Bab 15

3.1K 355 32
                                    

Hai semuanya terimakasih buat kalian yang masih seteia menemaniku. Ce ileh... Apakah para penulis lain merasakan hal sama denganku? Aku gak tau kenapa kalau aku nulis, dan stelah ku baca ulang, aku suka baper sama cerita buatan sendiri. Ahahhaha

Happy Reading gaes.
.
.

Cinta itu Buta

__________________•••••________________

David sampai di kantornya, ia masih tidak yakin kalau Nino sama sekali tidak mengingatnya. Ia penasaran, lalu pergi ke kantor Biro Umum dan berharap Nino masih disana. David pergi dan saat ia sampai, benar dugaannya, Nino baru saja selesai dan baru saja pulang. David memperhatikannya dari kejauhan. Lalu ia melihat Nino tidak kembali bersama asistentnya.

"Raihan, kau kembali duluan ke Resto. Aku ingin pergi ke suatu tempat." ujar Nino.

"Baiklah tuan, apakah tuan tidak mau membawa mobil?" ujar Raihan.

"Aku naik taksi saja," ujar Nino.

Raihan mengangguk, lalu Raihan pergi mengendarai Lamborgini Urus Seru SUV terbaru dari Lamborgini. Mobil itu milik Nino, kenapa ia membeli mobil yang sama pada saat kecelakaan lima tahun silam, karena ia tidak bisa melupakam David.

Ilustrasi mobilnya ya gaes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi mobilnya ya gaes.

Nino berjalan di sepanjang terotoar jalan, lalu sebuah mobil Audi A7 berhenti, kemudian sosok yang tampan dan gagah keluar dari mobil itu. Nino berhenti dan memperhatikan siapa orang itu, lalu David datang menghampiri.

"Aku tau kau tidak lupa ingatan, aku tau kau membohongiku, Nino. Kenapa kau tega membohongi ku lagi? Belum cukup puas kau menipuku sebagai Nina dan sekarang kau harus menipuku lagi, ha? Kau pikir kau siapa? Kau tidak tau bagaimana perasaan ku, hatiku hancur saat kau tidak berhasil di temukan!" ujar David sambil meneteskan air matanya.

Nino hanya tersenyum, lalu ia berbicara. "Tenangkan dirimu, ini jalanan umum. Orang akan mengira kita sedang bertengkar. Aku tidak lupa denganmu, hanya saja sekarang ini kau bukan milikku lagi. Berbahagialah dengan Nina, aku juga akan ikut bahagia melihatmu bahagia. Sekarang, kau sudah mewujudkan mimpimu memimpin perusahaan sendiri, tetapi yang membuatku bingung, nama dari perusahaanmu. DaNin... Kau menggabungkan namamu dan namaku?"

"Aku tidak perduli, aku tidak perduli apa kata orang. Yang aku inginkan cuman dirimu, yang aku cintai hanya dirimu. Bukan Nina..." sahut David mengeraskan suaranya.

Nino hanya bersikap biasa saja, padahal dalam hatinya ia sangat senang bertemu dengan David. Nino melakukan hal itu semua karena ia tidak ingin membuat hati Nina terluka, terlebih Nino juga tau kalau Nina dan David akan menikah. Maka dari itu Nino berusaha sekuat hatinya untuk tegar dan sabar. Kemudian David berbicara sambil mencengkram wajah Nino.

BL- The TwinsWhere stories live. Discover now