40. Davindra Vs Ravindra

11.4K 1.8K 181
                                    

Mobil yang dikemudikan Davindra berhenti di sebuah Villa mewah yang terletak dipinggiran kota. Penjaga tempat itu sepertinya sudah mengenali Davindra dan membiarkan mobil yang dikendarainya masuk ke kawasan Villa itu. Tidak ada mobil Avanza milik pria-pria jahat yang mengejarku tempo hari terparkir di sekitaran villa itu. Aku ragu jika ayahnya Davindra membawa baby Eve kesini, tapi aku juga tidak bisa menyerukan protesku karena aku juga tidak tahu tempat mana lagi yang kemungkinan di kunjungi oleh Pak Ravindra selain tempat ini.

Seorang pria paruh baya berjalan menghampiri kami ketika kami baru turun dari mobil.

"Den Davin, tumben aden kesini?" tanya pria paruh baya itu.

"Mang, didalam ada bapak tidak?" tanya Davindra balik.

Pria paruh baya itu terlihat salah tingkah mendengar pertanyaan Davindra lalu menggelengkan kepalanya. Davindra meraih tanganku dan menggenggamnya, dia menarikku untuk mendekat dan berjalan melewati pria paruh baya itu begitu saja.

"Aduh den Davin mau kemana? Vilanya kan sedang direnovasi jadi belum bisa ditempati." Ucap pria paruh baya itu lagi.

"Saya tahu mang, yang renovasi villa itu saya, dan saya tahu tidak semua bagian vila direnovasi. Masih ada beberapa kamar dan ruang tamu yang sudah selesai di renovasi dan saya hanya membutuhkan satu kamar untuk saya dan istri saya." Ucap Davindra.

"Bukan begitu den..." sanggah pria paruh baya itu lagi, tapi pria itu sepertinya ragu untuk melanjutkan uccapannya.

"Saya tahu papa saya pasti ada disini kan? dia kesini membawa bayi kan?" tanya Davindra lagi.

Pria paruh baya itu menunduk mendengar ucapan Davindra, menandakan jika yang ditanyakan Davindra memiliki jawaban iya.

"Dimana bapak sekarang?" tanyaku pada pria paruh baya itu cepat.

"Bapak ada di dalam tapi..."

"Tapi apa?" tanyaku tidak sabar.

"Tapi bayinya tadi dibawa pergi anak buah bapak." Jawab pria paruh baya itu.

Tubuhku melemas mendengar penturan pria itu, beruntung Davindra berada tepat disampingku sehingga aku tidak menjatuhkan diriku ke tanah. Air mataku tidak bisa dibendung lagi, aku kehilangan harapan akan keselamatan bayiku. Pria-pria jahat itu membabwa baby Eve bersama mereka dan kemungkinan untuk baby Eve selamat jika berada di tangan pria-pria itu sangat kecil.

"Kita harus mencarinya." Ucapku pada Davindra.

"Bapak ada dimana sekarang?" tanya Davindra pada pria paruh baya itu.

"Bapak..."

"Katakan dimana bapak? Ini sangat penting mang, bayi itu anak saya dan bapak membawanya karena bapak tidak setuju dengan pernikahan kami." ucap Davindra mengarang cerita.

Pria paruh baya itu terlihat ragu beberapa saat, sampai akhirnya mengatakan jika bapak sedang berada di taman belakang. Tanpa membuang waktu Davindra menarikku menuju taman belakang vila itu. Butuh sekitar 10 menitan hingga kita bisa sampai ke taman belakang vila itu dan menemukan keberadaan pak Ravindra yang sedang memberi makan beberapa rusa peliharaannya.

"Papa..." panggil Davindra.

Pak Ravindra berbalik, terlihat wajah kaget di wajah antagonis pria itu tapi hanya sesaat setelah itu wajah pria paruh baya itu kembali datar. Dia kembali asyik memberi makan peliharaannya dan tidak menghiraukan aku dan juga Davindra yang berjalan penuh emosi kearahnya.

"Dimana bayi itu?" tanya Davindra langsung.

"Bayi apa maksudmu?" tanya pak Ravindra acuh.

"Papa jangan berlaga bodoh, aku tahu papa yang membawa bayiku dari rumah mertuaku." Ucap Davindra geram.

SCANDAL A Shocking AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang