I can turn you on, on, on,
why your clothes still on, on, on?
One-shoot, Rated M for language dan adegan dewasa. Tidak disarankan untuk anak kecil. Masih nekat? Dosa tanggung sendiri!
For more update and info please follow my IG @xxibgail
Warnings!
Rated M for language, 18+, and lemon
Not for children
(Aku sudah memperingatkan, jika kalian tetap ingin membaca. Dosa ditanggung sendiri :D)
AU, Western
Naruto and all characters bellong to Masashi Kishimoto
Inspired by Madison Beer - baby
Standar Disclaimer Applied!
DLDR!
Aku sarankan kalian untuk mendengar lagunya Madison Beer sebelum membaca fic ini.
Happy Reading....
I can turn you on, on, on,
Why your clothes stil on, on, on?
Keep you coming back for more..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masalahnya adalah," katanya, menjilat bibirnya sendiri saat dia membungkuk, "jika aku menciummu, kurasa aku tidak akan bisa berhenti."
Nafasku terengah-engah karena ancamannya.
"Mungkin aku tidak ingin kau berhenti."
"Tidak? Baiklah, kau yang memintanya." Bibirnya yang basah mencium pipiku, lalu turun ke leherku sampai ke payudara ku yang membengkak.
Aku merasakan kelembapan berkumpul di antara paha ku. Aroma gairah kami tercium kental di dalam ruangannya. Aku mengerang saat dia memasukkan tangannya kedalam rok milikku. Dia menyelipkan jarinya ke dalam celana dalamku.
"Kau sangat basah disini," bisiknya.
Aku mendengar suara robekan, dan udara sejuk menyentuh kewanitaanku.
Aku telah memimpikan momen ini selama dua minggu, dan ini terasa sangat luar biasa. Aku menikmati jari-jarinya yang ahli menekan klitorisku, membelai bibir bawahku.
Tepat ketika aku berpikir dia tidak bisa menjangkau lebih jauh, aku menyadari dia baru saja memasukkan setengah jarinya yang panjang. Saat dia mengetuk pelan titik sensitifku, aku menegang dalam ekstasi.
