H-34 : Epilog

17.8K 1.4K 253
                                    

Chenle menangis sesenggukan bersama dengan Kun yang sedari tadi duduk disampingnya, mengelus pelan pundak remaja berkulit putih itu.

Ditangan Chenle terdapat sebuah buku kecil yang sedikit usang dan agak kecoklatan termakan usia.

Didalamnya terdapat berbagai tulisan mengenai keseharian seorang remaja yang sangat ia kenali.

Lee Donghyuck.

Catatan Harian itu dimulai di tahun 2014, bulan Maret tepat saat Haechan diperkenalkan pertama kali sebagai Anggota SM Rookies.

Lalu sempat berhenti, saat Kecelakan tak terduga itu terjadi.

Dan dilanjutkan lagi, setelah Haechan keluar dari Rumah sakit.

Tepatnya saat ia dan seluruh anggota NCT makan bersama dirumah Haechan di Jeju.


***


Jika kalian ingat, Haechan telah meng-amanat-kan sesuatu pada Chenle.

Malam itu, setelah menangis seharian, ia membuka tas ransel lusuh milik Haechan, tas yang sedari tadi ia gendong.

Dengan tangan gemetar, Chenle mengeluarkan satu persatu isi tas tersebut.

Terdapat Banyak jenis obat, sebuah buku lusuh yang merupakan diary Haechan, beberapa surat yang telah dinamai, dan sebuah handycam.

Chenle menatap lama barang-barang itu, kemudian dengan sisa tenaga yang ia punya.

Ia melangkahkan kakinya, untuk memberikan surat-surat itu kepada orang-orang yang dituju.

Chenle menelan ludah dengan susah payah, karena dihadapannya.

Para hyung-nya, mereka semua memiliki tatapan yang sama tatapan kosong.

Yah, mereka baru saja kehilangan satu keluarga mereka. Anggota mereka, teman mereka, sahabat mereka, kakak mereka, adik mereka, saudara.

Bahkan Jisung dan Renjun masih menangis didalam sana. Berteriak meminta agar sosok mentari mereka bangun.

Semua ini, bagaikan mimpi buruk yang diharapkan akan berakhir saat mereka terbangun.

Namun sayangnya, sekeras apapun mencoba, ini bukanlah mimpi melainkan kenyataan

Ia mendekati satu-persatu anggota, memberikan surat itu sesuai nama sang pemilik.

Walau awalnya mereka menatap bingung tapi tetap menerima.

Doyoung, pemuda itu bergetar hebat saat tangan Chenle mengulurkan sebuah surat padanya.

Ah, ternyata perpisahan yang Haechan maksud adalah ini.

Kalau begitu, Doyoung lebih memilih Haechan keluar dari NCT daripada tidur lelap disana tanpa ada keinginan untuk bangun lagi.

Selesai dengan membagikan surat untuk anggota, Chenle beralih pada dua orang tua Haechan.

Memberikan surat itu pada mereka, juga menyerahkan buku diary, obat dan handycam tersebut.

Ayah haechan semulanya, bingung. Ia menyimpan surat tersebut lalu lebih memilih menyalakan handycam dan melihat 3 video singkat yang terdapat di sana.

3 Video itu ditujukan untuk orang yang berbeda-beda.

Pertama, orangtuanya.

Kedua, Membernya.

Dan yang terakhir, NCTzen.


***

Chenle membaca satu persatu tulisan tangan yang tertulis diatas buku tersebut.

127 Days | HaechanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ