7. Bayang Bayang

506 56 1
                                    

Sekarang Luhan tengah berada di rumah minimalis milik Sehun yang letaknya gak jauh dari pembangunan rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Luhan tengah berada di rumah minimalis milik Sehun yang letaknya gak jauh dari pembangunan rumah sakit.

Sejak 1 jam yang lalu Luhan ditinggalin aja sendirian di rumah Sehun. Gak sendirian juga sih, Luhan ditemenin sama 1 bodyguard Sehun yang berada didepan rumah ini. Padahal Luhan udah nyuruh masuk tuh bodyguard, tapi dianya gak mau. Yah udah Luhan mah gak maksa.

Oh yah dari tadi kegiatannya cuma main hp sambil tiduran di sofa panjang warna putih. Udah tau gak boleh main hp sambil tiduran tapi Luhan tetep ngelakuin itu. Yah namanya juga orang gabut, apa pun dia lakuin buat ngilangin kegabutannya yang sayangnya masih ada.

Yah karena udah bosen main hp, Luhan bangun dari tidurnya buat ngelihat lihat isi rumah kedua Sehun.

Isi rumahnya gak terlalu banyak, ada beberapa barang yang ditutupin sama kain besar putih. Karena Luhan bukan orang kepo jadi dia abaikan barang tersebut.

Kakinya malah makin masuk ke dalam rumah, sampai Luhan menemukan sebuah kamar deket dapur. Luhan membuka pintu tersebut yang untung aja gak kekunci.

Dan ternyata kamar tersebut kamar tidur biasa yang didominasi warna biru laut. Bagus banget itu kamar. Luhan mendudukan dirinya di kasur tersebut dengan kedua mata yang masih sibuk menelusuri kamar tersebut.

Dan sekilas bayangan Sehun lewat di otaknya. Sebelum Luhan bertemu dengan Sehun sebagai tetangganya, dia pernah bertemu Sehun di halte bus saat itu ia lagi nolongin ibu hamil yang pengen lahiran.

Lucu banget ngelihat wajah Sehun yang meragukan keahliannya.

Tapi kayaknya Luhan waktu pertama kali lihat Sehun itu seperti gak asing di ingetannya. Luhan seperti pernah ngelihat Sehun tapi kapan dan dimana.

Beberapa memori yang tersimpan di otaknya seperti ada yang hilang. Luhan tau jika dia pernah mengalami amnesia karena kecelakaan yang menimpanya bersama dengan mendiang suaminya. Tapi kata dokter yang menanganinya, penyakitnya itu udah sembuh karena bersifat sementara.

Tapi Luhan merasa jika amnesianya ini belum sembuh total. Setiap kali Luhan mencoba mengingat sesuatu tentang masa lalunya pasti sakit kepalanya langsung kambuh.

Sepertinya Luhan tidak diijinkan untuk mengingat masa lalunya.

"Luhan?"

Tiba tiba suara seseorang terdengar di kedua telinganya. Luhan yang merasa dipanggil sontak beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar dari kamar tidur tersebut.

Orang tersebut terkejut bukan main kala melihat Luhan yang ada di belakangnya. "Saya kira kamu hilang"

Luhan tersenyum canggung. "Saya mau pulang, pak Sehun"

Feeling Luhan tuh benar. Keberadaanya Luhan disini tuh gak penting. Udah bela belain dia nurunin harga dirinya buat naik ke atas terus meluk meluk Sehun tapi- apa disini Luhan cuma jadi penonton doang. Yah tapi gak apa sih hitung hitung refreshing.

Duda Tetangga Sebelah; HunHanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang