mu ke rumah sakit. Tahan okay?"

"Ini s-sakit hiks"

Jantung Chanyeol berpacu 2x lebih cepat dari biasanya. Sungguh, ini tidak pernah terjadi seumur hidup.

"Tahan, sebentar lagi kita akan sampai. Jangan tutup matamu"

"Akhh...s-sakit"

Sesampainya Chanyeol dan Rose di rumah sakit, Chanyeol segera meneriaki petugas yang kebetulan membawa brankar dorong tanpa ada pasien, karena memang Chanyeol tak sempat menghubungi petugas sebelum sampai rumah sakit.

Sudah sekitar 20 menit Chanyeol menunggu di depan ruangan Rose. Chanyeol khawatir memang, ia takut terjadi sesuatu pada janin yang ada di kandungan Rose.

Bukan karena mulai menerima, namun Chanyeol tidak mau melihat Rose kecewa. Entah kenapa Chanyeol tak suka melihat Rose bersedih, terlebih karena kehilangan janin nya. Tidak bisa ia bayangkan hal itu.

Hingga dokter keluar dari ruangan itu.

"Bagaimana keadaan-"

"Istri anda hanya kelelahan. Apakah benar ia hamil muda?"

'Istri?' batin Chanyeol.

"Ya, itu memang benar"

"Apa pekerjaan mu?"

"Aku masih- emm aku masih kuliah"

"Benarkah? Apakah istrimu ikut kuliah juga?"

"Tidak, dia di rumah"

"Itu artinya kau sering meninggalkan nya?"

"......"

"Jangan lakukan itu. Terus dampingi dia. Dia butuh perhatian mu. Kau suami nya bukan? Jangan pernah lepaskan pandanganmu darinya. Kau tau? Ia juga mengalami stress dan hampir mengalami kelumpuhan"

Jantung Chanyeol berpacu kembali. Kelumpuhan? Ia benar-benar tidak bisa membayangkan.

"Mengerti?"

"M-mengerti euisa"

Day After DayWhere stories live. Discover now