Bab 12

3.6K 413 45
                                    

Hai gaes, siap2 ngebucin lagi yuk... Demen deh lihat David ngebucinin Nino....

Hai jangan lupa vote dan komennya...

Gejolak Asmara

_______________________________________

Nino masih berada di pelukan David, kali ini David tidak melepaskan Nino walau semenit pun. Saat Nino kedapur, David masih saja menempel pada Nino. Lalu tiba-tiba suara Bell rumah Nino berbunyi, kemudian Nino merasa lega akhirnya ada yang datang.

"Aku lihat dulu siapa yang datang," ujar Nino.

David hanya mengangguk, lalu membiarkan Nino melihat siapa tamu yang datang. Saat Nino membuka pintu, itu adalah Nyonya Maria yang ingin menitipkan anaknya.

"Hola Nino, lo siento de antemano, ¿puedo dejar Derulo? (Halo Nino, boleh tidak, aku menitipkan Derulo?)" ujar Nyonya Maria pada Nino sambil menunjuk ke anaknya yang masih berumur delapan bulan.

"Oh hola, puedo." Sahut Nino Singkat.

Tanpa banyak kata lagi, Nino menyambut bayi yang bernama Durelo itu, baginya sudah biasa jika Ny. Maria menitipkan anaknya di malam minggu. Karena ia selalu pergi pacaran bersama sang suami, dan pasti besok paginya baru kembali. Segala keperluan Derulo sudah di sediakan, mulai dari susu, baju, hingga perlengkapan mandi. Derulo yang lucu dan menggemaskan sudah akrab dengan Nino. David duduk dan mengangkat alisnya sebelah saat melihat Nino membawa bayi yang lucu.

"Sayang, kau menculik bayi siapa?" tanya David.

"...."

"Oh sayangku, kalau kau menginginkan anak. Kita bisa membuatnya, mari kita buat dulu." ujar David sambil menaik-naikkan alisnya.

"...."

Nino hanya diam heran mendengar ucapan David yang ngawur. Lalu Nino berbicara. "Dasar sinting, aku heran sebelum kau kemari dan menemukanku, kau makan apa? Atau kepalamu terbentur dimana, sehingga otakmu menjadi geser begini?"

David terdiam sambil mengelus-elus dagunya, lalu ia berbicara. "Sebelum aku kesini dan menemukanmu, suamimu ini baik-baik saja. Mari kita buat anak,"

Tuuuuuk

"Haiooooh... Kenapa kau memukulku?" ujar David.

"Kau gila, sinting, atau setres ha? Kalau mau punya anak, menikah sana dengan Nina. Aku laki-laki mana mungkin bisa hamil, ada-ada saja." ujar Nino kesal.

"Ya sudahlah, sumaimu mandi dulu." ujar David sambil mencium kening Nino.

Nino menepis lengan David yang mencubit pipinya. Sementara David mandi Nino sibuk bermain dengan Derulo, jam sudah menunjukan pukul 21.00 waktu setempat. David selesai mandi lalu ia merasa lapar dan ingin makan.

"Sayang, abang tamfanmu ini lapar. Makan yuk," ujar David.

Nino lupa kalau dari tadi mereka belum makan. "Aku lupa, aku belum masak. Jaga Derulo dulu, aku akan memasak sesuatu untukmu."

"Tidak usah, kamu jaga dia biar aku yang masak. Nanti kita makan sama-sama, oke." ujar David.

Alasan David memilih memasak karena ia tidak mau di repotkan oleh anak kecil, terlebih itu anak orang lain. Kalau anaknya sendiri mungkin dia akan dengan senang hati. Intinya dia paling tidak suka dengan anak kecil. David pintar memasak, karena dulu saat di appartement ia selalu masak sendiri. David masak sup yang sangat enak, lalu saat selesai ia membawa semangkuk sup keruang tamu. Ia sengaja hanya membawa satu mangkuk agar dia bisa makan berdua dengan Nino.

BL- The TwinsWhere stories live. Discover now