Bab 7

3.8K 480 15
                                    

"Jika ciuman adalah hujan, akan aku kirimkan air. Jika pelukan hanya sedetik akan aku berikan kamu sejam. Jika senyum adalah air, akan aku kirimkan lautan. Dan jka kamu membutuhkan cinta, akan aku kirimkan diriku."

Berbuat Ulah Kembali.

_______________________________________

David dan Nino/na sampai di sebuah Villa dimana Villa itu sangat besar dan mewah. Villa pribadi milik keluarga David. David dan Nino/na keluar dari mobil dan disana terliahat dua keluarga sudah berkumpul, lalu terlihat juga Diana kakak ipar Nina. Lalu Olive berlari meluncur kearah Nino/na.

"Tanteeee.... Olive kangen banget sama tante," ujar Olive.

"Tante juga kangen, kamu sehatkan?" ujar Nino/na.

"Iya tante, Olive sehat kok." ujar Olive.

Nino/na menggendong Olive, lalu berjalan kearah Shakila dan Sandiego lalu duduk di samping Shakila. Shakila tau kalau itu bukan Nina yang asli, kalau Nina yang asli tidak akan menyukai anak dari kakak iparnya itu. Lalu terlihat jelas ketidak sukaan Diana terhadap Nina. Kemudian terlihat juga abang kandung David yang bernama Johan. Johan memperhatikan Nina secara seksama. Nina sudah berkenalan dengan Johan.

"Tidak menyangka, calon adik iparku sangat cantik dan manis." seru Johan sambil mencium punggung tangan Nino/na.

"Bisa sopan sedikit, seharusnya kau tau dia tunangan adikmu." seru David cemburu.

"Aku hanya berkenalan apa salahnya?" ujar Johan.

"Nina, ikut aku." ujar David sambil menarik Nino/na keluar dari ruangan itu.

David menarik Nino/na ke taman belakang, taman itu indah sekali. Nino menyukai hal yang indah-indah termasuk bunga. Lalu ia mememetik bunga mawar di sampingnya, lalu jarinya tertusuk duri.

"Aw...." ujar Nino/na.

David yang melihatnya, langsung menarik tangan Nino/na lalu mengarahkan jari Nino/na kebibir David, lalu David menghisap darah Nino/na agar darahnya berhenti.

"Kau mau apa?" ujar Nino/na.

David hanya tersenyum, lalu ia membuang darah itu. Kemudian berbicara. "Lain kali hati-hati, lihat jari lentikmu tertusuk duri."

Nino/na hanya meringis, ia tidak tau harus berterimakasih atau menendang David lagi. Tapi di dalam sana banyak keluarga yang sedang berkumpul. Olive datang, lalu mengajak Nino/na bermain.

"Tante, main sepeda yuk. Aku mau naik sepeda itu." ujar Olive sambil menunjuk sepeda yang di kayuh bertiga.

"Boleh, ayok om David yang mengayuh." ujar Nino/na.

David mengangguk, lalu mereka bertiga bersepeda bersama. Jika orang-orang yang melihat mereka akan menganggap itu adalah sepasang suami istri yang sangat bahagia. Lalu, saat sedang berkeliling sepeda di taman komplek Nino melihat Brenda sahabatnya yang satu lagi, di pedagang baju yang ia taksir. Tapi ia memutuskan untuk tidak mengungkapkan perasaannya, karena Brenda selalu memanggil Nino gadis kecil. Sebagai pria Nino sangat imun dan manis, makanya Brenda sering mengejek Nino.

'Gawat, kalau Brenda tau pekerjaan baruku seperti ini. Bisa mampus aku,' gumam Nino dalam hati.

Lalu karena panik, akhirnya David, Nino/na, dan Olive terjatuh dari sepeda.

Bruuuuk...

"Aduuuh...." seru Nino/na.

"Nina, kamu tidak apa-apa?" ujar David.

BL- The TwinsWhere stories live. Discover now