Beby and Brother's [TERBIT]

Bab 23

Azka menurut tanpa kata.

"Abang terlalu emosi tadi, maafkan abang." Damian memulai percakapan. Ia melihat pipi Azka, untunglah tak ada jejak kemerahan disana.

Azka berdehem sebagai balasannya. Ia sedikit kikuk ketika mendengar kata maaf dari abangnya yang minim ekspresi itu, apalagi cara pengucapan Damian yang terdengar kaku.

"Bisa abang jelaskan tentang hubungan tante Ayu dan papa," ketiganya menoleh pada Dion. Walaupun sedikit pendiam, Dion termasuk orang yang tak suka basa-basi.

Damian menghela napas, ia tersenyum walau tak ada yang mengetahuinya karena wajah Damian yang terlihat datar. Ia memulai cerita singkat tentang bagaimana ia mengetahui siapa Beby sebenarnya.

Mungkin saat Damian baru saja lulus dari SMA. Ia mengetahui segalanya dari apa yang papanya selama ini sembunyian bahkan apa yang tak diketahui papanya.

Tori dan Ayu merupakan atasan dan bawahan pada umumnya. Tak ada hubungan yang terjalin diantara mereka karena memang hanya sebatas bos dan sekretaris. Apalagi mengetahui jika Tori memang sudah menikah dan memiliki tiga anak lelaki ditambah lagi istrinya tengah hamil anak yang keempat. Ayu pun bukan tipe wanita nakal yang berkeinginan untuk merebut suami orang.

Itu murni kecelakaan, dimana saat malam itu Tori tanpa sengaja meminum alkohol dengan kadar tinggi. Entah siapa yang menaruh minuman itu dimeja kerja kantornya. Tori mabuk dan tepat saat itu pula Ayu juga masih berada dikantor. Dan kejadian itu terjadi begitu saja.

Sejak kecelakaan itu, Ayu memilih cuti kerja daripada mengundurkan diri. Sementara Tori merasa bersalah dan berniat memberikan kompensasi tetapi Ayu menolaknya, Ayu memilih untuk cuti kerja selama setahun membuat Tori menyanggupinya. Daripada itu, rasa bersalah terhadap istrinya lah yang paling membuncah. Apalagi istrinya saat itu tengah hamil membuat Tori hari makin hari dimakan rasa bersalahnya.

Puncaknya saat kehamilan Rara—istri Tori—memasuki bulan ke delapan. Tori baru berani mengatakan apa yang ia perbuat terhadap sekretarisnya. Awalnya Rara terdiam, istrinya bahkan tak marah sedikitpun tapi hanya cairan bening yang keluar dari ujung matanya malah membuat Tori merasakan sakit. Tapi begitu selesai menangis, Rara hanya tersenyum dan memaafkan Tori, mengatakan kepada suaminya bahwa kejadian itu adalah kecelakaan kecil.

Saat itu Tori bahkan tak mengetahui jika Ayu tengah mengandung darah dagingnya.

Walaupun kejadian mereka adalah sebuah kecelakaan, tetapi kehadiran Beby didunia bukanlah sebuah kesalahan. Karena menurut Damian, kelahiran Beby adalah sebuah hadiah dari Tuhan yang selama ini dinantikan olehnya.

"Tapi tante Git——"

"Jangan menyebut nama wanita itu Nio," Damian menatap tajam ke arah adik lelakinya membuat sang empu bungkam.

Hah! Nio baru sadar jika diantara mereka yang paling tidak menyukai tante Gita adalah Damian. Entah apa yang membuat Damian begitu benci kepada adik mendiang mama mereka itu.

"Dan kenapa seorang Karl mengenal Beby abang? Bahkan mereka begitu deket." Alis Azka menukik tajam jika mengingat kejadian Beby dengan seorang pria dihalte tempo hari.

Damian dan Dion sontak menatap Azka, sementara Nio kebingungan.

"Dia kep——"

Suara dering ponsel diatas meja tanpa malu memotong ucapan Damian mencoba menarik perhatian dari mereka. Damian mendengus, ia mengambil ponselnya lalu berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan para adiknya.

"Beby mana bang?" Azka menoleh mendengar pertanyaan Nio. "Tidur," jawabnya.

Percakapan singkat itu terhenti ketika Damian kembali. Damian menatap satu persatu adiknya, "abang akan berangkat ke kantor. Sekalian nyuruh orang buat nyelidiki siapa yang ngirim pesan sama Beby."

Damian beranjak dari sana. Sebelum melangkahkan kakinya, ia sempat bertanya pada Azka "mana Beby?"

Sekali lagi Azka menjawab, "tidur."

Damian melirik benda yang melingkar dipergelangan tangannya, "bangunkan! Beby belum sarapan."

Dan Dion adalah orang pertama yang berdiri dari duduknya lalu segera berjalan menuju anak tangga. Membuat Azka dan Nio berdecak.

⚫
⚫
⚫

Tbc

Vote and komen yesssss

Minggu, 13 September 2020

alalaylay