Bab 1

8.2K 700 90
                                    

Hai jangan lupa Vote dan komennya thank u.
.
.
.
.

Di sebuah kota yang sangat besar, seorang pemuda bernama Nino Sandiego tengah berlarian kesana kemari. Seperti biasa ia selalu mencopet dompet tebal orang-orang kaya yang lewat di jalanan. Selesai mencopet ia langsung pergi ke pasar di mana sahabatnya bekerja.

"Erika, ini untukmu." ujar Nino memberikan makanan.

"Kau pasti mencopet lagi, iyakan?" ujar Erika.

"Ah kau ini, itukan pekerjaanku." Sahut Nino.

"Berhentilah mencopet, mending kau bantu aku berjualan ikan disini." ujar Erika.

"Baiklah baiklah," sahut Nino malas.

Nino membantu Erika berjualan, setelah sore mereka pun kembali kerumah mereka masing-masing. Nino tinggal di rumah kontrakan yang sangat kecil. Walaupun kecil itu istana baginya, kamarnya rapih dan bersih, karena sejatinya Nino adalah anak yang rajin. Sejak kecil ia tinggal dan hidup sebatang kara. Ia biasa hidup di jalanan. Nino bergegas mandi, setelah selesai mandi ia pun memutuskan untuk pergi mencari buku-buku bekas untuk dia baca. Meski tidak sekolah, Nino tumbuh menjadi anak yang cerdas, karena ia sering dan rajin membaca buku. Terkadang ia sering mendapat buku dari anak-anak seumurannya yang sekolah.

Usia Nino kini baru menginjal lima belas tahun, seharusnya di usianya saat ini ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Tetapi karena ia tidak punya biaya akhirnya ia tak sekolah. Nino pergi kesebuah toko buku yang menjual buku-buku bekas, tetapi ia merasa aneh, dan ia merasa ada yang mengikutinya. Nino buru-buru pergi, lalu saat ia belum sampai dirumahnya ia di hadang oleh tiga orang pria berbadan kekar dan rapih.

"Siapa kalian? Minggir, aku tidak kenal kalian." ujar Nino.

Ketika orang itu diam saja, bukan Nino namamya kalau tidak punya banyak ide. Nino mundur beberapa langkah, lalu berbalik dan kabur. Nino masuk ke gang sempit satu ke gang lain. Ketiga orang itu akhirnya kehilangan jejak Nino. Namun sayang, Nino akhirnya di tangkap oleh pria kaya dan membawanya pergi.

"Heh lepasin aku, siapa kau?" ujar Nino.

"Diam dan ikut saja denganku," ujar pria itu.

Nino melihat-lihat isi mobil dan setelan pria itu. 'Orang kaya ya? Baiklah ikut saja, siapa tau bakalan di kasih uang."

Pria itu membawa Nino kesuatu tempat, itu adalah restoran mahal dan sangat mewah. "Ayo turun, dan jangan macam-macam."

"Hah, baiklah..." ujar Nino.

Pria yang sangat tampan itu membawa Nino masuk ke restoran mahal dan mewah itu. Lalu mereka menuju ke meja dan ada seorang gadis yang tengah duduk disana. Gadis itu mirip sekali dengannya, wajah, hidung, mata, bibir, bahkan perawakan hampir sama, yang membedakan hanya kelamin mereka saja.

"Duduklah, kau ingin pesan apa?" ujar gadis itu.

"Kalian ini siapa? Aku tidak mengenal kalian." sahut Nino.

"Kau, bisa pelan sedikit tidak bicaramu?" sahut pria itu.

Nino menghela napas, lalu ia duduk di depan gadis dan pria itu. Kemudian Nino berbicara. "Kalian ini siapa, dan mau apa dariku yang miskin ini?"

"Aku adalah Dino Sandiego, dan ini adalah saudari kembarmu Nina Sandiego. Dan kau Nino Sandiego, aku adalah abangmu dan dia adalah kakakmu." ujar Dino.

Nino terkejut, tetapi rasa terkejutnya hanya sesaat. "Lalu, aku harus bilang wow gitu? Walau kalian mengaku saudaraku, aku tidak akan percaya."

"Terserah kau mau percaya atau tidak, aku akan menawarkan pekerjaan untukmu." ujar Dino.

BL- The TwinsWhere stories live. Discover now