1 : Tragedi Pagi Hari

Start from the beginning
                                    

Setelah selesai, ia segera memberikan helm tersebut kepada Jovan secara kasar. "Nih helm nya," ujar Cilla sambil memberikan helm kepada Jovan secara kasar. Jovan menghela nafas dan membalas sikap adiknya dengan senyuman.

"Hati-hati, dek. Belajar yang bener," nasihat Jovan kepada adiknya.

"Iya-iya tau, yaudah Cilla masuk dulu," balas Cilla dengan wajah tak ramah.

Jovan pun tersenyum. "Yaudah, kakak pulang ya." Ujar Jovan sambil menyalakan motornya lalu pergi. Cilla hanya tak menanggapi dan segera masuk kedalam area sekolah.

Saat sedang berjalan, ada seorang perempuan yang diam-diam berjalan mengikuti Cilla sedari tadi. Cilla yang sadar dirinya diikuti pun tersenyum sinis.

"Apa sih Siti, kalau mau ngagetin tuh yang bagusan dikit gitu loh," ujar Cilla sambil berbalik badan, lalu ia melipat kedua tangannya di dada.

"Ah lu mah gak seru, tadikan gue mau ngagetin lu terus lu kaget gitu terus jatoh," ujar Siti menerangkan niat buruk nya itu.

"Gak bakal lah gue kek gitu, kayak sinetron tau gak sih. Lagian, masih pagi niatnya dah jelek banget kayak muka si Rehan," balas Cilla sambil mencela di akhir kalimat nya.

"Lu juga Maimunah, lu cela si Rayhan juga mana namanya salah lagi. Bukan Rehan tapi Rayhan," ujar Siti kesal sendiri dengan sikap sahabat nya ini. Jika tak ingat Cilla adalah sahabat nya, mungkin ia sudah menendang Cilla ke kandang Harimau agar dimakan.

"Mentang-mentang suka sama si Rehan sampe nama dia lo benerin, Astaghfirullah, Siti," balas Cilla tak mau kalah, ia juga kesal dengan Siti.

Jika mereka sudah dipertemukan, pasti akan berujung adu mulut seperti ini. Walaupun awalnya niat baik, pasti akhirnya akan menjadi adu mulut. Mereka berdua juga mendapat julukan sebagai ratu nyinyir 2020.

"Heh ratu nyinyir, pada kagak mau lo berdua masuk kelas. Terus aja adu mulut sampe minyak sama air bisa nyatu," ujar seorang perempuan dari depan mereka. Sontak mereka berdua menghentikan adu mulut mereka lalu menengok ke arah sumber suara.

Mereka pun tersadar lalu segera masuk kedalam kelas, jika tidak ada yang mengingatkan mungkin bisa saja mereka tak berhenti sampai minyak dan air bisa menyatu.

••••

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, Cilla, Siti dan kedua teman lainnya sedang menunggu pesanan mereka datang. Sambil menunggu, mereka mengobrol membahas kerja kelompok Minggu ini.

"Eh, besok kita kerja kelompok dimana?" Tanya Siti.

"Tuh dirumah si Cilla aja, kayak biasa," jawab perempuan bernama Fani.

"Nahhh iya tuh, dirumah Cilla aja," sambung Nikeysha.

"Gak ah, dirumah gue mulu perasaan. Bilang aja lo berdua nge- fans sama kakak gue," tolak Cilla karena sudah hapal dengan sikap teman-teman nya.

"Nah tuh tau, kan lumayan bisa ketemu sama cogan," ujar Fani sambil tertawa.

"Cogan, cogan bapak mu," ujar Cilla kesal.

Mood Cilla mendadak jelek, ia merasa tak senang jika suatu obrolan menyangkut pautkan kakaknya itu. Entah mengapa, setiap ia mendengar kata 'Jovan' ia benci.

Lalu datanglah makanan yang mereka pesan, semua langsung melahapnya dengan nikmat kecuali Cilla. Ia hanya mengaduk-aduk makanannya itu.

Siti yang melihat temannya seperti itu, memberi kode lewat mata kepada Fani dan Nikeysha.

"Cil, lo kenapa? Kasian itu baso nya lo anggurin," tanya Nikeysha yang berada di samping Cilla.

Cilla pun menoleh. "Gue gak mood." Jawabnya singkat.

KAK JOVAN [SUDAH TERBIT] ✓Where stories live. Discover now